Ada sejumlah produk gagal Honda yang dipasarkan di Indonesia. Anggapan gagal pada sepeda motor tersebut didasari oleh sejumlah faktor, mulai dari sisi penjualan, kualitas produk, dan masih banyak lagi.
Sebenarnya tak hanya PT Astra Honda Motor (AHM) saja yang merasakannya, namun sejumlah pabrikan kendaraan roda dua lainnya juga pastinya punya sejumlah produk yang dianggap gagal di pasaran.
Namun acuan produk tersebut dikatakan gagal, umumnya karena tak mampu bersaing dengan dipasar otomotif Nasional. Meski memiliki sejumlah produk gagal, Honda juga dikenal kerap melahirkan beragam produk yang laris dipasaran.
Sebut saja Honda BeAT, Honda Vario, dan sejumlah produk-produk lainnya. Hal ini juga yang membuat Honda masih mampu menguasai pasar kendaraan roda dua di Indonesia.
Pertanyaannya lalu apa saja sebenarnya produk gagal Honda yang dipasarkan di Indonesia? Berikut ini Moladin akan mengungkap 7 daftar produk gagal Honda yang dihimpun dari beragam sumber.
1. Honda Karisma
Berbicara mengenai produk gagal Honda yang pertama adalah Honda Karisma. Produk yang dirilis era tahun 2000an ini diharapkan mampu menggantikan Honda Legenda yang laris di Indonesia.
Karisma diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan motor yang efisien. Dengan kapasitas bagasi yang cukup besar.
Sangat disayangkan, motor ini justru dianggap sebagian masyarakat punya desain yang bongsor. Khususnya bagian ekor yang menurut banyak orang terlalu lebar dan besar.
Padahal di awal era kemunculannya di Indonesia, Karisma menyajikan inovasi yang cukup menarik dikelasnya. Di mana motor ini sudah dilengkapi dengan indikator bensin non-jarum alias digital.
Hal itu nampaknya tidak membuat motor yang satu ini mampu diserap dengan baik dipasaran. Padahal, jika konsumen ingin mencari sebuah motor yang efisien, mesin bandel, dan bagasi luas. Sejatinya motor ini mampu menjawab kebutuhan.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Motor Paling Irit.
Karisma sendiri hanya dirilis dua kali di Indonesia, yakni Karisma dan Karisma X. Sayangnya kedua produk itu kurang laris dipasar otomotif Tanah Air.
2. Honda CS-1
Masih membahas mengenai jajaran produk gagal Honda, selanjutnya adalah Honda CS-1. Motor bebek yang satu ini masuk dalam kategori gagal lantaran kurang mampu diterima pasar dengan baik.
Pasalnya, banyak kalangan menganggap bahwa desain Honda CS-1 terbilang nggak jelas. Bebek bukan, motor sport juga bukan. Andai disebut bebek sport pun dirasa kurang pas.
Desain kepala bagian depan sejatinya mengadopsi desain CBR yang punya tampilan ala MotoGP, tapi ini menggunakan stang khas motor bebek. Hal ini justru membuat tampilannya terkesan aneh.
Padahal Honda CS-1 punya pelek dengan desain sporty yang keren, serta bagian belakangnya pun terlihat menarik.
Pada bagian tengah terdapat desain yang mirip tangki, namun sejatinya bukanlah tangki. Hanya desain yang ingin menyerupai sebuah motor sport.
Memang terdapat sejumlah kejanggalan pada desain Honda CS-1. Mungkin pula yang membuatnya kurang laku di pasar domestik.
3. Honda Absolute Revo AT, Salah Satu Produk Gagal Honda
Selanjutnya yang masuk dalam daftar produk gagal Honda adalah Absolute Revo AT. Memang untuk produk yang satu ini, Honda terlihat kurang antusias mempromosikan produknya.
Sejak awal diluncurkan di Indonesia, Honda Absolute Revo AT kurang begitu terdengar. Peminatnya pun tak terlalu banyak. Sangat jarang ditemui di jalan perkotaan motor bebek yang satu ini. Honda Revo AT punya desain 90 persen motor bebek, namun dengan transmisi matik.
Pabrikan mungkin menganggap motor ini mampu mengakomodir kebutuhan konsumen yang mendambakan motor bebek, namun dengan transmisi otomatis.
Tak hanya kurang laris di Indonesia, namun Honda Absolute Revo juga nampaknya tak laku di Thailand. Motor bebek yang juga dikenal dengan nama Wave itu hanya diproduksi dari tahun 2010 hingga 2013 saja di Negeri Gajah Putih.
Wave dianggap tak mampu memenuhi selera pasar di Thailand. Seperti diketahui, selera pasar otomotif di Thailand dan Indonesia memang serupa.
4. Honda Kirana
Mengapa disebut sebagai produk gagal Honda? Alasan paling tepatnya adalah karena Honda Kirana bisa dibilang sebagai proyek coba-coba pabrikan di Indonesia.
Alasannya, karena saat itu penjualan Supra X 110 masih menggembirakan. Lalu Honda mencoba merilis motor bebek terbaru dengan kapasitas 125 cc melalui Honda Kirana.
Kirana sendiri pertama kali rilis untuk pasar Indonesia di tahun 2002 silam. Motor bebek satu ini punya mesin 4-stroke, single cylinder, air-cooled, yang mampu menghasilkan tenaga 6,7 kW pada putaran 7.500 rpm.
Di zamannya, Honda Kirana punya mesin yang cukup besar dikelasnya. Namun hal itu tak lantas membuat motor ini mampu meraih penjualan positif di Indonesia.
Alasan kuat mengapa motor ini dianggap kurang laris, lantaran punya desain yang mengadopsi model Grand sehingga dianggap kuno. Di sisi lain ketersediaan spare part yang sulit jadi alasan kuat motor ini kurang diminati.
Punya mesin yang cukup besar, namun Honda Kirana masih dibekali dengan rem yang masih tromol. Tentunya hal ini menjadi nilai minus bagi masyarakat.
Sosok Honda Kirana pun tak lama menghiasi pasar otomotif Indonesia, karena AHM akhirnya memutuskan harus menyuntik mati Kirana di tahun 2004 lalu.
5. Honda Supra XX
Bicara Honda Supra, seakan tak ada habisnya, mengingat motor bebek ini sudah ada di Indonesia sejak 1997 yang dikenal dengan Astrea Supra. Produk ini ditawarkan dalam beberapa tipe, dan salah satunya masuk dalam daftar produk gagal Honda.
Adalah Honda Supra XX yang dianggap sebagai produk gagal Honda. Motor yang dirilis tahun 2002 itu, sejatinya menjadi terobosan Honda di segmen moped low-end.
Pasalnya sepeda motor ini telah dipersenjatai dengan kopling manual, layaknya sebuah motor sport. Namun sangat disayangkan, inovasi Honda tersebut justru dianggal gagal.
Konsumen di Indonesia justru menganggap bahwa motor bebek menggunakan kopling manual di anggap aneh. Dampaknya apa? Tentunya saja mempengaruhi penjualan mereka yang kurang baik di Indonesia.
Supra XX pun hanya bertahan selam dua tahun dipasar otomotif Indonesia.
6. Honda Supra V
Serupa dengan Supra XX, nasib yang sama juga dialami Honda Supra V, yang dianggap sebagai produk gagal Honda. Motor ini juga sama-sama menggunakan kopling manual.
Bedanya, jika Supra XX dilengkapi dengan rem cakram di depan. Untuk tipe ini masih mengusung rem model tromol.
Di atas kertas, Honda Supra V dipersenjatai dengan mesin tipe 4-stroke, SOHC, silinder tunggal, berkapasitas 97,1cc. Tenaga yang dihasilkan sebesar 7,3 PS pada putaran 8.000 rpm.
Supra V menjadi varian yang dianggap gagal karena tak mampu diserap pasar dengan baik di Indonesia. Alhasil AHM akhirnya memutuskan untuk menghentikan penjualannya bersamaan dengan Supra XX.
7. Honda Blade 110
Kuda besi selanjutnya yang dianggap sebagai produk gagal Honda adalah Blade 110. Motor yang dirilis di tahun 2008 dan sempat facelift di 2010 itu kurang mendapatkan respon positif di Indonesia.
Sejatinya Honda Blade punya desain yang menarik dan sporty. Bahkan bisa dibilang punya desain paling segar pada zamannya. Namun sayang, hal itu tak lantas membuat motor ini bisa diterima pasar.
Masyarakat kala itu terkesan masih sedikit canggung dengan desain yang disajikan. Sebenarnya penjualan Honda Blade generasi pertama dan kedua ini tidak terlalu jelek.
Sangat disayangkan, motor ini kalah bersaing dengan Yamaha Jupiter Z 115 di tahun 2011. Alhasil Honda pun memutuskan untuk melakukan ubahan desain dan dibenturkan sang kompetitor. Setelah berstatus all-new motor ini pun masih kurang diminati konsumen.
Gimana sudah tahukan daftar produk gagal Honda yang dipasarkan di Indonesia? Semoga informasi dapat bermanfaat buat kalian. Oh ya, sejumlah produk di atas punya banderol sangat terjangkau dalam kondisi bekasnya yang bisa kamu cek di Aneka Motor Bekas di Moladin ya!
Kamu juga jangan khawatir ya, karena ada banyak aneka Motor Honda Terbaru hingga Motor Baru lainnya yang bisa kamu cek di Moladin juga ya!
Baca juga: