Cara jumper aki mobil – Rentang usia pakai aki mobil tidak lama. Kemungkinan antara 1 hingga 2 tahun saja. Jika sudah menginjak usia di atas 1 tahun, pemilik mobil harus lebih ekstra memperhatikan kondisi aki.
Terlebih pada mobil yang jarang digunakan, ataupun dipanaskan. Bila kondisi aki sudah tidak prima, efeknya mobil sulit untuk distarter. Kenapa bisa begitu? Masalah terletak pada tegangan yang kurang atau soak.
Alhasil cara paling mudah memang ganti aki baru. Hanya saja tentu biayanya tidak murah. Kalau bujet kamu terbatas, aki yang kekurangan daya masih bisa disiasati dengan jump start atau jumper aki.
Bagaimana cara jumper aki? Apa saja yang dibutuhkan? Apakah semua aki soak bisa disiasati dengan jumper? Untuk jawabannya, simak bahasan berikut:
Perbedaan Aki Kering dan Basah
Sebelum jauh melangkah mengenai cara jumper aki mobil, alangkah baiknya kamu mengetahui lebih dulu jenis aki yang kamu gunakan. Umumnya aki dibedakan menjadi dua jenis aki kering dan basah. Lalu apa sebenarnya yang membedakan antara aki dan aki basah? Berikut ulasannya.
Aki Kering Minim Perawatan
Aki kering, dilengkapi dengan cairan yang lebih padat, berbentuk gel. Sedangkan aki basah cairannya lebih encer, seperti air pada umumnya. Perbedaan lainnya, aki kering membutuhkan perawatan rutin, lain halnya dengan aki kering yang sifatnya bebas perawatan atau yang disebut maintenance free (MF).
Perbedaan lain antara aki kering dan basah, biasanya harga aki kering relatif lebih mahal dibanding aki basah. Contohnya, salah satu jenis aki kering merek ternama untuk mobil tipe MPV dibanderol dengan mulai dari Rp 900 ribuan.
Jika mobil digunakan untu harian, dan tidak punya waktu untuk merawat kendaraan. Sebaiknya menggunakan aki kering, karena aki jenis ini tidak perlu perawatan rutin. Masa usia pakai aki kering rata-rata antara 1,5 tahun hingga 2 tahun harus diganti.
Aki Basah Lebih Tahan Lama
Sedangkan, aki basah dengan merek dan untuk mobil yang sama rata-rata dijual dengan harga mulai Rp 700 ribu. Pertanyaannya, kira-kira aki jenis apa yang lebih awet?
Banyak orang masih bertanya-tanya mengenai daya tahan yang lebih lama antara aki kering dan basah. Jawabannya aki basah memang lebih awet, tapi dengan catatan, volume airnya harus selalu dijaga.
Hal terpenting untuk menjaga aki basah tetap awet adalah dengan melakukan pengecekan tiap dua bulan. Untuk kendaraan yang tingkat penggunaannya tinggi, sebaiknya pengecekan aki basah dilakukan lebih cepat.
Baca juga:
- Cara Cek Plat Nomor Online Motor dan Mobil, Sangat Mudah!
- 5 Peraturan PSBB Jakarta untuk Mobil dan Motor Pribadi
- 10 Motor Buatan Indonesia Terlaris di Mancanegara
Cara tepat jumper aki mobil
Sebelum melakukan jumper aki mobil, yang pasti kamu harus memiliki seperangkat kabel jumper pastinya. Selanjutnya, kamu perlu mencari mobil normal yang sejenis dengan mobil kamu.
Alasan mencari mobil jenis, karena umumnya mobil tersebut memiliki aki dengan voltase yang sama, biasanya 12V. Setelah menemukan mobil yang sekiranya bisa membantu jumper aki mobil kamu, beri jarak antar mobil sekitar 1 meter.
Selanjutnya apa yang perlu dilakukan? Bagaimana cara jumper aki secara tepat? Simak langkah-langkah ini:
1. Cara Jumper Aki Mobil, Kamu Harus Letakkan Posisi Gigi Transmisi Secara Benar
Kamu juga harus tau cara jumper aki mobil untuk mobil dengan transmisi otomatis dan manual. Pada mobil dengan transmisi otomatis, posisikan tuas transmisi di posisi ‘P’.
Untuk mobil dengan transmisi manual, pada posisi ‘N’ atau netral. Kondisi mobil juga dalam kondisi rem tangan atau parkir dalam kondisi aktif.
2. Mesin dan Kelistrikan Mobil Harus Dalam Kondisi Mati
Ketika akan memulai jumper, pastikan seluruh perangkat kelistrikan di kedua mobil dalam kondisi mati. Kedua mesin mobil juga harus dalam posisi mati, dengan kunci yang dicabut.
Tak lupa, kamu juga harus memastikan seluruh perangkat yang berhubungan dengan kelistrikan, seperti cigarette lighter atau pemantik rokok, dan travel charger ponsel dalam kondisi tercabut. Karena jika tidak dapat merusak perangkat.
3. Buka Kap Mesin, Cek Kutub Postif dan Negatif di Aki
Setelah itu buka kedua kap mesin mobil dan lihat posisi aki kedua mobil berada. Perhatikan dengan teliti posisi kutub terminal positif dan negatif dari kedua aki tersebut. Umumnya dua kutub terminal aki, ditandai dengan lambang (+) dan (-).
Lihat kondisi kutub terminal baterai, jika kotor sebaiknya kamu bersihkan terlebih dahulu dengan kain. Sebelum memulai untuk menjumper kedua kendaraan.
4. Pasangkan Kabel Jumper Sesuai dengan Kutub
Jepit ujung klem kabel merah atau positif pada kutub positif (+) dari aki mobil yang mogok. Dilanjutkan, jepit ujung klem lainnya dari kabel merah atau positif pada kutub positif (+) dari aki mobil yang berfungsi. Pastikan juga kedua penjepit kutub terpasang dengan kuat atau tak mudah lepas.
Langkah selanjutnya, kamu jepit ujung klem kabel hitam atau negatif pada kutub negatif (-) dari aki mobil yang berfungsi. Selanjutnya, ujung klem lainnya dari kabel hitam atau (-) dijepit ke bagian bodi, sasis atau bagian metal lainnya dari mobil yang mogok.
Hal terpenting yang harus kamu ingat adalah jangan pernah menghubungkan ujung klem kabel hitam atau negatif ke baterai mati, karena sangat berbahaya. Banyak orang beranggapan cara ini dapat menghasilkan aliran setrum lebih maksimal untuk memancing mesin mobil hidup.
Padahal, aki yang soak bisa mengeluarkan gas yang mudah terbakar, ketika terkena percikan api. Jadi sebaiknya kamu tunggu selama satu menit atau lebih, tergantung berapa lama aki mobil tersebut soak.
5. Cara Jumper Aki yang Terkahir, Hidupkan Mesin Mobil
Kamu selanjutnya perlu menghidupkan mesin mobil yang dijadikan jumper (akinya masih bagus). Diamkan beberapa saat, kemudian injak pedal gas hingga di atas 1.000 rpm.
Setelah itu, barulah starter mobil kamu yang akinya soak. Harusnya sampai di sini, mobil mogok itu sudah bisa aktif lagi. Meski demikian, tahapan belum selesai.
Kamu perlu membiarkan mesin menyala selama beberapa menit, untuk mengisi tenaga pada aki yang soak. Biarkan kabel masih terpasang di kedua mobil.
Setelah mesin mobil yang mogok berhasil dihidupkan, kamu dapat melepas kabel jumper. Cara melepas jumper aki mobil bisa di mulai dari ujung klem kabel hitam (-) pada mobil yang akinya soak, kemudian melepas ujung kabel (-) lainnya. Dilanjutkan kabel yang berujung (+) dengan cara yang sama.
Kenali permasalahan ketika jumper aki
Ada sejumlah mobil yang ternyata sulit di jumper, ketika distarter terasa berat. Umumnya hal ini terjadi karena ada perbedaan yang mencolok antara spesifikasi mesin mobil kamu dengan mobil yang dijadikan sumber listrik.
Contohnya mobil kamu berjenis SUV dengan kapasitas mesin 2.0 liter, lalu dijumper dengan mobil MPV 1.5 liter. Kemungkinan proses jumper masih dapat berjalan baik.
Namun jika dijumper menggunakan mobil hatchback, tentunya jadi terasa berat. Kendala tersebut bisa saja terjadi, meski keduanya sama-sama memiliki daya 12V.
Aki pada hatchback biasanya di desain untuk menghidupkan mesin berkapasitas 1.2 liter. Jadi ketika dipaksa menyalakan mesin lebih besar, itu yang mengakibatkan terasa berat.
Oleh sebab itu, agar aki mobil yang dijadikan sumber tetap aman (tidak ikut tekor). Kamu harus pastikan memilih mobil sumber yang memiliki spesifikasi tidak terlalu jauh dengan mobil Kamu.
Semoga ulasan mengenai cara jumper aki mobil ini dapat bermanfaat buat kamu!
Baca juga:
- Daftar Harga Suzuki Ertiga Mulai Rp205 Juta, Layak Beli?
- Toyota Fortuner 2020 Mulai Muncul di Jalan, Masuk Indonesia?
- Komparasi City Car Rp 200 Juta: Brio Vs Ignis Vs Sirion