Panduan & Review

Apakah Aki Kering Bisa di Cas? Simak Panduannya dan Tips Aki Agar Awet

  • 105 Views
apakah aki kering bisa di cas

Daftar Isi

Banyak pemilik kendaraan bertanya-tanya, apakah aki kering bisa di cas ulang atau harus langsung diganti? Pertanyaan ini sangat umum, terutama ketika kendaraan mulai sulit dinyalakan atau arus listrik terasa melemah. 

Jawabannya adalah: Ya, aki kering bisa di-cas, selama kondisi sel baterai masih baik dan belum mengalami kerusakan permanen. Artikel ini akan membahas lengkap cara pengecasan yang benar, ciri-ciri aki yang masih dapat diselamatkan, dan kapan sebaiknya diganti.

🔑 Key Takeaways

  • Aki kering bisa di-cas menggunakan charger khusus aki, bukan charger sembarang agar tidak merusak sel baterai.
  • Pastikan kondisi aman & daya sesuai, gunakan arus pengisian yang direkomendasikan (contoh: aki 4,2 Ah cukup dengan 2A) supaya aki tidak cepat rusak.
  • Perhatikan polaritas kabel saat menyambungkan charger ke aki (merah = positif, hitam = negatif) untuk menghindari korsleting.

Apa itu Aki Kering?

Aki kering mobil

Dilansir dari Wuling, Aki kering adalah jenis baterai kendaraan yang menggunakan elektrolit berbentuk gel atau terserap dalam separator sehingga tidak memerlukan pengisian ulang cairan seperti yang terjadi di aki basah. Dengan desain yang lebih praktis dan juga perawatan yang minim, aki kering lebih tahan terhadap kebocoran dan memiliki umur pakai yang lebih panjang dibandingkan aki basah. 

Struktur aki kering terdiri dari sel elektrokimia, pelat timbal, separator, dan katup pengatur tekanan yang menjaga kestabilan aki. Karena keunggulannya dalam kemudahan penggunaan dan ketahanan, aki kering menjadi pilihan populer bagi pemilik kendaraan yang menginginkan kendaraan dengan baterai lebih praktis dan andal.

Apa Keunggulan Aki Kering pada Mobil?

Berikut beberapa keunggulan aki kering pada mobil yang harus kamu ketahui:

  1. Minim Perawatan

Salah satu keunggulan terbesar aki kering adalah tidak memerlukan pengisian ulang air aki. Aki kering harus dicek secara rutin untuk memastikan cairan elektrolit tetap berada di level yang aman. Ini menyebabkan aki kering lebih praktis dan hemat waktu dalam perawatan kendaraan. 

  1. Lebih Tahan Terhadap Kebocoran

Aki kering dirancang dengan sistem elektrolit yang terserap dalam separator atau berbentuk gel, sehingga lebih aman dari risiko kebocoran atau tumpahan. Dengan kondisi tersebut, aki kering lebih aman digunakan terutama oleh kendaraan yang sering digunakan di berbagai kondisi jalan.

  1. Umur Lebih Panjang

Dalam kondisi optimal, aki kering umumnya memiliki umur pemakaian yang lebih panjang dibandingkan dengan aki basah. Hal ini disebabkan oleh desainnya yang lebih tahan terhadap perubahan suhu dan juga getaran. Dengan pemakaian yang tepat, daya tahannya bisa mencapai beberapa tahun tanpa mengalami penurunan performa yang signifikan. 

  1. Lebih Praktis dan Mudah Digunakan

Aki kering tidak memerlukan perawatan khusus, sehingga lebih mudah untuk digunakan. Kamu cukup memasang aki dan menggunakannya tanpa perlu khawatir tentang pengisian ulang cairan atau pemeriksaan berkala. Hal ini membuat aki kering cocok untuk pengendara yang mengutamakan kepraktisan dalam berkendara.

Apa Kelemahan Aki Kering?

Aki kering

Dilansir dari Carmudi, disamping berbagai keunggulan, aki kering juga memiliki beberapa kelemahan:

  1. Mudah Rusak Jika Overcharging

Aki kering mudah rusak jika proses pengisiannya berlebihan atau overcharging. Oleh karena itu, pengguna aki kering memerlukan pengaturan pengisian yang tepat. Selain itu, aki tersebut juga jangan sampai terpapar suhu tinggi dalam waktu yang lama karena dapat membuatnya mengalami penurunan performa. 

  1. Harus Diganti Baru

Perlu kamu ketahui jika aki kering tidak bisa diisi ulang dan harus diganti dengan yang baru karena maintenance free.

Apakah Aki Kering Bisa Dicas?

Jawaban singkatnya: Bisa. Aki kering bisa kamu cas ulang menggunakan charger aki khusus yang mendukung tipe MF/VRLA. Pengisian ulang bisa mengembalikan performa aki ketika kondisinya hanya drop ringan atau karena jarang digunakan. 

Berapa Lama Aki Kering Bisa di cas?

Dilansir dari website Suzuki Indonesia, proses mengecas aki kering mobil sebenarnya mirip saat kamu mengisi daya baterai smartphone. Lamanya waktu pengisian tergantung pada kapasitas aki. Namun jangan sembarangan melakukan pengecasan, kamu perlu mengetahui kapasitas aki yang satuannya AH (Ampere Hour). Informasi itu biasanya tercetak pada label di bagian samping aki.

Setelah mengetahui kapasitasnya, durasi pengecasan juga dipengaruhi oleh jenis metode pengisian, yaitu pengisian lambat dan pengisian cepat. Berikut penjelasan lengkapnya.

Pengisian Aki Secara Lambat

Metode pertama menggunakan arus kecil sehingga proses pengecasan berlangsung cukup lama. Banyak orang melakukan metode ini pada malam hari dan membiarkannya selesai sampai pagi.

Tujuan pengisian lambat adalah menghindari risiko overheat dan lebih aman karena arus hanya sekitar 10% dari kapasitas aki sehingga tidak perlu diawasi terus-menerus.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan? Kamu bisa menghitungnya dengan contoh berikut:

Misalkan aki berkapasitas 12 Volt / 40 AH
Arus pengisian = 10% × 40 AH = 4 Ampere

Gunakan rumus sederhana: 

(Kapasitas Aki / Arus Pengisian) + 20% dari hasil perhitungan

Maka: (40 AH / 4 AH) + (20% × 10) = 10 + 2 = 12 jam

Artinya, untuk aki 40 AH, waktu pengecasan lambat adalah sekitar 12 jam. Karena waktunya panjang, kamu dapat meninggalkannya semalaman tanpa risiko.

Apakah Aki Kering Bisa Di Cas Secara Cepat?

Ya, ini metode yang bisa kamu gunakan untuk menegecas aki kering secara cepat. Metode kedua memakai arus lebih besar, yaitu sekitar 40% dari kapasitas aki, sehingga proses pengisian jauh lebih cepat. Biasanya bengkel resmi menggunakan cara ini.

Contoh perhitungan tetap sama menggunakan aki 12 Volt / 40 AH:
Arus pengisian = 40% × 40 AH = 16 Ampere

Gunakan rumus:

(Kapasitas Aki / Arus Pengisian) + 20% dari hasil perhitungan

Maka: (40 AH / 16 AH) + (20% × 2.5) = 2.5 + 0.5 = 3 jam

Jadi, dengan metode pengisian cepat, aki bisa penuh dalam sekitar 3 jam, sehingga sangat cocok dilakukan saat servis berkala atau tune up.

Jika kamu ingin mengecas sendiri di rumah, pastikan kamu melakukan perhitungan terlebih dahulu dan cabut charger ketika sudah penuh, kecuali charger sudah memiliki fitur auto cut-off.

Bagaimana Cara Mengecas Aki Kering?

Cara mengecas aki kering

Untuk mengisi daya aki kering, lepaskan aki dari kendaraan terlebih dahulu, siapkan charger aki yang sesuai dan pastikan listrik stabil. Hubungkan kabel charger (merah ke positif/+ dan hitam ke negatif/-) dengan benar, lalu nyalakan charger dan biarkan hingga aki penuh, yang ditandai dengan lampu indikator atau aki terasa hangat. Terakhir, cabut kabel charger dengan urutan terbalik dan pasang kembali ke aki kendaraan.

Dilansir dari Carmudi, berikut 5 cara mengecas aki kering yang bisa kamu coba:

1. Pastikan Sumber Listrik Stabil

Jika kamu mengecas aki menggunakan listrik rumah, pastikan kondisi listrik sedang stabil dan tidak ada jadwal pemadaman bergilir. Kamu bisa memantau informasi pemadaman lewat akun media sosial PLN wilayah masing-masing.

Kenapa ini penting? Karena jika listrik tiba-tiba mati, banyak jenis charger aki akan mengulang proses pengisian dari awal, sehingga banyak membuang waktu.

2. Siapkan Charger dan Aki yang Akan Dicas

Pilih lokasi pengecasan yang aman, tempat yang kering, tidak lembap, dan jauh dari jangkauan anak-anak.

Sebagai contoh, pengecasan aki 4,2 Ah dengan charger berdaya 2 Ampere biasanya membutuhkan waktu sekitar 6–7 jam sampai penuh. Selama waktu tersebut, kamu mungkin beraktivitas lain, jadi pastikan area pengecasan aman untuk ditinggal.

Sebagian charger memang memiliki klaim water resistant atau tahan cipratan air, namun tetap disarankan menempatkannya pada lokasi yang benar-benar kering demi keamanan.

3. Hubungkan Kabel Charger ke Aki

Sambungkan kabel charger ke terminal aki sesuai polaritasnya:

  • Kabel merah ke terminal positif (+)
  • Kabel hitam ke terminal negatif (-)

Biasanya terminal aki telah dilengkapi tanda +/- untuk memudahkan. Jangan sampai terbalik karena bisa menyebabkan short circuit (korsleting) yang berbahaya.

4. Mulai Proses Pengecasan dengan Daya yang Tepat

Gunakan arus pengisian yang sesuai. Misalnya, aki motor berkapasitas 4,2 Ah cukup dicas dengan daya 2 Ampere. Menggunakan arus yang terlalu besar dapat membuat aki cepat rusak. Lebih baik mengecas dengan sabar namun aman daripada memaksa proses lebih cepat tapi berisiko.

5. Cabut Kabel Setelah Pengisian Selesai

Bagi pengguna charger rakitan, biasanya pengecekan dilakukan dengan merasakan suhu aki pada bagian samping. Jika suhu mulai terasa hangat dan pengisian sudah penuh, segera cabut charger dan lepaskan kabel. Ini untuk mencegah overcharge yang bisa mempengaruhi usia pakai aki.

Kalau kamu butuh tips perawatan kendaraan dan rekomendasi perlengkapan otomotif, langsung cek Moladin buat info lengkap seputar otomotif terbaru, review produk, dan panduan terbaik untuk kendaraanmu.

Artikel Panduan & Review
Rekomendasi Untuk Kamu

Lihat Artikel Terkait

Terpopuler di
Panduan & Review