Pengemudi ngantuk menimbulkan risiko serius bagi pengguna jalan lainnya, termasuk diri sendiri.
Oleh karena itu, penting bagi setiap pengemudi mobil untuk mengenali ciri-ciri pengemudi yang sedang mengantuk agar dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting, dengan tegas menekankan larangan untuk memaksakan diri mengemudi dalam kondisi mengantuk. Menurutnya, penurunan kesadaran pengendara dapat membawa risiko halusinasi yang berpotensi fatal.
“Seakan-akan ada bayangan mobil atau truk di depan mata. Akhirnya, rem mendadak merespon, tanpa disadari. Bisa juga terjadi banting setir dan menabrak pagar pembatas jalan tol,” kata Jusri.
Hindari Jika Bertemu Pengemudi Seperti Ini
Berikut adalah empat tanda yang bisa membantu kamu mengidentifikasi pengemudi yang mungkin sedang mengantuk, dan wajib kamu hindari.
1. Sering Mengerem Mendadak
Salah satu ciri utama pengemudi ngantuk adalah sering melakukan pengereman mendadak tanpa alasan yang jelas. Refleks yang buruk menjadi manifestasi dari kondisi ngantuk, di mana pengemudi mobil tidak mampu merespons situasi dengan cepat dan tepat.
Bahkan ketika tidak ada hambatan atau masalah di depan jalan, pengemudi ngantuk cenderung membuat pengereman yang tiba-tiba, meningkatkan risiko kecelakaan.
2. Kecepatan Tidak Konstan
Kecepatan kendaraan yang tidak konstan juga menjadi tanda yang perlu diwaspadai. Pengemudi yang mengantuk mungkin mengalami kesulitan menjaga kecepatan agar tetap stabil.
Naik-turunkan kecepatan atau ketidakmampuan untuk mempertahankan kecepatan yang tepat adalah indikasi bahwa pengemudi tersebut sedang berjuang melawan rasa ngantuknya.
3. Oleng ke Kiri dan Kanan
Perilaku oleng ke kiri dan kanan menjadi gejala lain dari pengemudi yang mengantuk. Mereka tampaknya kesulitan menjaga kendaraan bergerak dalam jalur yang lurus, meliuk-liuk secara perlahan karena kesadaran mereka yang mulai menurun. Hal ini dapat membahayakan pengguna jalan lain yang berada di sekitarnya.
4. Salah Injak Pedal
Tidak hanya itu, salah injak pedal juga bisa terjadi pada pengemudi yang mengantuk. Mereka mungkin keliru dalam menekan pedal gas ketika seharusnya menggunakan pedal rem.
Efek yang terlihat dari luar, mereka akan mengerem mendadak atau memacu kendaraannya secara agresif.
Kesalahan semacam ini dapat mengakibatkan kecelakaan serius, terutama jika pengemudi tersebut tidak mampu mengontrol kendaraannya dengan baik.
Cara Menghadapi Pengemudi Ngantuk
Dalam menghadapi pengemudi yang mengantuk di jalan, penting untuk tetap tenang dan berhati-hati.
Hindari bereaksi dengan emosi atau melakukan tindakan agresif seperti klakson keras atau pemotongan jalur secara mendadak.
Jika perlu memberikan peringatan, lakukan dengan lembut, misalnya dengan menggunakan klakson secara halus atau memberikan kode dengan tangan saat berada di samping kendaraan mereka.
Namun, jika situasinya terlalu berbahaya, lebih baik hindari mereka dan pertimbangkan untuk memberitahu pihak berwenang jika kamu merasa ada potensi bahaya yang serius di jalan.
Selanjutnya selalu ingat, keselamatan selalu harus menjadi prioritas utama saat mengemudi, dan kesadaran terhadap tanda-tanda pengemudi yang mengantuk dapat membantu mencegah potensi risiko di jalan raya.
Tips Supaya Mengemudi tidak Ngantuk
Dalam menghadapi risiko mengantuk saat mengemudi, Jusri memberikan saran yang jelas. Ia mengingatkan bahwa istirahat yang cukup perlu diambil ketika kondisi badan terasa tidak nyaman.
“Tidak ada salahnya beristirahat secukupnya,” tegasnya. Ia menyoroti pentingnya mendengarkan bahasa tubuh, yang dapat mengungkapkan gejala-gejala seperti nyeri di salah satu bagian tubuh atau sensasi kesemutan pada kaki.
Meskipun mata mungkin tidak merasa mengantuk, Jusri menekankan bahwa otot-otot juga dapat merasakan kelelahan. Ini menjadi aspek penting karena sensor motorik tubuh saling berhubungan, dan kelelahan otot dapat menyebabkan kram serta berpengaruh pada tingkat konsentrasi selama mengemudi.
Dalam konteks ini, Jusri menyadarkan pentingnya pemahaman bahwa tidak hanya mata yang perlu diperhatikan, tetapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sensibilitas terhadap tanda-tanda kelelahan, baik secara fisik maupun mental, dapat menjadi kunci untuk mencegah insiden serius di jalan raya.
Penting untuk diingat bahwa memahami bahasa tubuh dan memberikan perhatian pada sinyal kelelahan bukanlah tindakan merugikan, melainkan langkah tepat yang bertujuan untuk menjaga keselamatan selama berkendara.
Karena dengan mengutamakan istirahat yang cukup dan mendengarkan tubuh, pengemudi dapat mengurangi risiko mengantuk dan meningkatkan fokus serta responsivitas saat berada di jalan.
Demikian ulasan terkait ciri pengemudi ngantuk. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.