Sistem mild hybrid Suzuki yang tertanam di Ertiga terbaru, merupakan pembeda dibanding mobil-mobil lain yang dijual di Indonesia. Ada tiga komponen penting dalam teknologi ini yaitu mesin bensin, integrated starter generator (ISG), dan baterai lithium-ion.
Ingat, mild hybrid berbeda dengan hybrid biasa. Sistem yang digunakan oleh Suzuki Ertiga ini, tidak bisa menggerakkan roda hanya dengan energi listrik. Oleh karenanya disebut sebagai mild hybrid atau hybrid ringan.
Mau tahu cara kerja dan keunggulan dari sistem Mild Hybrid Suzuki di Ertiga Hybrid? Berikut bahasan lengkapnya.
Cara Kerja Sistem Suzuki Mild Hybrid
Suzuki mild hybrid menitikberatkan pada kemampuan ISG yang menggantikan alternator konvensional. Fungsi ISG ada dua, sebagai motor dan generator sekaligus.
Ketika menjalankan fungsinya sebagai motor assist atau penggerak, maka energi listrik dari baterai akan ISG ubah untuk mendukung kerja mesin bensin Ertiga. Efeknya pengemudi bakal merasa tambahan tenaga saat mobil berakselerasi. Alhasil mesin bekerja tidak terlalu berat dan berujung ke hemat BBM.
Selanjutnya sebagai motor assist, ISG juga kerja bareng idling stop system untuk bisa menonaktifkan mesin secara otomatis ketika Ertiga berhenti. Lalu ISG pun membantu mesin aktif kembali ketika pedal gas atau pedal kopling diinjak. Ini pun bisa membuat konsumsi BBM Ertiga semakin irit.
Kemudian ISG berfungsi pula sebagai generator yang bisa mengubah energi kinetik dari pengereman mobil menjadi energi listrik. Kemudian disimpan di baterai lithium-ion. Energi listrik dari baterai itulah yang kemudian bisa digunakan lagi untuk membantu mesin bensin.
Keunggulan Suzuki Ertiga Mild Hybrid, Murah dan Irit BBM
Setelah tahu cara kerja Suzuki mild hybrid, kini kami akan bahas keunggulannya. Bisa dikatakan sistem hybrid ringan ini sangat sederhana. Artinya tidak perlu banyak ubahan dari mobil konvensional bermesin bensin.
Buktinya, Ertiga Hybrid masih mengandalkan basis Ertiga generasi kedua. Ini berefek ke ongkos produksi harga jual mobil mild hybrid tidak beda jauh dari mobil konvensional cuma beda 11 jutaan.
Alhasil harga Ertiga Hybrid termurah atau GX MT cuma Rp 270,3 jutaan. Ini lebih murah dibanding beberapa mobil LMPV lain. Kemudian Ertiga Hybrid yang termahal atau Suzuki Sport (SS) cuma Rp 292,3 jutaan.
Kemudian soal menghemat BBM, Mild Hybrid Suzuki Ertiga juga benar-benar jago. Teknologi ini bisa membuat konsumsi bensin hanya 22,11 km/liter untuk transmisi manual dan 19,66 km/liter untuk transmisi otomatis. Itulah klaim Suzuki saat melakukan lomba irit bersama jurnalis otomotif di Jawa Timur dengan rute sepanjang 140 Km.
“Kami harap hasil uji efisiensi bahan bakar All New Ertiga
Hybrid ini dapat memberikan informasi yang realistis dan kredibel kepada masyarakat yang sedang mencari kendaraan yang irit bahan bakar dan ramah lingkungan,” kata 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra.
Keunggulan Mild Hybrid Suzuki di Ertiga terbaru selanjutnya adalah perawatan mudah. Cukup aktifkan dan berkendara dengan mobil secara rutin, jangan sampai diiamkan parkir terlalu lama. Kemudian lakukan servis berkala di bengkel resmi Suzuki terdekat.
Suzuki juga memberikan masa garansi yang panjang untuk baterai Lithium-ion Ertiga Hyrbid yaitu 5 tahun atau 100.000 km. Jika rusak setelah 5 tahun, harga baterai berkapasitas 6 Ah atau 12 V ini cuma Rp 15 jutaan. Lebih murah dibanding baterai mobil hybrid biasa.
Itulah tadi bahasan soal Mild Hybrid Suzuki di Ertiga terbaru. Untuk informasi terlengkap seputar otomotif, pantau terus Moladin!