Tren modifikasi mobil gaya ekstrem tampak mulai ditinggalkan oleh generasi muda. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 1.010 pengemudi, sebanyak 83% dari pengemudi Gen Z mengaku tidak tertarik memasang lampu neon di bawah mobil mereka.
Selain itu, hanya 9% yang mempertimbangkan untuk menambahkan spoiler atau sayap belakang pada kendaraan mereka.
Tidak hanya itu, 80% dari mereka merasa bahwa knalpot berisik saat putaran mesin tinggi dianggap tidak diperlukan sama sekali.
Perubahan ini menunjukkan pergeseran preferensi generasi muda yang kini lebih mengutamakan fungsi dibanding tampilan yang mencolok.
Aksesori Praktis Jadi Pilihan
Sebaliknya, Gen Z cenderung memilih aksesori yang lebih praktis. Sebanyak 38% responden lebih memilih memasang dashcam untuk meningkatkan keamanan saat berkendara, sementara 28% lainnya berinvestasi pada phone mount yang kokoh.
Selain itu, 31% pengemudi muda menilai bahwa ban cadangan atau kit perbaikan ban adalah perlengkapan paling penting untuk perjalanan. James Wilson, Chief Operating Officer di Motorway, platform jual beli mobil bekas yang melakukan penelitian ini, mengatakan bahwa generasi ini lebih bijak dalam memilih modifikasi mobil.
“Saran saya, pikirkan nilai jual mobil di masa depan saat mempertimbangkan modifikasi. Penambahan seperti turbocharger, suspensi rendah, dan knalpot custom dapat menurunkan nilai jual mobil karena mengurangi minat calon pembeli,” ungkapnya.
Ke depan, 32% pengemudi Gen Z percaya bahwa fitur keamanan canggih seperti entri biometrik akan menjadi tren besar berikutnya. Selain itu, 17% lainnya yakin bahwa teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti asisten suara dalam mobil akan semakin diminati.
Transformasi ini menunjukkan bahwa generasi muda kini lebih memilih kendaraan yang mendukung keamanan dan kepraktisan dibanding sekadar tampil mencolok di jalan.
Demikian ulasan terkait Modifikasi Mobil Aliran Ekstrim yang sudah mulai ditinggalkan Gen Z. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.