Kelebihan dan Kekurangan Yamaha Mio M3 – Motor matik entry level, kini memang sudah banyak pemain. Khusus merek Jepang, ada tiga produk: Yamaha Mio M3, Honda Beat, dan Suzuki Nex II.
Itu belum ditambah ragam tipe atau varian yang ditawarkan. Meski termasuk pemain lama serta belum dapat penyegaran, Yamaha Mio M3 tetap banyak penggemar. Kenapa?
Kuda besi ini punya segudang kelebihan yang dapat diandalkan untuk berkendara sehari-hari. Hanya saja, kekurangan Yamaha Mio M3 juga ada. Nah, lewat tulisan ini kami kelebihan dan kekurangannya secara lengkap.
Tujuannya, supaya kamu bisa melakukan pertimbangan lebih bijak, sebelum membeli motor. Apa saja kelebihan dan kekurangan Mio M3? Simak bahasan berikut:
1. Harga Terjangkau
Kelebihan Yamaha Mio M3 yang pertama adalah harga paling terjangkau. Banderolnya mulai Rp16,35 juta (OTR Jakarta). Bandingkan saja dengan kompetitor. Honda Beat Rp16,45 juta (OTR Jakarta) dan Suzuki Nex II Rp16,1 juta (OTR Jakarta).
Okelah, kalau Suzuki Nex II yang termurah. Meski begitu, kamu harus pertimbangkan kapasitas mesin Mio M3. Motor matik pabrikan garpu tala ini pakai 125 cc. Sementara rivalnya masih 110 cc.
Jadi, Mio M3 dengan harga Rp16,35 juta (OTR Jakarta) tentu sangat terjangkau, bukan?
Baca juga:
- Mending Honda Beat Deluxe, Vario 110 Sih Lewat!
- Komparasi Honda BeAT 2020 vs Honda Genio: Pilih Mana?
- Test Ride Honda Beat 2020: Lincah dan Manut
2. Mesin Paling Bertenaga
Kapasitas mesin 125 cc merupakan kelebihan Mio M3 selanjutnya. Motor matik ini jadi paling bertenaga dibanding kompetitor. Di atas kertas, performanya benar-benar tidak terbendung.
Mesin satu silinder SOHC dengan pendingin udara ini bisa memuntahkan torsi puncak 9,6 Nm pada 5.500 rpm dan tenaga maksimal 9,38 hp pada 8.000 rpm. Jantung mekanis Honda Beat dan Suzuki Nex II sungguh dibuat tidak berkutik.
Tidak percaya? Coba saja lihat performa Honda Beat yang cuma mampu melontarkan torsi 9,3 Nm pada 5.500 rpm dan tenaga 8,85 hp pada 7.500 rpm.
Sementara Suzuki Nex II hanya bisa mengeluarkan tenaga 9,25 hp. Pabrikan berlamang S tidak memberitahukan torsinya di laman resmi.
3. Fitur Answer Back System Jadi Kelebihan Mio M3
Motor matik entry level yang sudah dibekali answer back system, ya cuma Mio M3. Gunanya untuk memudahkan pencarian kendaraan di lokasi parkir.
Kamu cukup tekan tombol di remote bawaan. Lalu motor bakal memberitahukan posisinya dengan mengeluarkan suara serta menyalakan lampu. Istiamewa kan?
Fitur ini cuma hadir di varian AKS SSS. Menariknya lagi, varian tertinggi Mio M3 tersebut juga dilengkapi advanced key system (AKS) yang memudahkan pengendara saat ingin memasukkan kunci kontak.
Cara kerja fitur tersebut, kamu cukup menekan tombol remote selama lebih dari tiga detik. Maka kunci pengaman bakal terbuka secara otomatis. Dengan demikian, kamu tidak perlu susah-susah membukanya secara manual.
4. Fitur Penghemat Bahan Bakar
Selanjutnya masih soal kelebihan Yamaha Mio M3 yaitu kehadiran fitur stop & start system (SSS). Gunanya sama seperti idling stop system (ISS) pada Honda Beat yang bisa menghemat konsumsi bahan bakar.
Fitur ini bekerja dengan menonaktifkan mesin secara otomatis saat motor berhenti lebih dari lima detik. Jika ingin mengaktifkan mesinnya kembali, kamu cukup putar selongsong gas.
Meski sudah dipunya Honda Beat, namun rival lain yaitu Suzuki Nex II belum memilikinya. Kemudian untuk varian Yamaha Mio yang lebih murah, SSS digantikan eco indicator.
Fungsi eco indicator juga menghemat konsumsi bahan bakar. Hanya saja, cara kerjanya berbeda. Fitur ini memberi tanda berupa lampu berwarna hijau di panel instrumen. Kalau kamu sudah berkendara secara irit, lampu tersebut menyala. Begitu pula sebaliknya.
Kelebihan Mio M3 selanjutnya yang terkait bahan bakar adalah kapasitas tangki bensin lega. Tangki tersebut bisa menampung bensin hingga 4,2 liter. Lebih besar dibandingkan punya Suzuki Nex II yang cuma 3,6 liter.
Meski demikian, kalau perbandingannya dengan Honda Beat, ternyata sama besar.
5. Sistem Pencahayaan Masih Bohlam jadi Kelebihan Sekaligus Kekurangan Mio M3
Ini bisa jadi kelebihan dan kekurangan Mio M3. Kenapa? Penggunaan lampu bohlam memang visibilitasnya tidak sebaik LED, terlebih saat malam hari.
Kemudian LED juga diklaim punya usia yang panjang. Hal ini dikarenakan penggunaan daya listrik yang rendah.
Hanya saja, kekurangan LED adalah harganya mahal. Banderolnya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan. Sementara lampu bohlam cuma puluhan ribu saja.
Tentu, perbedaan harga tersebut cukup sensitif. Apalagi mengingat Mio M3 masuk ke kelas motor matik entry level.
6. Tidak ada Power Charger Merupakan Kekurangan Mio M3
Ini merupakan kekurangan Mio M3 yang paling jelas. Yamaha masih ketinggalan dalam hal fitur power charger. Padahal fungsinya sangat penting yaitu sumber listrik untuk mengisi daya baterai smartphone ketika berkendara.
Terlebih untuk para ojek online, power charger begitu dibutuhkan. Mereka sangat tergantung dengan smartphone. Tidak boleh baterainya habis saat perjalanan.
Kalau melihat kompetitor seperti Honda Beat dan Suzuki Nex II, semuanya sudah punya power charger. Bahkan milik Nex II lebih istimewa, lantaran desainnya sudah USB port alias tinggal colok kabel.
7. Kompartemen Depan Sempit
Kekurangan Yamaha Mio M3 selanjutnya adalah kompartemen depannya cukup sempit. Terutama yang sebelah kanan. Pasalnya terhalang kunci kontak.
Alhasil ruangnya cuma tinggal sepertiga dibanding yang kiri. Di sana, tidak bisa menyimpan botol minum atau berbagai peralatan. Meletakkan uang koin memang bisa, tapi untuk mengambilnya agak sulit.
Tentu ini jadi kekurangan Mio M3, terlebih bila dibanding kompetitor seperti Honda Beat dan Suzuki Nex II. Para rival di kelas matik entry level tersebut punya kompartemen depan yang sama besar antara kiri dan kanan.
Sementara untuk kompartemen depan sebelah kiri di Mio M3. Ukurannya cukup besar dalam menampung botol minum.