Apabila kamu membeli ban motor Michelin, jangan kaget jika menemukan karet bundar yang tidak lagi dibungkus plastik. Hal ini dilakukan agar produk-produk Michelin lebih ramah lingkungan.
Melalui program #MichelinActNow, produsen ban motor Michelin menghentikan penggunaan plastik sebagai pembungkus. Harapannya, kegiatan ini dapat mengurangi lebih dari 80 persen sampah plastik sekali pakai yang dihasilkan dari ban motor Michelin dan merek lain milik perusahaan Michelin di Indonesia.
“Setiap tahun Michelin dan Multistrada Arah Sarana menghabiskan rata-rata 300.000 kilogram plastik untuk membungkus ban. Bungkus ini pada akhirnya dibuang dan menjadi sampah. Pada 2022 kami menargetkan 0 net sampah bungkus plastik ban,” kata Presiden Direktur Michelin Indonesia, Steven Vette dalam rilis yang kami terima.
Dia yakin aksi ini, dilakukan sebagai bagian dari komitmen perusahaan Michelin untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai. Sekaligus membuat Indonesia yang lebih ramah lingkungan
Head of Marketing Consumer Products Michelin Indonesia Roslina Komalasari mengatakan kebijakan meniadakan bungkus plastik ini didukung sepenuhnya oleh mitra distribusi utama Michelin yaitu Planet Ban.
Untuk memudahkan penjual dan pengguna untuk menemukan ban yang mereka butuhkan, Michelin memasang stiker berdasarkan pola yang berisi kategori dan ukuran. Semua informasi tentang ban dapat ditemukan pada stiker.
“Keuntungan dari tidak adanya pembungkus adalah pengguna yang ingin membeli ban dapat langsung melihat pola kembangan ban,” beber Roslina.
Ban motor Michelin ikut dukung Pemerintah
Saat ini, mayoritas negara di dunia di mana Michelin menjalankan bisnisnya, sudah tidak lagi menggunakan pembungkus plastik untuk ban roda dua maupun ban roda empat. Tidak terkecuali Indonesia.
Awalnya ban mobil penumpang merek Michelin di Indonesia, lebih dulu tidak menggunakan bungkus plastik. Lalu sebagian besar ban roda dua masih dibungkus plastik.
Hanya saja sekarang ban motor Michelin mencontoh yang dilakukan di produk ban mobil. Dengan tidak lagi menggunakan plastik sebagai pembungkus ban, Michelin Indonesia turut serta dalam upaya pemerintah dalam mengurangi sampah plastik dan juga akibatnya.
Hal ini sejalan dengan arahan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang pengurangan sampah plastik hingga 30 persen pada tahun 2025.
Steven mengatakan Michelin akan berpegang teguh pada komitmennya dalam menciptakan proses bisnis yang berkelanjutan, dengan menggunakan pendekatan ekonomi sirkular.
Tidak hanya itu, dengan tidak lagi menggunakan pembungkus dari plastik pada ban yang dijual di toko hal ini akan secara signifikan mengurangi sampah plastik sekali pakai yang dihasilkan oleh produk Michelin.
“Michelin berpegang teguh pada komitmen menciptakan proses bisnis yang berkelanjutan, dengan menggunakan pendekatan ekonomi sirkular yaitu mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse), mendaur ulang (recycle), dan memperbarui (renew),” ujar Steven.
Langkah Michelin Indonesia dengan tidak menggunakan lagi bungkus plastik untuk ban motor ini, dimulai sejak awal Maret 2021.
Kebijakan ini pun bakalan diikuti oleh seluruh perusahaan Michelin lainnya di Indonesia, yakni, Multistrada Arah Sarana secara bertahap hingga akhir tahun 2021 ini.
Michelin Indonesia juga berharap inisiatif ini tidak hanya semata inisiatif Michelin tetapi menjadi inisiatif bersama untuk mengurangi sampah plastik.
Buat kamu yang mau tahu informasi terbaru dan terlengkap seputar dunia otomotif, pantau terus Moladin!