Beda Spooring dan Balancing, Kapan Harus Dilakukan?

by Tigor Sihombing
beda spooring dan balancing

Untuk kamu pemilik mobil mungkin masih sering bingung nih beda spooring dan balancing. Maklum, keduanya memang sama-sama bagian dari proses perawatan kaki-kaki mobil.

Walau demikian, ada perbedaan jelas antara spooring dan balancing. Kalau spooring sendiri, jika diartikan adalah proses pekerjaan pada mobil untuk meluruskan kembali kedudukan empat roda mobil seperti awal, sesuai dengan settingan pabrik. Biasanya dua roda depanlah yang akan diluruskan dan diatur agar kembali seperti sedia kala.

“Bahasa gampangnya, spooring itu proses di mana ban harus selaras dan sejajar agar mobil tetap stabil. Sedangkan balancing menjaga ban agar tetap rata,” kata Putra, mekanik mobil di bilangan Otista Jakarta Timur.

Sedangkan balancing adalah proses penyeimbangan roda dengan menyamakan titik atas, bawah, kanan dan kiri. “Proses ini (balancing) biasanya harus dilakukan setelah pemilik mobil mengganti ban atau velg. Atau proses balancing bisa dilakukan jika kilometernya sudah mencapai batas untuk balancing,” tambah Putra.

Balancing sendiri dilakukan dengan menambahkan atau mengurangi lempengan logam atau timah yang ada di roda. Lempengan itu dihadirkan agar roda seimbang antara kiri, kanan, atas, dan bawah.

Kapan Waktunya Spooring dan Balancing

Beda Spooring dan Balancing

Proses spooring dan balancing. Agar mendapat hasil yang maksimal baiknya lakukan balancing pada seluruh roda.

Kapan baiknya melakuikan proses spooring dan balancing? Intinya semakin sering mobil kamu melaju di jalanan yang rusak atau memiliki permukaan yang kurang baik, maka kaki-kaki mobil berpotensi jadi tidak seimbang.

Baca juga  6 Rekomendasi Toko Ban Mobil Terbaik, Dijamin Puas!

Di sinilah perlunya dilakukan spooring dan balancing. Untuk itu, sebisa mungkin hindari kondisi jalanan berlubang.

Nah pada proses balancing, sebenarnya tidak ada patokan waktu. Namun menurut Toyota Indonesia proses ini baiknya dilakukan setiap 10.000 kilometer sekali. Karena jarak tempuh ini juga menjadi waktu ban untuk rotasi. Agar mendapat hasil yang maksimal baiknya lakukan balancing diseluruh roda.

“Saat ban di rotasi, maka tingkat balance roda juga pasti akan berubah. Nah, disini dilakukan balancing ulang,” tulis Toyota dalam laman resminya.

Nah, bagaimana dengan spooring? kapan waktu yang tepat untuk melakukannya? Sama dengan balancing, pada spooring juga tidak ada batasan waktu. “Tapi bisa langsung dilakukan jika pemilik merasa permukaan ban mobilnya tidak rata saat dikendaraai,” tambah Putra.

Adapuun gejala ban yang harus spooring misalnya ada benjolan pada permukaan ban yang bisa terjadi pada satu sisi atau bahkan semuanya. Selain itu jika ban terlihat tidak sejajar dalam posisi diam. Misalnya ketika di parkir, kamu merasa roda miring atau roda depan tidak lurus dengan yang belakang. Ini menandakan posisi salah satu ban tergeser dari tempat semula.

Selanjutnya, tanda-tanda mobil harus dispooring adalah mobil terasa lebih susah dikendalikan atau kamu merasa mobil berbelok dengan gerakan yang tidak wajar. Bahkan ketika berkendara di permukaan aspal yang halus, kamu merasakan getaran yang mengganggu, itu tandanya kamu perlu membawa mobil  ke tempat servis untuk dispooring.

Baca juga  7 Rambu Lalu Lintas yang Sering Dilanggar, Kok Bisa?

Efek Mobil Tidak Dispooring dan Balancing

beda spooring dan balancing

Kondisi mobil yang tidak pernah melakukan spooring setirnya bisa membuang ke kiri atau ke kanan.

Ada efeknya gak sih jika mobil tidak pernah dispooring dan balancing ? Putra menyebutkan jika spooring dan balancing sangat penting, untuk keawetan komponen kaki-kaki dan tentunya yang utama adalah keselamatan.

Jika pengguna kendaraan lalai melakukan spooring dan balancing maka kondisi mobil bisa berbahaya.

“Kondisi mobil yang tidak pernah melakukan spooring setirnya bisa membuang ke kiri atau ke kanan. Selain berbahanya, ini juga menyebabkan ban mobil aus secara tidak rata,” tambahnya.

Kemudian jika tidak rutin melakukan balancing, maka kemudi akan terasa bergetar dan tidak nyaman saat dikendarai. Efeknya ban bisa cepat rusak, benjol, atau bahkan meledak yang sudah tentu membahayakan keselamatan pengemudinya.

Harga Spooring dan Balancing

Beda Spooring dan Balancing

Proses spooring dan balancing di bengkel resmi.

Setelah kamu tahu perbedaan antara spooring dan balancing pada kendaraan roda empat, selanjutnya yang wajib untuk kamu tahu yaitu biayanya.

Sebenarnya biaya untuk proses perawatan mobil berbeda beda tergantung pada bengkel ataupun tempat servis. Namun perbedaan harga tersebut tidak terlalu mencolok.

Baca juga  Beda Caravan dan Campervan, Mana yang Asik untuk Liburan?

Pada halaman resmi Daihatsu ditulis biaya spooring dan balancing di masing-masing bengkel, yaitu untuk balancing dipatok dengan harga sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu per ban.

Sementara untuk spooring sendiri dibanderol dengan harga sekitar Rp 90 ribu hingga Rp 150 ribu. Lalu untuk biaya finish balance tiap rodanya dibebankan harga sebesar Rp 40 ribu.

Sementara di bengkel umum misanya Otoklix, yang berlokasi di bilangan Simprug Jakarta Selatan disebutkan  untuk balancing, biasanya bengkel mematok biaya sekitar Rp 50 ribu per roda, sedangkan harga spooring ban mobil jenis Toyota Yaris, Honda Jazz, Toyota Avanza, dan Kijang Innova berkisar Rp 150 ribu – Rp 175 ribu per roda.

Sementara, biaya spooring untuk kendaraan Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero, atau Mitsubishi Outlander berkisar Rp 200 ribu – Rp 300 ribu per roda.

Nah supaya kaki-kaki mobil awet dan kamu tidak melakukan spooring sebelum waktunya, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Misalnya menghindari jalan yang berlubang dan berkelombang. Karena kondisi jalan berlubang berpotensi untuk bikin kaki-kaki tidak awet karena pelek, ban dan shockbreaker akan bekerja lebih berat. 

Selanjutnya paculah mobil dengan kecepatan sedang, ini untuk menghindari jika sewaktu-waktu kita melihat jalanan berlubang, agar kita bisa menghindari lubang tersebut. Kemudian fokuslah dalam berkendara. Supaya mobil yang kamu kendarai tidak menghantam lubang dengan tidak sengaja.

Demikian ulasan terkait beda spooring dan balancing. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika