Review Honda Supra GTR 150, Masih Layak Dibeli?

Bila kamu mau tahu review Supra GTR 150 secara mendetail, di sini kami membahasnya sampai habis. Motor tersebut memang sudah tidak terlalu populer. Hal ini wajar, lantaran Supra GTR masuk di kelas motor bebek.

Saat ini, siapa sih yang masih beli motor bebek? Kepopulerannya telah turun akibat kehadiran motor matik. Walau peminatnya kini tidak banyak, namun motor bebek belum mati.

Honda Supra GTR 150 buktinya masih bertahan. Motor ini menggendong nama besar Supra yang melegenda. Perbedaannya adalah penggunaan mesin buas hasil adaptasi dari motor sport, Honda CBR150R. Oleh karenanya, Honda Supra GTR disebut pula sebagai motor bebek super.

Lalu dengan spesifikasi tersebut, kuda besi ini layak dibeli? Buat kamu yang mau tahu jawabannya, simak review Supra GTR 150 berikut:

Kelebihannya Adalah Performa Mesin

Motor ini dilengkapi dengan mesin buas yang merupakan adaptasi dari Honda CBR150R

Dalam melakukan review Supra GTR 150, kami menjajalnya di berbagai wilayah Jakarta dan sekitarnya selama satu minggu penuh. Salah satu hal yang menarik dari rival Yamaha MX King 150 tersebut adalah performa mesin.

Honda memberinya jantung mekanis 149,16 cc dengan konfigurasi satu silinder, DOHC, dan pendingin cairan. Di atas kertas, mesin itu bisa memuntahkan torsi puncak 14,2 Nm pada 6.500 rpm dan tenaga maksimal 16,09 hp pada 9.000 rpm. Performanya jauh lebih hebat dari MX King 150.

Kemudian di tambah lagi, Supra GTR 150 menggunakan sistem transmisi manual 6-percepatan (kopling). Sementara sang rival cuma memakai 5-percepatan.

Saat kami coba berakselerasi dari posisi diam sampai kecepatan 80 Kpj, sungguh tidak sulit pakai motor ini. Top speed yang didapat mencapai 120 Kpj, bukan tidak mungkin lebih. Hal tersebut lantaran saat pengetesan ada kendala jalan yang kurang panjang.

Review Supra GTR 150 untuk performa terbaiknya, kami temukan di putaran mesin menengah atau sekitar 7.000 rpm. Bila cuma diajak menyalip kendaraan lain di kemacetan jalan, mesin 150 cc ini sungguh lebih dari cukup. Ketika diajak berkendara ke luar kota dengan kondisi jalan terjal menanjak, juga masih mumpuni.

Walau demikian, bukan berarti review Supra GTR 150 sempurna secara keseluruhan. Mesin tersebut terasa kurang nyaman, lantaran torsi besarnya cukup mengganggu apabila melewati kemacetan. Apalagi bila pertama kali berkendara dengannya, kami merasakan motor seperti mau lompat-lompat.

Jika merasakan hal itu, cara mencegahnya dengan menaikkan gigi transmisi satu tingkat lebih cepat. Kalau masih tidak nyaman juga, lama-lama kamu bakal terbiasa. Jadi nikmatilah!

Di samping punya akselerasi mantap, motor bebek ini ternyata memiliki konsumsi bbm yang irit. Hasil review Supra GTR 150 membuktikan kemampuannya menghemat bahan bakar bisa sampai 40,7 Kpl.

Angka irit tersebut didapat lewat metode full to full. Caranya cukup mudah, kamu juga bisa mencobanya sendiri. Pertama-tama isi penuh tangki bahan bakar, kemudian ajak motor berkendara sewajarnya. Kemudian, isi penuh lagi tangkinya.

Selisih pemakaian bensin Supra GTR 150 itu, lalu dibagi dengan jarak tempuh. Maka akan diperoleh konsumsi bahan bakar rata-rata. Sebagai informasi tambahan, bensin yang kami gunakan menggunakan RON 92.

Pengujian secara full to full dilakukan, lantaran motor berlogo sayap ini tidak dilengkapi panel instrumen yang informatif. Meski sudah full digital, namun tidak banyak informasi untuk pengendara, termasuk belum ada indikator konsumsi bahan bakar rata-rata.

Mudah Ditunggangi

Motor ini mudah ditunggangi lantaran punya jok rendah dan bobot ringan

Kelebihan motor bebek termasuk Honda Supra GTR 150 adalah mudah ditunggangi. Salah satu alasannya, punya ketinggian jok rendah cuma 780 mm. Alhasil pemilik tinggi 168 cm, bisa dengan mudah menapak ke aspal.

Bobot motor juga cukup ringan, hanya 119 Kg. Jadi saat diajak berkendara, kamu bakal punya kendali penuh. Tentunya kamu jadi sangat percaya diri di atas kuda besi.

Kelebihan lain, ground clearance tinggi mencapai 150 mm menjadikan bodi bawah tidak mudah bersinggungan dengan aspal ketika melewati jalan tidak rata. Oleh karenanya, kamu tidak perlu khawatir saat berkendara di berbagai medan.

Ditambah lagi Honda memberi Supra GTR ban lebar 90/80-17 inci di depan dan 120/70-17 inci di belakang. Efeknya saat melibas kondisi jalan bergelombang terasa tetap stabil.

Soal bantingan suspensi, karakternya agak unik. Tidak terlalu kaku dan masih punya ayunan yang cukup mengganggu saat melaju di kecepatan tinggi.

Kekurangan Fitur dan Kompartemen

Panel instrumen Supra GTR memang sudah pakai digital, namun informasinya tidak cukup lengkap

Selain kelebihan, review Supra GTR 150 ini juga membahas soal kekurangannya. Kamu bisa lihat kekurangan motor bebek tersebut dalam hal fitur yang tidak terlalu modern. Honda cuma memberi fitur sistem pencahayaan LED di lampu depan. Sementara lampu sein dan rem, masih bohlam.

Kemudian kunci kontak masih pakai anak kunci, belum keyless. Panel instrument memang sudah digital, namun informasi yang bisa disajikan tidak terlalu lengkap. Tidak ada answer back system, alarm, fitur penghemat bahan bakar, dan lain-lain.

Terkait kepraktisan, juga sangat minim. Di bagasinya sangat kecil. Di dalamnya cuma muat spartphone, tidak lebih. Bahkan jas hujan saja tidak bisa masuk ke sana. Lalu tidak ada tempat penyimpanan lain di motor ini, walau sekadar pengait untuk kantong belanjaan.

Pastinya fitur yang dipunya Supra GTR 150 tersebut tidak ada apa-apanya, terlebih saat dibandingkan motor matik 150 cc. Hal ini memang jadi permasalahan di Indonesia, ada gap besar antara fitur motor bebek dan motor matik.

Desain Ketinggalan Zaman

Motor ini irit konsumsi BBM, tapi tangkinya tidak terlalu besar cuma 4,5 liter

Review Supra GTR 150 soal kekurangan, tentu tidak terlepas dari desain. Motor bebek tersebut punya tampilan yang tidak modern. Salah satu cirinya adalah pengunaan lampu depan di batok, bukan di tameng depan.

Padahal di Vietnam, Supra GTR 150 sudah mendapat desian baru. Lampu depannya sudah di tameng, kemudian sistem pencahayaan pakai full LED. Desainnya juga dibuat lebih tajam dan memiliki banyak sudut. Hanya saja di sana, namanya diganti jadi Winner X.

Kemudian untuk fitur, Winner X pun lebih istimewa dari Supra GTR 150 di Indonesia. Motor tersebut bahkan sudah menggunakan anti-lock braking system (ABS). Fitur ABS berfungsi untuk mencegah roda terkunci saat pengendara melakukan pengereman mendadak. Dengan ABS, motor masih bisa dikendalikan lajunya sehingga pengendara bisa menghindar dari potensi kecelakaan di depan.

Lalu panel instrupen Winner X mampu menampilkan informasi lebih beragam. Ada total konsumsi bahan bakar, kemudian tampilannya sangat mirip punya Honda CBR150R.

Di Indonesia, Honda Supra GTR 150 tersedia dalam dua pilihan tema: sporty dan exclusive. Khusus tipe sporty, bodinya dibalut dengan stiker warna-warni. Sementara tipe exclusive memiliki tampilan elegan yang minim stiker dan pilihan warna bodi matte.

Kemudian pabrikan berlogo sayap memberikan berbagai aksen karbon di sekujur tubuh motor bebek tersebut. Mungkin tujuannya untuk menambah kesan sporty.

Baca juga:

Simpulan Review Supra GTR 150

Harganya Rp 24 jutaan, cukup mahal untuk ukuran motor bebek

Dengan kelebihan dan kekurangan yang dipunya, apa kesimpulan dari review Supra GTR 150? Soal layak beli, motor ini tentu masih cocok dengan kebutuhan konsumen Indonesia.  

Terutama buat kamu yang menginginkan motor bebek dengan performa mesin mantap dan konsumsi bahan bakar irit. Lalu Supra GTR 150 juga mudah ditunggangi, terutama karena memiliki jok rendah serta bobot ringan.

Hanya saja kekurangannya tidak sedikit. Honda Supra GTR 150 sangat tidak praktis, lantaran pakai kopling dan tidak punya bagasi besar. Kemudian fitur-fitur modern juga minim. Ditambah lagi, harganya tidak bisa dikatakan murah mencapai Rp 24 jutaan.

Apalagi dengan banderol tersebut, konsumen Indonesia bisa memiliki Yamaha Aerox 155. Notabene Aerox merupakan motor matik dengan fitur lebih modern. Ambil contoh power charger untuk mengisi baterai smartphone ketika berkendara, panel instrument dengan informasi lengkap, serta mesin berkatup variabel.

Soal kepraktisan, pastinya Aerox 155 lebih hebat dari Supra GTR 150. Kelebihannya punya bagasi luas muat helm, kemudian tidak perlu tekan kopling dan ganti gigi untuk berkendara.

Oleh karena itulah, Honda Supra GTR 150 harus berbenah supaya bisa benar-benar bersaing di pasar otomotif Indonesia. Mungkin sekarang peminatnya masih ada, namun kalau terus didiamkan tanpa fitur-fitur yang memudahkan mobilitas berkendara, bukan tidak mungkin suatu saat kuda besi ini ditinggalkan.

Sekian review Supra GTR 150, semoga bermanfaat buat kamu yang tertarik untuk mencari motor terbaru.

Related posts

Rekam Ragam Kejadian di Jalan, Blackvue Rilis Dashcam AI, Ini Keistimewaannya!

Chery J6 Edisi Batik, Tampil Kalcer di GJAW 2024 Siap Dilelang

Pajang 13 Unit Mobil, Wuling Menyuguhkan Promo Menarik di GJAW 2024