Koil mobil adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengapian kendaraan. Fungsi koil mobil utamanya adalah untuk mengubah tegangan listrik rendah dari aki menjadi tegangan tinggi yang dibutuhkan untuk menghasilkan percikan api pada busi. Tanpa percikan ini, proses pembakaran di ruang mesin tidak akan terjadi, sehingga mobil tidak bisa menyala. Oleh karena itu, memahami fungsi, cara kerja, hingga tanda-tanda kerusakan koil sangat penting agar mobil tetap dalam performa terbaik.
Struktur dan Fungsi Tiga Kumparan pada Koil Mobil
Koil pada mobil terdiri dari tiga jenis kumparan, yaitu kumparan primer, kumparan sekunder, dan kumparan penyekat. Masing-masing memiliki fungsi spesifik dalam menghasilkan induksi elektromagnetik untuk memicu percikan api di busi.
Kumparan Primer
Kumparan ini adalah lilitan kawat tembaga berdiameter 0,5–1 mm, dengan jumlah lilitan sekitar 150–300. Fungsinya untuk menghasilkan medan magnet ketika dialiri listrik dari aki.
Kumparan Sekunder
Gulungan kawat ini lebih halus (sekitar 0,05–0,1 mm) dan jumlahnya jauh lebih banyak, sekitar 15.000–30.000 lilitan. Kumparan sekunder berfungsi meningkatkan tegangan hingga puluhan ribu volt.
Kumparan Penyekat
Bertugas sebagai pemisah antara kumparan primer dan sekunder, bagian ini terbuat dari material isolator tahan panas seperti resin atau kertas khusus.
Fungsi Koil Mobil Secara Umum dan Spesifik
Fungsi utama koil mobil adalah mengubah tegangan 12 volt dari aki menjadi 10.000 volt atau lebih agar bisa memunculkan percikan api di busi. Percikan ini yang akan memulai proses pembakaran di ruang mesin dan membuat mobil menyala.
Baca juga Ternyata Begini Cara Memperbaiki Koil Mobil yang Rusak
Selain itu, fungsi koil mobil juga meliputi:
- Mengatur kestabilan sistem pengapian
- Menyediakan daya listrik yang cukup untuk pembakaran efisien
- Menjaga performa mesin tetap optimal
Tanpa koil yang bekerja dengan baik, mobil akan sulit dinyalakan, tenaga terasa lemah, dan konsumsi bahan bakar bisa lebih boros.
1. Memunculkan Percikan Api di Busi

Busi
Koil bekerja sama dengan busi untuk menghasilkan loncatan bunga api. Energi tinggi dari koil disalurkan ke busi guna menciptakan percikan yang memicu pembakaran bahan bakar. Dengan adanya koil, maka energi listrik tegangan tinggi 10.000 volt, atau lebih itu, bisa menghasilkan percikan bunga api. Fungsi koil mobil tidak bisa bekerja sendiri untuk mencapai hal ini. dibutuhkan peran busi yang bisa dibilang saling berkesinambungan dengan koil di mobil dalam sistem pengapian mesin mobil.
2. Mengubah Tegangan Listrik
Fungsi koil mobil selanjutnya adalah mengubah tegangan rendah listrik menjadi tinggi. Pada dasarnya di dalam mobil ada sistem pengapian yang berguna untuk membuat mobil bisa menyala. Untuk itu diutuhkan koil.
Koil mengonversi arus listrik dari aki yang rendah (12 volt) menjadi tegangan tinggi (hingga 25.000 volt) menggunakan prinsip induksi elektromagnetik.
3. Mengatur Sistem Pengapian
Selain bisa menaikkan tengangan listrik yang rendah menjadi tinggi, fungsi koil mobil juga berguna untuk mengatur pengapian. Untuk bisa menyalakan sebuah mesin mobil, maka perlu sistem pengapian yang baik.
Dimana harus ada panas pada mesin yang cukup sehingga bisa memberikan percikan bunga api. Inilah yang akhirnya membuat sistem pengapian bisa bekerja dengan maksimal.
4. Meneruskan Proses Pembakaran
Koil di mobil juga berperan untuk meneruskan proses pembakaran. Dengan perubahan tegangan rendah listrik ke tinggi, maka mesin bisa menyala. Disamping itu diperlukan pula peran koil untuk meneruskan pembakaran yang terjadi.
Baca juga Kenali Ciri-Ciri Koil Mobil Rusak yang Harus Segera Ditangani!
Pembakaran ini terjadi di bagian motor lalu berlanjut ke busi pengapian melalui kabel tegangan tinggi. Jadi sistem kerja busi dimulai dari menaikkan tegangan tinggi dengan adanya aki, diteruskan ke bagian busi, sehingga akhirnya menghasilkan percikan bunga api di ruang bakar.
Cara Kerja Koil di Mobil

Sistem koil di mobil
Saat koil dialiri listrik, kumparan primer akan menciptakan medan magnet. Saat arus listrik terputus mendadak (oleh platina atau ECU), medan magnet menghilang dan terjadi induksi ke kumparan sekunder. Dari sinilah tegangan tinggi tercipta dan dikirim ke busi.
Proses ini berulang secara cepat sesuai dengan kecepatan putaran mesin. Oleh karena itu, koil wajib dalam kondisi prima untuk menjaga efisiensi pembakaran.
Tanda-Tanda Koil Mobil Mengalami Masalah

Koil bermasalah
Jika koil mulai rusak atau lemah, biasanya ditandai dengan:
- Mesin sulit di-starter, terutama saat dingin
- Mobil brebet saat akselerasi
- Mesin mendadak mati saat suhu tinggi
- Konsumsi BBM jadi lebih boros
Segera periksa ke bengkel jika mengalami gejala tersebut agar tidak merambat ke kerusakan lainnya.
Cara Merawat Koil Mobil agar Tetap Optimal

Ilustrasi pengecekan mobil
Menurut Aris Triyono, Service Advisor Daihatsu, koil sebaiknya dicek saat servis berkala meski tidak termasuk dalam pengecekan standar. Jika kamu merasa mobil mulai kehilangan tenaga atau boros BBM, sampaikan ke mekanik agar koil ikut diperiksa.
Tips tambahan untuk merawat koil:
- Ganti koil setiap 5 tahun (atau sesuai anjuran pabrikan)
- Hindari membiarkan mesin terlalu panas
- Gunakan busi dan kabel busi berkualitas
Jika koil bekerja maksimal, maka pembakaran akan lebih sempurna dan performa mobil tetap prima.
Jenis-Jenis Koil Mobil
Ada beberapa jenis koil mobil yang umum digunakan, yaitu:
- Koil Konvensional: Masih menggunakan platina dan distributor. Umumnya ditemukan pada mobil lama.
- Koil Transistor (TIS): Menggunakan transistor sebagai pemutus arus primer. Lebih awet dan akurat.
- Koil COP (Coil on Plug): Setiap busi memiliki koil sendiri. Umumnya ada di mobil-mobil modern. Efisien dan minim kehilangan arus.
Memahami jenis koil membantu kamu mengenali sistem pengapian yang digunakan di mobil kamu.
Demikian penjelasan lengkap mengenai fungsi koil mobil serta cara kerja dan perawatannya. Jangan abaikan komponen ini karena berpengaruh langsung pada performa mesin. Simak terus Moladin.com untuk artikel otomotif berkualitas lainnya!