Pabrik baterai Hyundai Indonesia siap membuat battery pack untuk mobil listrik. Rencananya, pabrik bernama Hyundai Energy Indonesia tersebut akan dibangung pada 2023. Kemudian battery pack produksi massalnya akan dimulai pada akhir 2024.
Hasil produksi pabrik baterai Hyundai itu, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan mobil listrik di Indonesia. Kendaraan di asia tenggara atau ASEAN, juga bakal mendapat pasokan dari sini.
“Pabrik ini akan memproduksi battery pack dan sistem yang akan dioptimalkan untuk model BEV dengan sel baterai yang diproduksi secara lokal,” kata rilis resmi Hyundai Motor Group yang kami terima pada pertengahan Desember 2022.
Kehadiran pabrik baterai Hyundai Indonesia, semakin melengkapi ekosistem elektrifikasi dari Hyundai Motor Group. Sebelumnya, pabrikan H miring sudah memiliki pabrik yang bisa memproduksi mobil listrik. Ada pula pabrik sel baterai hasil kolaborasi bersama LG Energy Solution yang siap produksi pada akhir 2023.
Khusus untuk pabrik yang kerja bareng LG, investasinya ditujukan untuk menghasilkan 10 GWh NCMA sel baterai lithium-ion setiap tahun. Dengan kata lain, bisa mendukung produksi lebih dari 150 ribu mobil listrik.
Wajar Hyundai dan LG fokus untuk memproduksi pabrik baterai mobil listrik di Tanah Air. Pasalnya Indonesia memiliki potensi besar yang dibutuhkan untuk menjadi pemain penting di industri kendaraan listrik global. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara terdepan dalam sumber daya nikel dan kobalt yang merupakan bahan utama baterai mobil listrik.
“Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki semua sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi BEV sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain penting di era elektrifikasi dunia,” beber rilis resmi Hyundai.
Harga Hyundai Ioniq 5 Jadi Lebih Murah
Dengan kehadiran pabrik baterai Hyundai Indonesia pada 2024, apa efeknya untuk mobil listrik di Tanah Air? Salah satu yang diharapkan tentu harga kendaraan elektrifikasi jadi lebih murah.
Harapan tersebut juga sesungguhnya tidak ditepis oleh Hyundai. Walau memang, pernyataan resmi mereka masih belum menyebutkan secara detail.
“Lebih lanjut, memungkinkan juga untuk dapat memperluas pasokan kendaraan listrik Indonesia dan meningkatkan daya saing harga, dengan menyediakan beragam kendaraan listrik kepada pelanggan Indonesia,” beber rilis resmi pabrikan H miring.
Sebagai informasi, saat ini harga Hyundai Ioniq 5 termurah atau varian Prime Standard Range Rp 748 juta (OTR Jakarta). Tentu harapannya, setelah baterai mobil listrik tersebut diproduksi lokal bisa lebih murah lagi bahkan menyentuh Rp 600 jutaan.
Banderol Ioniq 5 diprediksi bisa berkurang banyak, lantaran komponen utama mobil listrik adalah baterai. Jadi, kalau sudah bisa produksi lokal, seharusnya imbas ke harga jual mobil bakal signifikan. Semoga saja turunnya harga Ioniq 5 dengan kehadiran pabrik baterai Hyundai Indonesia benar-benar bisa terwujud.
Menariknya lagi, jika baterai hasil produksi pabrik Hyundai tersebut dibeli oleh pabrikan merek lain. Dengan demikian, harga berbagai mobil listrik dan mobil hybrid yang dibuat di dalam negeri jadi bisa semakin terjangkau. Istimewa bukan?
Itulah tadi bahasan soal Hyundai Energy Indonesia selaku pabrik baterai untuk mobil listrik di Tanah Air. Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar otomotif, pantau terus Moladin!