Mobil listrik kini semakin populer di Indonesia karena dianggap lebih ramah lingkungan dan lebih hemat dibandingkan mobil berbahan bakar fosil. Salah satu keunggulan utama mobil listrik adalah kemampuannya untuk diisi daya (charging) langsung dari rumah. Namun, banyak calon pengguna bertanya-tanya: berapa sebenarnya biaya charge mobil listrik di rumah?
Artikel ini akan membahas lengkap biaya, cara menghitungnya, jenis charger, perbandingan dengan SPKLU, hingga tips agar charging lebih hemat.
- Biaya per kWh yang dikeluarkan untuk charger mobil listrik di rumah adalah Rp 1.699,53 per kWh, sedangkan biaya per kWh yang harus dikeluarkan saat mengisi daya di SPKLU adalah Rp 2.466 per kWh.
- Total estimasi pasang charger mobil listrik di rumah adalah sekitar Rp 10 – 20 juta dengan rincian item: wallbox, penambah daya listrik (jika diperlukan) dan instalasi kabel dan MCB.
- Kamu bisa menerapkan tips menghemat biaya charge listrik yaitu dengan cara melakukan pengisian daya di malam hari, gunakan timer charging agar tidak overcharge, hingga rutin cek instalasi listrik untuk efisiensi dan keamanan.
Dasar Perhitungan Biaya Charge Mobil Listrik di Rumah

Untuk menghitung biaya listrik mobil listrik, rumusnya sederhana:
Rumus:
Biaya Charging = Kapasitas Baterai (kWh) × Tarif Listrik per kWh
Tarif listrik rumah tangga di Indonesia (non-subsidi R-1 2200 VA – 5500 VA) saat ini berkisar di angka Rp 1.699 per kWh.
Contoh perhitungan (umum digunakan pengguna EV):
- Kapasitas baterai: 40 kWh
- Tarif listrik: Rp 1.699
- Biaya = 40 × 1.699 = Rp 67.960
Artinya untuk mengisi penuh baterai 40 kWh di rumah, biaya sekitar Rp 68 ribu.
Perhitungan Charge Biaya Listrik di Rumah

Dilansir dari Aion Indonesia, dibandingkan dengan mobil berbahan dasar minyak, tentu saja biaya charge mobil listrik di rumah jauh lebih hemat, dan tanpa perlu repot antri ke SPBU. Begitu pula jika dibandingkan dengan biaya charge mobil di SPKLU. Mengisi daya mobil listrik di rumah jauh lebih praktis dan hemat. Hal ini bisa dilihat dari biaya per kWh yang dikeluarkan, yakni Rp 2.466/kWh di SPKLU, sedangkan di rumah sekitar Rp 1.699,53 per kWh.
Sebagai ilustrasi, jika kamu menggunakan mobil listrik AION Y Plus dengan kapasitas baterai 50,66 kWh, biaya pengisian dari 50% ke 100% di SPKLU bisa mencapai sekitar Rp63.000. Namun jika diisi di rumah, biayanya jauh lebih hemat, yaitu sekitar Rp43.000.
Berikut simulasi perhitungan biaya charge AION Y Plus di rumah:
- Kebutuhan daya: 50% × 50,66 kWh = 25,33 kWh
- Tarif listrik rumah: Rp1.699/kWh
- Total biaya isi daya 50–100%: 25,33 kWh × 1.699 = Rp43.186
Walaupun pengisian penuh dibutuhkan ketika hendak bepergian jauh, sebaiknya hindari mengisi baterai sampai 100% setiap hari. Untuk penggunaan harian, lebih baik mengisi hingga 80–90% saja agar umur baterai lebih panjang dan biaya charging jadi lebih hemat.
Contohnya, jika setelah digunakan daya baterai tersisa 50% dan kamu hanya ingin mengisi hingga 90%, biaya charge di rumah hanya sekitar Rp34.000. Simulasinya:
- Kebutuhan daya: 40% × 50,66 kWh = 20,264 kWh
- Tarif listrik: Rp1.699/kWh
- Total biaya isi daya 50–90%: 20,264 × 1.699 = Rp34.429
Bahkan jika baterai tinggal 20% setelah kamu beraktivitas seharian, biaya pengisian hingga 90% tetap sangat terjangkau. Kamu hanya perlu sekitar Rp60.250. Perhitungannya:
- Kebutuhan daya: 70% × 50,66 kWh = 35,462 kWh
- Tarif listrik: Rp1.699/kWh
- Total biaya isi daya 20–90%: 35,462 × 1.699 = Rp60.250
Contoh Perhitungan Biaya Charging Berdasarkan Kapasitas Baterai Mobil

Berikut gambaran biaya mengisi daya penuh beberapa mobil listrik yang populer:
| Model Mobil Listrik | Kapasitas Baterai (kWh) | Biaya Charge Full di Rumah |
| Wuling Air EV (Std) | 18 kWh | ± Rp 30.582 |
| Wuling Air Ev (Long) | 26,5 kWh | ± Rp 45.083 |
| Hyundai Ioniq 5 Std | 58 kWh | ± Rp 98.482 |
| Hyundai Ioniq 5 Long | 72,6 kWh | ± Rp 123.507 |
| Toyota bZ4X | 71,4 kWh | ± Rp 121.168 |
| Nissan Leaf | 40 kWh | ± Rp 67.960 |
| BYD Dolphin | 44,9 kWh | ± Rp 76.253 |
Berapa Biaya Per Kilometer untuk Mobil Listrik?
Untuk menghitung biaya perjalanan:
Rumus:
Biaya per km = (Tarif listrik × kWh per 100 km) ÷ 100
Contoh Ioniq 5: konsumsi rata-rata 14 kWh/100 km
Biaya per km: (1.699 × 14) ÷ 100 = Rp 2,37 / km
Bandingkan dengan mobil bensin yang rata-rata menghabiskan Rp 1.200–2.000 per km.
Hasilnya: mobil listrik bisa 5–8 kali lebih hemat per km!
Biaya Pasang Charger Mobil Listrik di Rumah
Selain biaya charging, banyak orang juga ingin tahu biaya pemasangan charger (Home Charging).
Jenis charger yang umum:
A. Portable Charger (Dari Pabrikan)
- Tidak butuh instalasi besar
- Menggunakan stop kontak khusus
- Biaya: hampir gratis (sudah ada di mobil)
B. Home Charger (Wallbox)
Biaya pemasangan:
| Item | Perkiraan Biaya |
| Wallbox 7,4 kW | Rp 8-15 juta |
| Penambah daya listrik (jika perlu) | Rp 1-3 juta |
| Instalasi Kabel & MCB | Rp 1-3 juta |
Total estimasi: Rp 10 – 20 juta sekali pasang (opsional, tergantung kebutuhan).
Berapa Lama Waktu Charging di Rumah?
Waktu pengisian tergantung daya charger:
| Jenis Charger | Daya | Waktu Charging |
| Portable Charger | 2,2 kW | 10-20 jam |
| Home Charger (Wallbox) | 7,4 kW | 4-8 jam |
| Fast Charging (DC) | 50-150 kW | 20 – 60 menit (SPKLU) |
Tips Menghemat Biaya Charge Mobil Listrik di Rumah
- Isi daya di malam hari, listrik biasanya lebih stabil.
- Gunakan timer charging agar baterai tidak overcharge.
- Jangan selalu charge sampai 100% kecuali untuk perjalanan jauh.
- Gunakan home charger yang sesuai daya rumah agar tidak boros.
- Rutin cek instalasi listrik untuk efisiensi dan keamanan.
FAQ
1. Apakah charge mobil listrik di rumah aman?
Aman, selama menggunakan jalur listrik khusus, MCB sesuai daya, dan instalasi yang benar.
2. Apakah perlu pasang wallbox?
Tidak wajib. Portable charger cukup untuk pemakaian harian, tapi wallbox membuat proses charging jauh lebih cepat.
3. Berapa biaya listrik bulanan untuk mobil listrik?
Rata-rata Rp 200–400 ribu per bulan tergantung jarak tempuh.
4. Apakah daya listrik rumah 2200 VA bisa untuk mobil listrik?
Bisa, tetapi charging berjalan lebih lambat. Wallbox biasanya butuh minimal 3500 VA.