7 Resiko Beli Mobil Bekas Banjir, Awas Boncos!

by Firdaus Ali
Resiko beli mobil bekas banjir

Ada beberapa resiko beli mobil bekas banjir yang penting untuk diketahui. Salah satu resikonya adalah turun mesin yang bisa menghabiskan biaya mahal.

Membeli mobil bekas memang jadi solusi hemat untuk memiliki kendaraan pribadi. Namun, tidak semua kendaraan bekas bebas dari masalah, salah satunya bekas terkena banjir. Imbasnya, mobil yang pernah terendam air bisa membawa risiko kerusakan serius pada mesin dan sistem kelistrikan. Agar tidak salah pilih, penting memahami risiko dan cara mengenali mobil bekas banjir sejak awal. Berikut 7 resiko beli mobil bekas banjir:

1. Mesin Rusak

Resiko beli mobil bekas banjir yang pertama adalah mesin mengalami kerusakan parah. Air yang masuk ke ruang mesin dapat merusak komponen penting, seperti sistem pembakaran dan transmisi. 

Mesin yang terendam biasanya mengalami water hammer, yaitu kerusakan akibat tekanan air di dalam silinder. Akibatnya, mesin menjadi tidak berfungsi optimal dan membutuhkan perbaikan besar yang memakan biaya tinggi.

2. Kerusakan pada Sensor dan Sistem Kelistrikan

Selanjutnya, resiko beli mobil bekas banjir adalah korsleting pada sensor dan sistem kelistrikan mobil. Komponen seperti ECU (Engine Control Unit) dan kabel kelistrikan sangat rentan terhadap kerusakan akibat air. 

Baca juga  5 Daftar Biaya Perbaikan Mobil Terendam Banjir

Kerusakan ini tidak hanya memengaruhi kinerja mesin, tetapi juga sistem pendukung lainnya, seperti lampu, wiper, hingga AC. Perbaikannya membutuhkan penggantian komponen yang harganya cukup mahal.

3. Korosi pada Bagian Bawah Mobil

Air banjir biasanya mengandung garam atau zat kimia lain yang mempercepat korosi pada logam. Bagian bawah mobil, seperti rangka dan sistem suspensi, menjadi area paling rentan terkena dampak ini.

Jika dibiarkan, korosi dapat melemahkan struktur mobil dan membahayakan keselamatan pengemudi. Oleh karena itu, pemeriksaan menyeluruh penting dilakukan untuk menghindari risiko ini.

4. Masalah pada Sistem Rem

Resiko beli mobil bekas banjir berikutnya adalah merusak sistem pengereman. Air yang menggenangi rem dapat menyebabkan kelembapan berlebih, yang pada akhirnya memengaruhi performa pengereman. 

Dalam beberapa kasus, komponen seperti kampas rem dan cakram bisa mengalami karat atau kerusakan permanen. Hal ini tidak hanya meningkatkan risiko kecelakaan, tetapi juga membutuhkan penggantian komponen rem secara menyeluruh.

5. Biaya Perbaikan yang Tinggi

Mobil bekas yang terkena banjir sering kali memerlukan perbaikan besar yang memakan biaya tinggi. Masalah seperti penggantian mesin, perbaikan kelistrikan, hingga penghilangan karat membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. 

Baca juga  5 Daftar Biaya Perbaikan Mobil Terendam Banjir

Selain itu, risiko kerusakan yang terus muncul setelah perbaikan membuat pembeli harus mengeluarkan uang lebih banyak dalam jangka panjang. Membeli mobil semacam ini justru bisa merugikan daripada menguntungkan.

6. Kebocoran Oli

Kendaraan yang pernah terkena banjir rentan mengalami kebocoran oli akibat seal yang melemah atau rusak. Air yang masuk ke dalam mesin dapat menyebabkan seal kehilangan elastisitasnya, sehingga oli merembes keluar. 

Kebocoran ini berbahaya karena dapat merusak komponen internal mesin jika tidak segera ditangani. Selain itu, oli yang tercampur air juga dapat menurunkan performa mesin secara signifikan.

7. Interior Rusak

Resiko beli mobil bekas banjir selanjutnya adalah interior mengalami kerusakan. Jok, doortrim, plafon mobil tentunya akan rusak dan kotor. Dibeberapa kasus, interior bekas banjir bisa dibetulkan, namun ada juga yang tidak bisa diperbaiki dan haru ganti baru. Tentu saja, ongkosnya juga mahal.

Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika