Kenali Gejala Motor Butuh Turun Mesin dan Penyebabnya

Penyebab Motor Turun Mesin – Tiba – tiba mesin motor mati total. Waduh, kenapa ini? Pernahkah kamu mengalami hal tersebut?

Kalau sudah seperti itu, biasanya langsung bawa motor ke bengkel. Usai cek, mekanik menjelaskan kalau kondisi motor rusak parah dan harus turun mesin. Motor harus menginap di bengkel selama beberapa hari. Sobat moladin tahu sendiri kan kalau turun mesin berarti siap – siap dana dan mobilitas juga bakal terhambat. Bagi orang lapangan, ini adalah siksaan tersendiri.

Nah, agar kamu tidak mengalami pengalaman pahit seperti di atas. Supaya motor kamu tidak sampai rusak parah dan turun mesin. Ada baiknya, perthatikanbeberapa tanda dan penyebab motor turun mesin berikut ini:

Kita mulai dari gejala – gejalanya dulu Sob!

  1. Asap putih. Ini tanda yang bisa dengan mudah kamu kenali. Keluarnya asap putih dari knalpot motor 4 tak menandakan ada oli yang nyelonong ke ruang pembakaran. Efek berikut dari oli yang bocor adalah busi menjadi basah hingga mesin sulit dihidupkan. Busi yang terkena oli, selain membuat motor susah hidup adalah lebih mudah mati. Tentu tidak normal jika dalam sebulan kamu harus ganti busi lebih dari 3 kali. Bongkar mesin secara total agar kerusakan tidak menjalar.
  2. Suara mesin. Dengarkan suara hati, eh, mesin kamu secara seksama ketika berada dalam keadaan stasioner, apakah suaranya halus atau kasar. jika kasar, kemungkinan oli mesin sudah waktunya diisi. Keterlambatan penggantian oli membuat volume berkurang atau malah habis. Dengan ketiadaan pelumas, maka suara gesekan antar komponen semakin keras dan bunyi mesin sangat kasar.
  3. Tenaga. Gas sudah mentok tapi kok masih letoy? Waspadalah, ini juga pertanda motor kamu sudah waktunya turun mesin. Penurunan tenaga bisa disebabkan cacat di ruang bakar, ring seher aus, otomatis semburan tenaga pun tidak bisa maksimal.

Baca Juga :

 

Langkah – langkan untuk mencegah turun mesin

Tiga hal di atas adalah tanda umum motor butuh turun mesin. Lalu, apakah itu tak bisa dicegah, minimal, diantisipasi gitu? Tenang Sob, biar terhindar, lakukan langkah – langkah ini:

  1. Ganti oli secara teratur. Segera periksa mesin jika ada tetesan oli di bawah sepeda motor. Apabila kamu ingin mengganti oli standar pabrik dengan merek lain, maka perhatikan tingkat keenceran oli mesin (SAE). Kehabisan oli mesin adalah hal yang diharamkan bila kamu ingin motor kamu aman sentosa.
  2. Rutin service besar. Kelalaian kamu melakukan servis besar adalah faktor penting yang menentukan usia mesin motor. Servis besar bermanfaat mengusir kerak dan karat yang berada di ruang pembakaran. Berbeda dengan servis rutin, servis besar dilakukan minimal setahun sekali. Beitu yang direkomendasikan oleh pabrikan, apalagi bila sering digunakan.
  3. Air radiator. Berani bertaruh, hal satu ini sangat jarang diperhatikan para pemilik motor. Fungsi radiator itu menjaga suhu mesin tetap stabil, bayangkan jika kekurangan air atau malah habis, mesin mengalami panas berlebihan (over heat). Akibat terburuk, seher mesin akan terkunci. Jika dipaksakan, maka blok silinder mengalami baret, patah setang seher dan klep menjadi bengkok. Tak ada pilihan lain, mesin motor harus turun.
  4. Tune-up mesin. Wah, bukannya tune-up berguna untuk mendongkrak performa mesin? Betul, tapi satu hal yang perlu kamu ingat, memaksa mesin motor untuk bekerja di atas kapasitasnya akan membuat usia suku cadang semakin pendek. Tune-up juga mencakup modifikasi mesin secara berlebihan, misalnya menaikkan diameter standar piston. Kecuali profesi kamu memang menuntut tune-up, sebelum melakukannya, pertimbangkan masak – masak keinginan kamu.
  5. Gaya berkendara. Ingat, kamu berkendara di jalan umum, bukan sirkuit balap. Jadi, mengendarai motor secara ugal – ugalan, memainkan gas secara frontal atau perpindahan kopling yang mendadak sangat berpengaruh pada kesehatan mesin. Kecepatan yang naik turun secara drastis (mengebut) membuat komponen mesin lebih cepat almarhum. Masih untung kalau cuma suku cadang yang alamrhum, kalau nyawa? Ngeri Sob!
  6. Banjir. Saat hujan, ada beberapa daerah rawan banjir. Sebaiknya kamu tidak sering – sering menerobos banjir. Resikonya, air akan menyelusup ke ruang mesin, menimbulkan kerak / karat dan mengotori pelumas. Celakanya, efek air banjir susah dideteksi karena butuh waktu lama.   

Moladin doakan agar kamu selalu selamat dalam perjalanan dan mesin motor tidak perlu mengalami turun mesin. Biayanya itu lho, jutaan Sob! Bisa – bisa isi dompet kamu ludes tanpa sisa.

Kalau sudah paham mengenai tanda dan penyebab motor turun mesin, mulai detik ini, perhatikan perawatan komponen – komponen di atas, lalu perbaiki gaya berkendara dan pemakaian motor. Pepatah lama, “sedia payung sebelum hujan” dan “ lebih baik mencegah daripada mengobati” tidak pernah salah. Jangan ditunda!

Buat kamu yang tertarik membeli motor baru dengan DP ringan dan berbagai promo lain, langsung saja klik link ini!

Baca Juga :

Related posts

Tips Pasang Ban Tubeless di Velg Jari-Jari, Praktis dan Mudah Dilakukan

Kenali Jenis-Jenis Ban Motor dan Fungsinya, Jangan Sampai Salah Pilih!

5 Ciri-ciri Rem Blong, Waspada dan Wajib Diantisipasi!