XPENG AI Day 2025 yang mengangkat tema “Emergence” telah sukses diselenggarakan di XPENG Science Park, Guangzhou pada Selasa (5/11). Acara ini diselenggarakan secara meriah dan bisa diikuti secara global via YouTube.
Dalam acara tersebut, XPENG memperkenalkan empat inovasi penting yang berpusat pada “Physical AI” (Kecerdasan Fisik). Pertama ialah XPENG VLA 2.0, XPENG Robotaxi, XPENG Next-Gen IRON, serta dua sistem penerbangan dari ARIDGE, yang secara keseluruhan menggambarkan masa depan mobilitas berbasis Kecerdasan Fisik.
Keempat inovasi AI tersebut sudah memiliki rencana produksi massal yang jelas, menegaskan bahwa “Physical AI” bukan lagi sekadar mimpi jauh di masa depan, melainkan kenyataan yang kini dapat dijangkau oleh semua orang.
Dalam kesempatan yang sama, He Xiaopeng, Chairman dan CEO XPENG, secara resmi mengumumkan peningkatan posisi perusahaan menjadi “penjelajah mobilitas dalam dunia Physical AI dan perusahaan kecerdasan berwujud global (global embodied intelligence company)”.

Gelombang Physical AI kini tengah datang, dan XPENG telah siap menghadapi serta memimpin perubahan besar ini. Berbekal akumulasi teknologi selama hampir satu dekade, XPENG telah membangun sistem Physical AI yang dikembangkan sepenuhnya secara internal (full-stack self-developed), yang mencakup berbagai bidang seperti chip, sistem operasi (large model), dan perangkat keras cerdas (intelligent hardware).
Pembangunan sistem ini menjadi fondasi teknologi utama bagi XPENG dalam mengembangkan berbagai wahana kecerdasan berwujud (embodied intelligent carriers) seperti mobil AI, Robotaxi, robot humanoid, dan mobil terbang.
Menanggapi keberhasilan XPENG AI Day 2025, Djohan Sutanto, CEO Erajaya Active Lifestyle, sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) XPENG di Indonesia, menyatakan “Langkah XPENG dalam mengembangkan Physical AI ini sebagai fondasi penting bagi masa depan mobilitas di Indonesia. Kami terus mempelajari kesiapan ekosistem, termasuk regulasi, infrastruktur, serta model operasional yang tepat, agar ketika teknologi ini hadir di Indonesia, ia dapat diterapkan dengan aman, berkelanjutan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Inovasi XPENG membuka peluang kolaborasi yang relevan bagi negara dengan mobilitas urban yang dinamis seperti Indonesia,”.
XPENG Resmi Luncurkan VLA 2.0

Pada acara XPENG AI Day 2025, XPENG secara resmi meluncurkan VLA 2.0 Large Model, yang mengadopsi jalur inovatif baru bernama “Vision–Implicit Token–Action”.
XPENG VLA 2.0 juga menjadi model besar dunia fisik pertama yang diproduksi massal oleh XPENG. Model ini berfungsi ganda sebagai model generatif aksi dan model pemahaman serta prediksi dunia fisik. Ia mampu belajar dan berevolusi secara mandiri, sambil memahami hukum interaksi di dunia nyata.
VLA 2.0 juga dapat diterapkan lintas bidang secara simultan, mencakup mobil AI, robot humanoid, hingga mobil terbang. XPENG saat ini memiliki cluster komputasi cloud berteknologi terdepan di dunia dengan 30.000 kartu prosesor, yang efisiensinya konsisten di atas 90% selama bertahun-tahun.
Penerapan XPENG VLA 2.0 ke kendaraan nyata merupakan tantangan besar dalam kolaborasi perangkat lunak dan keras, serta rekayasa implementasi tingkat tinggi. Untuk mencapai produksi massal model ini di kendaraan, XPENG mengembangkan ulang kompiler dan tumpukan perangkat lunak (software stack) yang dioptimalkan khusus untuk chip Turing AI.

Melalui optimasi menyeluruh dari rantai “chip–operator–model”, XPENG berhasil memasang model VLA 2.0 dengan skala parameter miliaran pada model Ultra dengan daya komputasi 2250 TOPS, sementara model industri lain umumnya hanya memiliki parameter puluhan juta pada perangkat kendaraan.
XPENG juga menjadi yang pertama di industri meluncurkan fitur “Navigation-Free Automated Driving Assistance” (Super LCC + Human-Machine Co-Driving), yang dapat diaktifkan secara global tanpa bergantung pada navigasi digital. Dalam mode roaming, pengemudi cukup sedikit memutar setir untuk membuat kendaraan secara otomatis bekerja sama dalam melakukan perubahan jalur dan belokan.
XPENG akan mengundang pengguna pionir untuk ikut berkreasi dan mencoba langsung VLA 2.0 pada akhir Desember 2025, sebelum meluncurkan VLA 2.0 sepenuhnya pada model XPENG Ultra di kuartal pertama 2026.
Membangun Lanskap Mobilitas Masa Depan Berbasis Physical AI: XPENG Luncurkan Produk Baru di Tiga Bidang Utama — Robotaxi, Robot Humanoid, dan Mobil Terbang. Pada XPENG AI Day 2025, XPENG menampilkan peta masa depan mobilitas berbasis Physical AI yang jelas kepada publik.

Tantangan seperti biaya retrofit yang tinggi, ukuran armada yang kecil, area operasi terbatas, dan berbagai pembatasan dalam layanan ride-hailing masih menjadi hambatan utama. Untuk menjawab hal ini, XPENG akan meluncurkan tiga model Robotaxi pada tahun 2026, sekaligus memulai uji operasi Robotaxi.
XPENG Robotaxi akan menjadi Robotaxi pertama di Tiongkok yang sepenuhnya dikembangkan secara internal (full-stack self-developed) dan diproduksi massal.
Ada juga produk lain dari ARIDGE, Land Aircraft Carrier, kini memasuki tahap pra-produksi massal, dengan pesanan global melebihi 7.000 unit, mencetak rekor baru industri. Kendaraan ini mengubah logika tradisional pesawat terbang, menjadi yang pertama di dunia dengan kokpit udara cerdas dan sistem kontrol satu tuas “four-axis integrated”, memungkinkan pengguna pemula mengoperasikannya dengan mudah setelah pelatihan singkat.
Dalam hal keselamatan, kendaraan ini menggunakan desain redundansi penuh di seluruh sistem, mencakup propulsi daya, energi, sistem tegangan tinggi dan rendah, navigasi, operasi penerbangan, serta komunikasi bus. Desain enam sumbu, enam baling-baling dengan konfigurasi ganda memastikan penerbangan aman bahkan bila dua rotor diagonal gagal berfungsi.
Untuk mendukung skala besar, pabrik produksi massal mobil terbang ARIDGE telah memulai produksi percobaan pada 3 November 2025, dan unit Land Aircraft Carrier pertama telah berhasil keluar dari jalur produksi.

Sebagai pabrik pertama di dunia yang menerapkan lini perakitan modern untuk mobil terbang, fasilitas ini mengintegrasikan standar kualitas penerbangan dengan efisiensi otomotif.
Kapasitas produksi tahunan direncanakan 10.000 unit, dengan kapasitas awal 5.000 unit — memungkinkan satu pesawat selesai setiap 30 menit saat beroperasi penuh. Hal ini akan mempercepat produksi massal Land Aircraft Carrier pada 2026.
Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.