Per 1 Desember 2025, stok BBM di Jakarta dan wilayah sekitar masih belum sepenuhnya pulih. Ada sejumlah operator yang melaporkan masih mengalami kekosongan, terutama untuk jenis bensin RON 92/95 di jaringan Shell.
Meski demikian, beberapa jaringan swasta sudah mulai menunjukkan pemulihan stok. Misalnya, BP AKR dilaporkan telah mampu menyediakan kembali bensin jenis RON 92 di sejumlah SPBU di Jabodetabek dan Jawa Timur.
Sayangnya, pemulihan ini tidak merata: tidak semua lokasi SPBU memiliki stok, jadi konsumen perlu mengecek lebih dulu sebelum mengisi BBM. Berikut update terbaru stok bbm di seluruh SPBU swasta di Jakarta.
🔑 Key Takeaways:
- Stok BBM Swasta Belum Stabil: Shell masih banyak mengalami kekosongan untuk bensin RON 92/95, sementara BP AKR dan Vivo mulai menunjukkan pemulihan stok, terutama untuk BBM RON 92 dan diesel.
- Kenaikan Harga BBM Non-Subsidi: Semua penyedia BBM non-subsidi (Pertamina, Shell, BP AKR, Vivo) menaikkan harga mulai 1 Desember 2025, sementara BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar tetap stabil.
- Faktor Harga BBM: Harga dipengaruhi oleh minyak mentah dunia (85–90% biaya), nilai tukar Rupiah, biaya logistik, operasional kilang, pajak, margin perusahaan, spesifikasi BBM, dan subsidi pemerintah.
Stok BBM di Jakarta (SPBU Shell)

Salah satu stok bbm swasta yang sering ditanyakan adalah stok bbm di SPBU Shell. Dilansir dari Kompas.com, Per 1 Desember 2025, stok bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta di Jakarta, terutama Shell dilaporkan masih kosong. Meskipun demikian, Shell tetap menerapkan kenaikan harga BBM mulai hari itu. Misalnya, harga untuk varian Shell Super naik dari Rp 12.680 per liter menjadi Rp 13.000 per liter. Varian-varian lain seperti Shell V-Power, Shell V-Power Diesel, dan Shell V-Power Nitro+ juga mengalami penyesuaian harga.
Shell menyatakan bahwa kelangkaan stok masih terjadi, dan ketersediaan BBM premium belum bisa dipastikan kapan normal kembali.Akibat kondisi ini, banyak pengendara yang mengecek stok terlebih dahulu atau memilih SPBU lain, sementara SPBU Shell tetap melayani layanan non-BBM seperti minimarket dan bengkel sesuai kebutuhan.
Stok BBM di Jakarta (SPBU BP)

Setelah sejumlah bulan mengalami kelangkaan, BP-AKR akhirnya kembali memperoleh pasokan bahan bakar minyak (BBM). Pasokan BBM ini berasal dari Pertamina Patra Niaga (PPN), melalui mekanisme kerjasama business-to-business (B2B). Tahap pertama pada akhir Oktober 2025: BP-AKR menerima 100.000 barel “base fuel”. Tahap kedua pada akhir November 2025: tambahan 130.000 barel base fuel disalurkan. Total sejak Oktober = 230.000 barel. Menurut BP-AKR, BBM yang dijual tetap memenuhi standar kualitas dan spesifikasi—baik regulasi nasional maupun standar BP internasional.
BP-AKR merilis daftar lokasi SPBU yang sudah kembali menjual BBM jenis RON 92 (BP 92) dan/atau diesel. Contoh lokasi di sekitar Jabodetabek:
| Kota/Daerah | SPBU BP (Dengan BP 92) |
| Jakarta | Citra Palem; Kalideres; Pluit Indah; Jakarta Garden City; Kelapa Gading; Karang Tengah; Meruya Ilir; Sunter Selatan; TB Simatupang; Tomang Raya. |
| Bekasi | Grand Wisata; KHI Boulevard; Mustika Vida. |
| Bogor | Gunung Putri |
| Tangerang dan Sekitarnya | Asterra West BSD; Puspitek Raya. |
Di luar Jabodetabek, BP-AKR juga menyebut bahwa jaringan SPBU mereka tersebar di Jawa Barat dan Jawa Timur, dan distribusi pasokan baru sudah diluncurkan “secara bertahap.”
BP-AKR juga menyatakan bahwa kembalinya stok BBM adalah bagian dari usaha jangka panjang mereka untuk memastikan layanan energi yang andal dan berkualitas untuk konsumen di seluruh jaringan SPBU. Untuk saat ini, BBM yang kembali tersedia di SPBU BP umumnya adalah BP 92 (RON 92) dan diesel (BP Ultimate Diesel). Untuk varian RON 95 (BP Ultimate) disebut belum sepenuhnya pulih.
Stok BBM di Jakarta (SPBU Vivo)

Selain BP-AKR, SPBU milik PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) juga sudah kembali menjual BBM beroktan 92 atau Revvo 92. Hal ini dimungkinkan setelah Vivo menerima tambahan pasokan minyak melalui jatah impor Pertamina (Persero) yang mulai masuk sejak Senin (24/11).
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menjelaskan bahwa penyaluran BBM ke Vivo dilakukan atas arahan pemerintah setelah tercapai kesepakatan antara kedua perusahaan. Ia menyampaikan bahwa Vivo memperoleh suplai sebanyak 100 ribu barel (MB), mengikuti tahap sebelumnya ketika Pertamina juga menyalurkan 100 MB pasokan ke PT APR (BP-AKR).
Sementara itu, Rahmat, petugas SPBU Vivo di Pekayon, Bekasi, mengatakan bahwa antrean pelanggan hanya terjadi pada jam-jam tertentu. Hal tersebut karena stok BBM RON 92 atau Revvo 92 di SPBU itu relatif aman dan mencukupi.
Sejalan dengan hal ini, harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Vivo juga resmi mengalami kenaikan mulai 1 Desember 2025. Untuk jenis Revvo 92, harganya naik menjadi Rp13.000 per liter dari sebelumnya Rp12.680 per liter pada November.
Mengacu pada informasi dari akun Instagram resmi SPBU Vivo di Jakarta, perubahan harga tersebut mencakup Revvo 92 yang kini dibanderol Rp13.000 per liter serta Diesel Primus Plus yang naik menjadi Rp15.250 per liter.
Pada bulan sebelumnya, Revvo 92 dijual seharga Rp12.680 per liter, sedangkan Diesel Primus Plus berada di angka Rp14.410 per liter.
Di luar itu, BBM jenis bensin lain masih belum tersedia sejak pertengahan Oktober. Dengan demikian, hampir seluruh produk BBM Vivo yang tersedia saat ini mengalami penyesuaian harga ke atas.
Berikut Daftar Harga BBM Pertamina dan SPBU Swasta per 1 Desember 2025
Memasuki awal Desember 2025, para pengguna kendaraan di Indonesia kembali dihadapkan pada penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Sejumlah penyedia BBM non-subsidi, mulai dari Pertamina, Shell, BP AKR hingga Vivo,secara serentak menaikkan tarif jual yang berlaku mulai 1 Desember 2025.
Kenaikan ini menyentuh hampir seluruh jenis BBM non-subsidi sebagai dampak dari dinamika harga minyak dunia serta kebijakan internal tiap perusahaan energi. Meski demikian, BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar tetap berada pada harga lama tanpa perubahan.
Harga BBM Pertamina 1 Desember 2025
Pertamina mengumumkan penyesuaian harga untuk produk BBM non-subsidi yang berlaku mulai Senin, 1 Desember 2025, di berbagai wilayah seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.
Walaupun sejumlah jenis BBM mengalami peningkatan harga, Pertamina memastikan bahwa harga Pertalite dan Solar tidak berubah karena statusnya sebagai BBM bersubsidi.
Daftar harga terbaru:
- Pertalite (RON 90): Rp10.000/liter — tetap
- Solar Subsidi (CN 48): Rp6.800/liter — tetap
- Pertamax (RON 92): Rp12.750/liter — naik dari Rp12.200
- Pertamax Green 95: Rp13.500/liter — naik dari Rp13.000
- Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.750/liter — naik dari Rp13.100
- Dexlite (CN 51): Rp14.700/liter — naik dari Rp13.900
- Pertamina Dex (CN 53): Rp15.000/liter — naik dari Rp14.200
Harga BBM Shell 1 Desember 2025
Shell Indonesia juga melakukan koreksi harga mulai 1 Desember 2025. Hampir seluruh produknya mengalami kenaikan, kecuali Shell V-Power Nitro+ yang justru turun.
Harga berlaku di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur:
- Shell Super (RON 92): Rp13.000/liter — naik dari Rp12.680
- Shell V-Power (RON 95): Rp13.630/liter — naik dari Rp13.260
- Shell V-Power Diesel (CN 51): Rp15.250/liter — naik dari Rp14.410
- Shell V-Power Nitro+ (RON 98): Rp13.890/liter — turun dari Rp14.410
Harga BBM BP AKR 1 Desember 2025
BP AKR juga turut menaikkan harga BBM mereka pada awal Desember. Semua jenis produk, termasuk BP 92, BP Ultimate, dan BP Ultimate Diesel, mengalami penyesuaian mengikuti evaluasi pasar dan biaya operasional.
Harga terbaru di Jabodetabek dan Jawa Timur:
- BP 92 (RON 92): Rp13.000/liter — naik dari Rp12.680
- BP Ultimate (RON 95): Rp13.630/liter — naik dari Rp13.260
- BP Ultimate Diesel (CN 53): Rp15.250/liter — naik dari Rp14.410
Harga BBM Vivo 1 Desember 2025
Vivo Energy Indonesia juga mengumumkan kenaikan harga untuk beberapa produknya. Kenaikan berlaku mulai 1 Desember 2025 dan mengikuti pola penyesuaian BBM non-subsidi dari penyedia lain.
Harga yang terbaru adalah:
- Revvo 92 (RON 92): Rp13.000/liter — naik dari Rp12.680
- Diesel Primus: Rp15.250/liter
Faktor Penyebab Harga BBM Naik
Perubahan harga BBM di Indonesia dipengaruhi oleh kombinasi faktor global dan domestik. Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, menyebut bahwa kenaikan harga minyak mentah dunia adalah komponen paling dominan, menyumbang sekitar 85–90% dari total biaya pengadaan BBM.
Faktor lain yang berpengaruh antara lain:
- Harga minyak mentah internasional yang menjadi penentu utama biaya produksi.
- Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang mempengaruhi biaya impor minyak dan produk BBM.
- Biaya logistik dan distribusi, mencakup pengiriman dari kilang ke SPBU.
- Biaya operasional kilang, termasuk proses pengolahan.
- Pajak dan bea masuk, yang turut membentuk struktur harga.
- Batasan margin perusahaan, sesuai regulasi pemerintah.
- Spesifikasi dan kualitas BBM, di mana produk dengan RON atau cetane tinggi membutuhkan proses lebih kompleks.
- Subsidi dan kompensasi pemerintah, terutama bagi BBM yang ditetapkan sebagai barang bersubsidi.
FAQ
- SPBU mana yang sudah tersedia stok BBM RON 92?
BP AKR di Jabodetabek dan Jawa Timur sudah menyediakan BP 92. Vivo juga sudah menjual Revvo 92 di beberapa SPBU setelah pasokan baru dari Pertamina.
- Apakah harga BBM bersubsidi ikut naik?
Tidak. Pertalite dan Solar dari Pertamina tetap stabil, harga hanya naik untuk BBM non-subsidi seperti Pertamax, Shell Super, BP Ultimate, dan Revvo 92.
- Berapa harga terbaru BBM non-subsidi di Jakarta per 1 Desember 2025?
Contoh harga:
- Pertamax (RON 92): Rp12.750/liter
- Shell Super (RON 92): Rp13.000/liter
- BP 92 (RON 92): Rp13.000/liter
- Revvo 92 (RON 92, Vivo): Rp13.000/liter
- Diesel Primus Plus (Vivo): Rp15.250/liter
- Mengapa harga BBM terus naik?
Faktor utama adalah kenaikan harga minyak mentah dunia, diikuti oleh fluktuasi nilai tukar Rupiah, biaya distribusi/logistik, biaya operasional kilang, pajak, margin, kualitas BBM, dan subsidi pemerintah.
Dapatkan update tren otomotif, harga BBM, dan berita terbaru seputar kendaraan langsung di Moladin.com!