Pada kenyataannya praktis tidak melulu soal dimensi besar, muat banyak penumpang, atau kemudahan pengisian ulang daya. Ini dia kelebihan Mini Cooper SE, Hatchback tiga pintu elektrik yang praktis untuk diajak liburan dalam #MoLibur2024.
Bila sesuai dengan kebutuhan, model bodi seperti hatchback tiga pintu yang bertenaga listrik dapat dirasa sangat cukup untuk road trip. Seperti perjalanan liburan saya dengan Mini Cooper SE yang ternyata serba praktis dan menyenangkan dari awal berangkat hingga wara-wiri di lokasi tujuan.
Bergaya Modis tanpa Banyak Mengompromikan Kepraktisan
Harus diakui, versi tiga pintu dari Mini merupakan model yang akan menggugah emosi, bukan memuaskan logika. Ialah interpretasi terdekat dari Mini klasik sebagai ikon pop culture asal Inggris.
Banyak elemen yang mengacu pada leluhurnya dari bentuk bodi, format pintu, hingga detail-detail di eksterior maupun interior. Condong mengedepankan gaya, bukan fungsionalitas apalagi soal ide kepraktisan secara umum.
Meski begitu, bukan berarti ia hanya berfokus di sisi penampilan lalu serta merta dianggap tidak mumpuni untuk kebutuhan mobilitas.
Pergi melancong berdua, Mini Cooper SE sendiri dipilih karena selain modis dan akan menyenangkan, ia tetap dapat menyuguhkan kepraktisan. Lebih dari cukup untuk perjalanan saya yang hanya melibatkan dua orang untuk satu minggu.
Dari awal berangkat kami tidak perlu terlalu menyortir barang bawaan lantaran bagasinya dipastikan muat. Dalam wujud buritan boxy terdapat ruang barang yang dapat dimaksimalkan dari 210 liter jadi 800 liter dengan melipat bangku belakang. Lebih besar dari model pendahulu, fleksibel juga dengan pembagian sandaran 60:40.
Lalu ketika sudah memulai trip, soal ruang penyimpanan tidak benar-benar melimpah tapi tergolong pas. Konsol tengah yang didesain ala wadah modular dapat mengakomodir isi saku celana hingga tiga botol minum.
Disertai boks tertutup berukuran kecil agar barang berharga tidak langsung terintip dari luar. Pun masih ada ruang kompartemen seperti di area glove box dan door pocket.
Menariknya, semua ini hadir berbarengan dengan detail-detail visual yang menggugah sekaligus unik. Misal sistem infotainment lingkaran yang mencirikan identitas orisinal mini.
Ada juga permainan material ala kain strimin untuk kerajinan kruistik pada dasbor dan doortrim. Berpori dengan gambar pola houndstooth samar. Seluruh aksen di dalam kabin pun berpadu dengan apik baik itu dari warna maupun bentuk, membuat perjalanan jadi tidak membosankan.
Berinisiatif Tinggi
Di samping akomodasi ruang, sebetulnya Mini Cooper SE tawarkan nilai kepraktisan lebih seru lewat pemanfaatan teknologi. Bak seekor anjing yang kegirangan ketika sudah berhadapan dengan manusia favoritnya. Sigap dan siap untuk bermain!
Seperti dalam proses saat memasuki mobil hingga memulai perjalanan. Kunci segera terbuka seketika kita mendekat. Lalu begitu pintu terbuka, sistem infotainment mengaktifkan diri secara otomatis berikut langsung menghubungkan smartphone (bila sudah disambungkan sebelumnya).
Pun demikian untuk sistem pendinginan ruang. Tanpa perlu dipanggil, Mini sudah menyambut dan siap untuk berangkat dengan memutar kenop starter dan menekan saklar transmisi di tengah dasbor.
Sama halnya ketika berhenti lalu keluar mobil. Sebatas keluar dan pergi menjauh, semua sistem akan dinonaktifkan dan pintu terkunci secara otomatis. Mudah bukan?
Banyak juga kemudahan dan bantuan selama perjalanan agar menyenangkan dan aman. Misal konektivitas smartphone secara nirkabel baik itu untuk device Android maupun iOS. Juga termasuk deretan asisten berkendara seperti Blind Spot Monitor, Rear Cross Traffic Alert, Lane Departure Warning, hingga pengereman aktif untuk mencegah tabrak depan dan belakang.
Bahkan ada bantuan kendali setir saat mundur bila tersangkut di jalan buntu dan parkir otomatis. Dengan kelengkapan secanggih ini disayangkan fitur seperti Adaptive Cruise atau Lane Keeping Assist untuk meringankan beban perjalanan tidak tersedia.
Destinasi Yogyakarta via Tol Trans Jawa
Bukan sebatas hatchback seru untuk perkotaan, kini Mini Cooper SE dibekali baterai lebih besar dari sebelumnya untuk mengakomodir perjalanan lebih jauh. Menggendong unit berkapasitas 54,2 kWh, ia diklaim sanggup untuk menempuh jarak hingga 402 km dalam skema estimasi WLTP. Tenang jadinya untuk kami ajak ke Yogyakarta.
Bepergian naik mobil listrik ke luar kota memang jadi tantangan tersendiri. Ada kekhawatiran terkait jarak tempuh, kapasitas baterai, dan lama pengisian ulang daya. Kendati begitu, saat ini ketersediaan SPKLU sudah cukup meluas untuk beberapa daerah terutama di Pulau Jawa. Apalagi bila melalui Tol Trans Jawa, banyak charging station tersedia yang tersebar di berbagai rest area. Juga untuk merencanakan perjalanan bisa lebih mudah lewat aplikasi PLN Mobile untuk melihat ketersediaan SPKLU sepanjang jalur perjalanan. Mengurangi anxiety meski soal rencana tentu perlu dipersiapkan lebih matang.
Nyatanya mudah saja dilalui tanpa kendala dalam perjalanan kami dari Jakarta. Cukup dua kali pengisian ulang yang menghabiskan waktu sekitar satu jam per charging hingga penuh di stasiun 200 kW.
Satu kali di km 130A, dilanjut mengisi lagi di km 379A dan masih tersisa daya tempuh sekitar 200-an km begitu sampai di Jogja. Kalau berani, berdasarkan estimasi range di instrumentasi, tampak memungkinkan untuk mengeksekusi sekali pengisian saja.
Selalu menarik bila melihat dari sisi biaya. Konsumsi daya untuk jarak sejauh 607,6 km hanya menghabiskan biaya “bensin” Rp219.735 yang mana setara dengan 18,2 liter Pertamax. Hemat bukan?
Pertimbangkan Lagi untuk Perjalanan Jarak Jauh
Karakter handling dari Mini sebetulnya patut diacungi jempol. Ya, Mini Cooper SE turut memiliki sikap ala Gokart lewat kendali tajam, sigap, dan suspensi kaku yang disertai posisi duduk rendah. Pandai untuk menerjemahkan kontur jalan ke dalam kabin. Menguatkan rasa stabil saat berkendara dan percaya diri kala menikung. Salah satu model yang fun to drive dengan ciri berkendara khas.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa karakter menyenangkan dari Mini elektrik ini justru melelahkan untuk perjalanan jarak jauh. Bantingan keras membuat perjalanan agak lompat-lompat. Ditambah lagi permukaan jalan tol kita dengan cukup banyak hiasan gelombang pada permukaannya.
Sesampainya di Jogja, barulah esensi dari sebuah Mini terasa jelas. Punya panjang hampir 4 meter, memang secara dimensi, Mini baru tidak se-mini itu. Tapi yang jelas masih sangat mudah untuk dibawa menyusuri jalanan Kota Gudeg yang mayoritas tidak lebar. Dipadu rasio setir cepat, bermanuver di area padat saat liburan bukanlah suatu masalah berarti, praktis!
Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.