Langkah BYD di industri kendaraan listrik semakin agresif. 6 Januari 2025 lalu kapal pengangkut ketiga mereka, BYD Hefei, resmi memulai pelayarannya.
Kapal laut ini mampu membawa hingga 7.000 mobil dalam sekali jalan, menambah kekuatan BYD dalam pengiriman global kendaraan listriknya. BYD Hefei adalah bagian dari rencana besar BYD untuk memiliki delapan kapal ro-ro (roll-on/roll-off) pada awal 2025.
Sebelumnya, BYD meluncurkan BYD Explorer No.1 pada Januari 2024, diikuti oleh BYD Changzhou pada Desember 2024 yang membawa 5.000 kendaraan listrik ke Eropa.
Main di Segala Sektor
Dengan strategi ini, BYD tidak hanya mengandalkan pihak ketiga untuk ekspor, tetapi juga membangun rantai pasok yang lebih efisien dan terintegrasi. Kapal-kapal ini dirancang khusus untuk mempermudah proses bongkar muat mobil menggunakan ramp bawaan tanpa memerlukan alat berat tambahan.
BYD Hefei memiliki panjang 199,9 meter dan lebar 38 meter, dengan draft 9 meter. Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan 18,5 knot atau sekitar 34 km/jam. Nama Hefei sendiri diambil dari kota yang menjadi pusat produksi BYD.
Saat ini, kapal tersebut berlayar di bawah bendera Hong Kong menuju Shanghai, setelah menyelesaikan uji coba laut sejak konstruksinya selesai pada September 2024.
BYD dikenal dengan strategi vertikalnya yang mencakup semua aspek rantai pasok kendaraan listrik. Mereka tidak hanya memproduksi mobil, tetapi juga baterai, mengelola tambang litium, hingga menyediakan asuransi kendaraan listrik di Tiongkok. Strategi ini memastikan BYD dapat mengendalikan kualitas dan biaya di setiap tahapan.
Pada 2024, BYD mencatatkan ekspor sebanyak 417.204 kendaraan listrik, naik 71,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari total penjualan global 4,25 juta unit kendaraan penumpang, ekspor menyumbang sekitar 10%.
Demikian ulasan terkait BYD yang memiliki kapal laut sendiri untuk memenuhi kebutuhan ekspornya. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.
