Duduk di Bangku Baris Ketiga Stargazer, Bagaimana Rasanya?

Duduk di bangku baris ketiga Staragazer

Duduk di bangku baris ketiga Stargazer sepanjang perjalanan, bagaimana rasanya? Kami sengaja mencobanya, saat event Media Test Drive Hyundai Stargazer dari Surabaya menuju ke Malang.

Hyundai Stargazer merupakan mobil dengan segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) 7-seater asal Korea Selatan. Mobil ini mempunyai dimensi panjang 4.460 mm, lebar 1.780 mm, dan tinggi 1.695 mm. Kemudian untuk wheelbase di angka 2.780 mm serta ground clearance 185 mm.

Bila melihat dimensi, Stargazer ternyata lebih pendek 135 mm dibanding Xpander. Sepentara kalau disandingkan dengan Toyota Veloz, juga lebih pendek 15 mm. Apakah ini berefek ke kenyaman duduk di bangku baris ketiga Stargazer?

Nah, saat perjalanan dari Surabaya menuju kota Malang, kami mencoba duduk di baris bangku ketiga. Tester Moladin memiliki tinggi badan 182 cm. Kesan pertama merasakan duduk di bangku baris, ternyata masih nyaman. Walau memang, sebagai penumpang tetap paling nyaman duduk di bangku baris keduanya.

Di baris ketiga Stargazer, jarak kaki dengan bangku baris kedua masih tersisa sekitar 2 cm. Kemudian untuk jarak kepala dengan plafon mobil juga masih aman, yaitu sekitar 3 cm.

Kenyamanan duduk di bangku baris ketiga Stargazer juga didukung dengan hadirnya fitur jok yang bisa diatur kemiringannya. Sehingga untuk penumpang yang memiliki tinggi badan seperti saya bisa lebih nyaman, efeknya kaki bisa jadi tidak terlalu seperti orang jongkok. Plus di belakang, ada dua head rest yang bisa diatur ketinggiannya.

Lalu adanya AC double blower di Stargazer, menambah kenyamanan penumpang baris ketiga. Oh ya, ada juga tempat untuk menaruh botol minuman. Tidak ketinggalan power outlet 12V buat mengisi daya baterai smartphone, hanya saja perlu ada tambahan konverter.

Bantingan Suspensi Stargazer Nyaman

Stargazer punya bantingan suspensi yang berkualitas sehingga mobil stabil saat diajak berkendara cepat dan bermanuver sekalipun

Kenyamanan duduk di bangku baris ketiga Stargazer pun mendapat sokongan dari bantingan suspensinya yang berkualitas. Kami merasakannya, saat mobil MPV buatan pabrik Hyundai di Cikarang ini melaju di jalan tol. Di mana mobil dipacu dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam.

Namanya melewati jalan tol, Stargazer yang kami tumpangi juga tentunya menyalip beberapa mobil. Lalu juga melewati beberapa tikungan di jalan tol Pandaan – Singosari. Ternyata kami tetap nyaman di bangku baris ketiga, perut tidak terkocok hebat lantaran manuver yang dilakukan oleh pengemudi.

Sebagai informasi, kenyamanan duduk di bangku baris ketiga Hyundai Stargazer ini didukung penggunaan suspensi Double Whisbone (depan) dan Torsion Beam (belakang). Tidak ketinggalan, ground clearance yang tidak terlalu tinggi, serta bodi mobil yang lebar, menjadikan mobil terasa stabil walau diajak bermanuver.

Suspensi Double Whisbone adalah salah satu tipe suspensi yang umum digunakan pada mobil yang beredar di pasaran. Di mana pada suspensi tersebut terdapat dua bagian Arm yaitu atas dan bawah yang keduanya tersambung melalui bushing pada sasis, yang mana bagian bawahnya berfungsi juga sebagai dudukan sokbreker.

Sedangkan suspensi Torsion Beam biasa disebut suspensi semi-independent atau juga dikenal dengan nama suspensi twist beam. Suspensi ini memiliki desain dasar seperti suspensi rigid yang dikembangkan agar menghasilkan efek suspensi yang lebih baik.

Suspensi Torsion Beam mempunyai bentuk dasar suspensi rigid yang memanjang menyerupai huruf C atau H. Bentuk ini membuat gerak ayunan roda kiri dan kanan  cukup bebas. Tentunya dalam hal ini akan semakin membuat mobil nyaman dikendarai.

Moladiners, itulah ulasan mengenai duduk di bangku baris ketiga Stargazer. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related posts

Chery Omoda E5 baru Diperkenalkan di Cina, di Titik ini Indonesia Juara

BYD Haka Cibubur Resmi Beroperasi, Mega Dealer Terlengkap

Laporan Langsung Beijing Auto Show 2024 : Update Jaecoo Masuk Pasar Indonesia Setelah Hadir J8 PHEV