PT JIO Distribusi Indonesia selaku pemegang merek BAIC di Indonesia kasih kejutan spesial di momen Ramadan tahun ini. Geber diskon BAIC BJ40 Plus dan X55-II VIN 2024 hingga Rp 70 juta
Berbagai langkah terus dihimpun BAIC menyikapi ketatnya persaingan di industri otomotif Tanah Air, termasuk persaingan harga. Bahkan tidak saja menyiapkan langkah strategis dengan penambahan 25 jaringan dealer, mereka juga memberikan promo spesial untuk 2 model andalannya saat ini.
“Kalau dari BAIC melihat kompetisi (yang ada) menurut kami bagus untuk bisa menggerakan industri otomotif. Konsumen diberikan pilihan yang menarik sehingga bisa menilai beragam mulai dari produk, kualitas maupun dari sisi harga tadi termasuk ada value for money,” ujar Dhani Yahya, Chief Operating Officer PT JIO Distribusi Indonesia, Rabu (19/3) di sela buka puasa bersama media di Jakarta.
“Tentu ini (persaingan) akan mendorong (hal) bagus untuk kita pemain di otomotif agar semakin tajam, bagaimana semakin efisiensi agar produk yang kita tawarkan sangat kompetitif dari segi harga. kita sekarang kebetulan di harga di Rp 491 juta untuk X55-II dan kita lagi ada promosi untuk VIN 2024 di Rp 420 juta. Terus untuk yang BJ40 Plus dari Rp 790 juta menjadi 750 juta, model 4×4 all around car,” tambahnya.
Meski begitu Dhani mengaku jika pencapaian BAIC di 3 bulan pertama tahun 2025 belum terlalu optimal. Namun ia tetap optimis ada kenaikan yang perlahan tapi pasti bisa dikejar.
“Jadi kita harus melihat kalender juga, pada saat orang baru kembali liburan dan itu juga langsung ada libur Imlek maka di Januari kita katakanlah masih kurang bagus dibanding bulan Desember (2024). Baru di februari ini kita picking up dan mudah-mudaha pada Maret kita sudah mulai naik lagi lebih dari rata-rata di bulan yang sama tahun lalu di Februari 2025 ini kita sudah meningkat,” urai pria berkacamata ini lagi.
“Dan dengan penambahan dealer tadi kita akan menambah juga daya dorong karena frontliner kita akan semakin banyak dan konsumen juga yang kemarin tidak terlayani di Pekanbaru dan Semarang kita kini ada dealernya disana dan akan terus berlanjut sehingga konsuemn akan bisa test drive. Karena produk baru selain dari review tentu konsumen yang sudah membeli BAIC dan memberikan tanggapan positif terhadap produk tentu yang perlu dilakukan seperti pada konsumen baru adalah test drive kendaraannya sendiri rasakan semua karena driving is beliving,” tambahnya.
Beberapa hal juga menjadi perhatian Dhani agar industri otomotif bisa terus tumbuh dan berkembang. Termasuk dengan BAIC yang menyoroti perihal PPN dan pajak progresif karena beberapa konsumennya yang memang dari kalangan menengah keatas.
“Untuk mobil hybrid dapat 3 persen support di ppn, nah mungkin kita melihat bahwa listrik ataupun yang hybrid ini kan masih sangat kecil marketnya ataupun markestshare nya secara total industri, mungkin sekitar 7 persen. Jika dibandingkan dengan market total yang mesti diabsorb, saya gak tahu mungkin untuk menggerakan disini pemerintah memberikan stimulus di ppn-nya (mobil mewah) bisa disupport dulu dalam Waktu terbatas sehingga dengan penurunan tadi 12 persen atau 10 oersen bisa menstimulus konsumen untuk membeli,” ujar Dhani.
“Jugan untuk di middle up segmen yang memerlukan kendaraan lebih di rumahnya lebih dari satu tentu terkait pajak progresif. Jadi apabila buying power kita tidak ada tidak jadi membeli kendaraan artinya pemasukan pajak ke negara juga menjadi tidak ada untuk industripun akhirnya tidak jadi juga disini juga bisa direviuw dalam kondisi ini pajak progresif bisa di-off kan dulu,” tutupnya.
Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.
