Kekurangan Yamaha WR155R – Motor offroad 150cc pabrikan garpu tala memang banyak ditunggu oleh konsumen Indonesia. Pasalnya kuda besi tersebut hadir terlambat dibanding Honda CRF150L dan Kawasaki KLX150 selaku kompetitor.
Yamaha WR155R meluncur secara resmi pada akhir 2019. Meski terlambat, sejumlah kelebihan dimilikinya. Salah satunnya yang istimewa adalah mesin berperforma paling mantap. Pakai kapasitas 155cc, berpendingin cairan, dan tersedia teknologi katup variabel (VVA).
Kelebihan Yamaha WR155R dalam hal mesin, tidak bisa disaingi oleh kompetitor. Maklum, baik CRF150L dan KLX150 cuma berbekal kapasitas 150 cc dan belum mengaplikasikan pendingin cairan.
Bukan cuma itu kelebihan Yamaha WR155R, ada pula sistem transmisi 6-percepatan manual dan tangki bahan bakar besar 8,1 liter. Keduanya disebut sebagai keunggulan, lantaran kompetitor cuma punya transmisi 5-percepatan. Sementara untuk tangki bahan bakarnya, CRF150L hanya 7,2 liter dan KLX150 6,9 liter.
Dengan sejumlah kelebihan tersebut, bukan berarti Yamaha WR155R tidak punya kekurangan. Apa saja kekurangan Yamah WR155R bila dibanding kompetitor? Untuk jawabannya, simak bahasan berikut:
1. Bobot Paling Berat
Kekurangan Yamaha WR155R yang pertama, bobotnya paling berat dibanding Honda CRF150L dan Kawasaki KLX150. Motor pabrikan garpu tala ini memiliki bobot total mencapai 134 Kg. Bandingkan dengan CRF yang cuma 122 Kg, lalu KLX 118 Kg.
Gap bobot WR155R dengan rival sangatlah jauh, hingga mencapai 12-16 Kg. Tentu bobot berat menjadi kekurangan saat diajak berkendara offroad. Apalagi ketika pengendara pemula harus membangunkan motor yang terjatuh.
Berat Yamaha WR155R ini juga tentu berpengaruh ke performa. Memang di atas kertas mesinnya paling bertenaga, namun dengan bobot 134 Kg, power weight ratio-nya jadi berukurang.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Harga Yamaha WR155R Mahal.
2. Jok Yamaha WR155R Paling Tinggi
Selanjutnya untuk kekurangan Yamaha WR155R ada di jok. Desain jok motor ini paling tinggi dibanding kompetitor, mencapai 880 mm. Sementara Honda CRF150L cuma 869 mm dan Kawasaki KLX150 870 mm.
Memang saat berkendara offroad, kamu bakal jarang duduk di jok untuk keseimbangan. Hanya saja baik Yamaha WR155R, Honda CRF150L, dan Kawasaki KLX150 tidaklah hanya dipakai offroad, melainkan juga on road.
Saat on road inilah, jok yang tinggi jadi permasalahan. Apalagi buat penunggang motor pemula dengan postur tidak terlalu tinggi. Ambil contoh, pengendara dengan badan 168 cm dipastikan kakinya bakal jinjit balet saat harus duduk di jok WR155R.
Tentu jok tinggi menjadikan kepercayaan diri dalam menunggang motor jadi berkurang. Pastinya buat pemula, perlu ada penyesuaian terlebih dulu.
3. Suspensi Belum Upside Down
Bodinya memang bongsor, bahkan lebih besar dari kompetitor. Yamaha WR155R di atas kertas memiliki dimensi panjang 2.145 mm, lebar 840 mm, dan tinggi 1.200 mm. Sementara Honda CRF150L cuma memiliki panjang 2.119 mm, lebar 793 mm, dan tinggi 1.153 mm. Lalu Kawasaki KLX 150 punya panjang 2.050 mm, lebar 830 mm, dan tinggi 1.115 mm.
Baca Juga: Komparasi CRF150L vs KLX 150 BF, Menang Mana?
Meski begitu, tampilan WR155R seperti kurang gagah dengan suspensi yang masih teleskopik. Padahal semua kompetitor telah menggunakan upside down.
Yamaha sendiri mengklaim kehadiran suspensi teleskopik sudah sesuai dengan kegunaan motor. Pasalnya teleskopik lebih mudah dari sisi perawatan. Kemudian soal gagah, teleskopik WR155R juga dirancang punya diameter besar 41 mm. Sebenarnya diameter itu lebih besar dari kepunyaan kompetitor.
Namun, kehadiran suspensi upside down tetap membuat motor lebih gagah. Tidak bisa disamakan dengan teleskopik, walau diamternya lebih besar.
Baca juga:
- 3 Alasan Beli Kawasaki KLX150, Bukan Honda CRF atau Yamaha WR155R!
- Kenapa Harga Yamaha WR155R Lebih Mahal dari Kompetitor?
- Komparasi CRF150L vs KLX 150 BF, Pilih Mana Nih?
4. Harga Yamaha WR155R Paling Mahal
Kekurangan Yamaha WR155R selanjutnya ada di harga. Banderol motor offroad pabrikan garpu tala ini mencapai Rp36,9 juta (OTR Jakarta). Paling mahal dibanding kompetitor. Tidak percaya?
Coba bandingkan degan harga Honda CRF150L yang cuma Rp34,45 juta (OTR Jakarta). Lalu harga Kawasaki KLX150 BF
mulai Rp34,6 juta (OTR Jakarta).
Permasalahannya adalah Yamaha WR155R merupakan pendatang baru, namun sudah berani menawarkan banderol tinggi.
Memang kalau melihat performa mesin dan teknologinya paling mantap dibanding kompetitor.
5. Tidak Ada Pilihan Varian
Di samping mahal, kekurangan Yamaha WR155R adalah tidak punya pilihan varian. Motor offroad 155 cc ini cuma dijual dalam satu varian saja.Padahal kompetitor, khususnya Kawasaki KLX150 memiliki banyak varian.
Guna varian untuk memberi konsumen opsi, terutama dari sisi harga dan spesifikasi. Misal Kawasaki punya tiga varian KLX150. Ada KLX150, KLX150L, dan KLX150BF. Buat pemula bisa pilih Kawasaki KLX150 yang punya harga paling terjangkau Rp30,7 juta (OTR Jakarta).
Soal pilihan warna, Yamaha WR155R juga paling minim varian. Cuma ada dua: biru dan hitam. Berbanding terbalik dengan kompetitor yang punya banyak warna. Sebut saja Honda CRF150L dengan merah, hitam, dan abu-abu. Kemudian Kawasaki KLX150BF dengan enam opsi warna.
Bagaimana pendapat anda? Anda tetap pada Tim Yamaha WR155R?