Test Ride Honda Supra GTR: Kepraktisan Minim (Bag. 2)

Test Ride Honda Supra GTR – Berdasar informasi dari PR Manager PT Astra Honda Motor (AHM), Rina Listiani, penjualan motor bebek memang jauh dibanding motor matik. Angka lakunya cuma mencapai 7 persen dari total penjualan motor Honda. Sementara motor matik ada di angka 80 persen.

Gap tersebut bagaikan bumi dan langit. Kenapa motor bebek kurang diminati? Setelah kami melakukan test ride Honda Supra GTR 150, jawaban itu terungkap satu persatu.

Baca hasil test ride Honda Supra GTR 150: Motor Bebek Super (Bag. 1) dengan klik di sini.

Kepraktisan Minim dengan Bagasi Sangat Kecil

Salah satu yang membuat nilai kurang di motor bebek, bagasinya sangat kecil. Contoh untuk Honda Supra GTR 150, kompartemen bawah jok cuma muat smartphone, tidak lebih. Jangan harap masuk jas hujan!

Motor ini bahkan tidak punya tempat penyimpanan lain. Sekadar pengait untuk kantong plastik juga tidak ada. Sisi kepraktisannya benar-benar minim.

Kalau kantong plastik diletakkan di setang, pasti bakal mengganggun kenyamanan berkendara. Pasalnya Honda Supra GTR 150 pakai transmisi berkopling.

Bandingkan kepraktisan ini dengan motor matik kapasitas mesin 150 cc, seperti Vario 150. Di bawah joknya mampu menyimpan helm full face merek tertentu. Ada pula kompartemen di dashboard untuk botol minum dan barang-barang lain. Motor matik ini juga memiliki pengait kantong plastik.

Fakta tersebut membuktikan dari sisi kepraktisan, motor matik dan motor bebek benar-benar jauh berbeda. Wajar kalau motor bebek bukan lagi andalan transportasi di jalan perkotaan.

Test Ride Honda Supra GTR 150 Buktikan Irit Namun Tangki Bensin Kecil

Soal irit, motor bebek memang bisa diandalkan. Test ride Honda Supra GTR 150 membuktikan kemampuan menghemat bahan bakarnya sampai 40,7 Kpl. Hal tersebut didapat setelah berkendara 132,8 Km.

Metode pengujian yang dilakukan untuk uji irit tersebut, full to full. Awalnya kami mengisi penuh tangki BBM, kemudian ajak motor berkendara sewajarnya. Di akhir, kami isi penuh lagi tangkinya.

Selisih pemakaian bensin, dibagi dengan jarak tempuh. Maka diperolehlah konsumsi bahan bakar rata-rata. Dalam pengujian irit Honda Supra GTR 150, bensin RON 92 yang digunakan.

Kekurangan motor ini, punya tangki bahan bakar yang tidak terlalu besar yaitu 4,5 liter. Padahal saudara tirinya, Honda Vario 150 punya tangki hingga 5,5 liter.

Tangki kecil ini cukup mengganggu ketika melakukan perjalanan jarak jauh. Kami jadi lebih sering mengunjungi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Baca juga:

• Test Ride Honda Supra GTR: Motor Bebek Super (Bag. 1)
• Konsumsi BBM Honda Supra GTR 150, Irit?
• MX King Vs Supra GTR, Siapa Motor Bebek Terbaik?

Fitur Tidak Terlalu Modern

Hasil test ride Honda Supra GTR 150 yang kami lakukan, membuktikan bahwa fiturnya tidak semodern motor matik zaman sekarang. Sebut saja kunci kontak masih konvensional dengan pengaman magnet.

Kalau kamu lihat Vario 150 sudah pakai keyless. Fitur ini unggul lantaran memberi kenyamanan ke pengendara sekaligus keamanan dari maling, karena sudah dilengkapi immobilizer yang sulit dibobol.

Bukan cuma itu, Honda Supra GTR 150 juga punya panel instrumen yang kurang informatif. Meski digital, namun informasinya sangat terbatas. Belum bisa mengabarkan soal konsumsi bahan bakar rata-rata, kecepatan rata-rata, trip meter, jam, dan lain-lain.

Padahal kompetitor seperti Yamaha MX King 150 sudah dilengkapi panel instrumen yang lebih informatif. Ukurannya juga lebih besar dibanding punya motor bebek Honda.

Kesimpulan, Honda Supra GTR 150 Layak Beli?

Honda Supra GTR 150 punya kelebihan posisi berkendara yang nyaman khas motor bebek. Pengendaliannya juga mudah, plus performa mesin mantap.

Tidak cuma itu, harga jualnya pun tergolong murah untuk kapasitas 150 cc yaitu mulai Rp23 jutaan. Hanya saja soal fitur dan kepraktisan, bakal jadi kekurangan yang menghantui. Terimalah, atau cari motor lain!

Bila kamu tertarik membeli Honda Supra GTR 150 dengan DP ringan dan berbagai bonus lain, langsung klik di sini!