Peluang Stargazer Jadi Armada Taksi? Ini Kata Hyundai

Sosok Hyundai Stargazer Active atau varian paling rendah yang sudah dilengkapi immobilizer (Sumber foto: Youtube L Channel)

Stargazer jadi armada taksi, apakah mungkin? Pertanyaan tersebut tentunya wajar jika muncul dibenak kita. Maklum, Stargazer merupakan produk LMPV yang diklaim mempunyai durability optimal sebagai mobil pekerja harian.

Ditambah lagi, jika kita lihat dari para rival di segmen yang sama pun banyak yang menjadikan kendaraannya sebagai taksi. Cek saja Toyota Avanza (model lama pakai nama Transmover), Honda Mobilio, hingga Wuling Confero. 

Lalu bagaimana dengan kemungkinan Stargazer jadi armada taksi? Chief Operating Office PT Hyundai Motor Indonesia (HMID), Makmur mengatakan bahwa LMPV tersebut sudah mulai dilirik oleh konsumen dari segmen fleet. Hanya saja, dia tidak mau membeberkan nama perusahaan yang jadi konsumen fleet Hyundai Stargazer. 

Buat yang belum tahu, fleet adalah segmen pembeli mobil untuk penunjang kinerja perusahaan. Contohnya mobil buat operasional kantor, rental atau sewa, hingga mobil taksi.

“Semua tipe sudah punya konsumen fleet yang untuk membeli Stargazer. Seberapa banyak dan seberapa besarnya, memang masih dalam tahap diskusi. Tapi misalkan mereka yang sudah menggunakan lima atau 10 unit, itu sudah ada,” kata Makmur dalam sesi media test drive Stargazer di Solo, beberapa waktu lalu.

Di samping itu, Hyundai saat ini sedang fokus untuk melakukan distribusi untuk pemesanan Hyundai Stargazer. Kini totalnya sudah 4.000 unit, sejak pabrikan berlogo H miring membuka keran inden. Di GIIAS 2022 saja, jumlahnya ada 1.585 unit yang dipesan konsumen. 

“Kami masih fokus untuk distribusi ke semua konsumen yang sudah memesan Stargazer. Karena jumlahnya yang banyak maka kami harus fokus agar unit bisa diterima segera oleh konsumen,” terang Makmur.

Varian Stargazer Active Cocok Jadi Taksi

Hyundai Stargazer

Peluang Stargazer jadi armada taksi memang selalu ada. Apalagi melihat varian LMPV ini, tersedia versi Active yang sepertinya cocok sekali buat taksi.

Kelebihan Stargazer Active adalah memiliki harga sangat terjangkau, mulai Rp 243,3 juta (OTR Jakarta). Lalu dari sisi fitur juga minim, sehingga memang ditujukan untuk konsumen yang lebih mengutamakan durabilitas.

Lihat saja fitur-fiturnya, Stargazer Active masih pakai velg kaleng, ukuran rodanya juga paling kecil 185/65 R15 untuk transmisi MT. Kemudian sistem pencahayaan menggunakan bohlam alias belum LED. 

Masuk interior, Stargazer Active tidak pakai AC double blower melainkan hanya air circulator. Fitur-fitur seperti Hyundai Bluelink dan Hyundai SmartSense juga dihilangkan.

Oleh karena minim fitur itulah, varian Active ini pas sekali untuk spesifikasi Stargazer jadi armada taksi. Walau demikian, hingga sekarang memang belum ada pernyataan resmi dari Hyundai terkait mobil LMPV tersebut bakal dipakai taksi.

Keuntungan jadi taksi sesungguhnya ada di angka penjulan yang pastinya bakal meningkat di segmen fleet. Hanya saja, kekurangannya tentu ada, khususnya di brand image mobil yang jadi terkesan pasaran alias tidak eksklusif. Sebenarnya hal ini bisa diakali dengan menggunakan nama lain, sebut saja Toyota Transmover selaku mobil taksi dari Avanza.

Pertanyaannya, akan adakah nama lain untuk Stargazer yang jadi taksi? Atau memang Hyundai tidak bakal memasukkan Stargazer sebagai unit kendaraan yang diperuntukkan taksi? Ini sah-sah saja, karena pasar fleet sebenarnya luas. Bisa juga, Stargazer meraih angka penjualan dari mobil operasional kantor atau rental seperti yang dilakukan oleh Mitsubishi Xpander.

Moladiners, itulah ulasan mengenai peluang Hyundai Stargazer jadi armada taksi. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related posts

Ford Terpuruk di Eropa, Kehadirannya di GJAW 2024 Harus Penuh Gebrakan

Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Berkendara Generasi Muda, Jasa Marga Selenggarakan Road Safety Rangers 2024

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?