Waktu perkenalan berlalu, kini waktunya kami mencoba taring Jaecoo J7 baik model SHS dan AWD. Mobil berteknologi Plug-in Hybrid Electric Vehicle atau disebut Jaecoo sebagai Super Hybrid System (SHS), sementara rival-rivalnya macam Honda CR-V, Toyota Corolla Cross, hingga Hyundai Tucson masih menggunakan format Hybrid Electric Vehicle.
Meski embel-embel PHEV termurah sudah direbut saudaranya yakni Chery Tiggo 8 CSH, mobil ini memiliki sederet keunggulan dan kelas berbeda. Jaecoo J7 SHS jelas spesies berbeda yang rasanya pas dipersonifikasi sebagai “Anak Manis Yang Gagah Diajak Blusukan”.
Selayaknya mobil PHEV punya baterai lebih besar untuk daya tempuh elektrik yang lebih jauh. Jaecoo J7 SHS yang punya baterai 18,3 kWh dan bisa meraih 100 km dalam mode elektrik. Tapi bukan daya tempuh aja yang bisa jauh, kita bisa jalan di kecepatan lebih tinggi tanpa pake bensin.
Well, di J7 SHS ini kita bisa atur sikapnya mau itu maksimalin mode Elektrik, memadukan efisiensi mesin bensin dan motor listrik secara parallel, atau mesin bensinnya diprioritasin saat mengisi daya baterai.
Performanya Jaecoo J7 dengan Smart Hybrid System diklaim dapat menempuh perjalanan hingga 1.300 km dengan satu tangki bensin full berkapasitas 60 liter.
Dan untuk praktik realnya, dari yang sudah kita coba kali ini, mungkin banget untuk dipake wara-wiri mengandalkan baterai saja. Asal jarak tempuh dalam kapasitasnya aman. Sampai rumah tinggal dicas lagi macem mobil listrik. Mau fast charging di SPKLU juga bisa.
Soal impresi berkendara, bantingan suspesi Jaecoo J7 SHS terasa agak keras. Berasa banget saat melintas gelombang jalan di tol.
Sigap Diajak Main Tanah
Bagi yang mau lebih galak terjun medan tanah, varian J7 AWD rasanya lebih oke, meski mesinnya berbeda dengan versi J7 SHS. Ia menggunakan unit 1.6 Turbo yang terhubung ke transmisi 7DHT.
Alhasil potensi tenaga sebesar 183 hp dan torsi 275 Nm begitu menjanjikan untuk melibas beragam medan semi off-road ringan hingga sedang.
Model ini juga memiliki kemampuan seperti range rover dengan central differential lock dan rear differential lock plus rear wheel torque vectoring. Jadi sangat mumpuni aja untuk dihajar ke medan offroad.
Saat kembali ke aspal, jambakannya si bongsor ini memang terasa lebih lambat dengan klaim akselerasi 0-100 km/jam dalam 9,2 detik. Lebih lambat 0,7 detik disbanding versi J7 SHS yang bisa meraih 8,5 detik untuk parameter yang sama. Meski top speed sama-sama mentok di 180 km/jam.
Untuk kelengkapan kabin tak banyak perbedaan. Jaecoo J7 dijejali berbagai fitur premium seperti 8 speaker Sony, 50W Wireless Fast Charger, panoramic sunroof sebesar 1,1 meter, dan jok dengan fitur elektris dan pendingin.
Fitur keselamatan ADAS, 8 Airbags, battery tersertifikasi IP68, dan kemampuan Vehicle to Load untuk mensupply listrik ke eksternal turut melengkapinya. Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.