6 Masalah Chevrolet Captiva Bensin, Jangan Lengah!

by Firdaus Ali
masalah chevrolet captiva bensin

Ada beberapa masalah Chevrolet Captiva bensin bekas yang harus diperhatikan, sebelum kamu membelinya. Sebab jika masalah tersebut dibiarkan berlarut-larut bisa merusak komponen lain, bahkan bisa mengakibatkan mogok.

Chevrolet Captiva bensin merupakan varian pertama mobil SUV made in Amerika yang mengaspal di Indonesia. Hadir dengan mesin berkapasitas 2.4L bertransmisi otomatis 6-percepatan. Chevrolet Captiva bensin diklaim mampu menmuntahkan tenaga maksimum sebesar 143 PS pada 5.000 rp. Sementara untuk torsi puncaknya mencapai 212 Nm pada putaran mesin 2.200 rpm.

Mobil pesaing Honda CR-V dan Suzuki Grand Vitara ini mengusung desain eksertior yang modern. Dimana lekukan bodi serta desain grillnya berpadupadan apik. Mobil ini mempunyai dimensi panjang 4637 mm, lebar 1849 mm dan tinggi 1720 mm.

“Chevrolet Captiva bensin memang peminatnya lebih sedikit dibandingkan yang bermesin diesel. Meski begitu, performa mesinnya terbilang oke,” terang Said, salah satu mekanik bengkel spesialis brand Chevrolet. (23/2/2022).

Nah, untuk mengetahui lebih jauh masalah Chevrolet Captiva bensi bekas. Mari kita simak ulasannya berikut ini.

1. Wheel Sensor Rentan Bermasalah

masalah chevrolet captiva bensin

Wheel sensor

Masalah Chevrolet Captiva bensin bekas yang pertama adalah komponen Wheel Sensor. Harga komponen ini memang masih terjangkau, kisaran Rp 450 ribuan. Meski begitu fungsi dari whell sensor cukup penting, yaitu bertugas mendeteksi putaran roda untuk bekerjanya fitur ABS dan traction control.

Baca juga  Land Rover Defender 7-Seater, Pas Untuk Indonesia

Penyebab umum dari komponen ini adalah karena mobil sering melewati genangan air yang cukup tinggi atau melewati jalan rusak namun tidak mengurangi kecepatan.

“Jika indikator ABS menyala, itu belum tentu fitur ABS-nya yang bermasalah. Cek terlebih dahulu bagian wheel sensor, apakah ada kotoran debu atau lumpur yang menumpuk. Bersihkan kotoran tersebut jika memang ada kotoran,” imbuh Said.

2. Pipa Knalpot Patah

masalah chevrolet captiva bensin

Pipa knalpot patah

Masalah Chevrolet Captiva bensin bekas berikutnya adalah bagian pipa knalpot yang mudah patah. Hal tersebut umumnya ditemui pada Captiva bensin lansiran 2007 yang notabennya mobil tersebut sudah berumur lebih dari 10 tahun.

“Penyebab pipa knalpot patah umumnya karena faktor usia pakai. Material yang digunakan untuk pipa knalpot tersebut memang kurang bagus, ditambah posisinya di bawah dan sering kena air dan kotoran, maka tentunya mudah korosi dan patah,” jelas Said.

3. Rumah Sekring Karatan

masalah chevrolet captiva bensin

Perhatikan kondisirumah sekring

Masalah Chevrolet Captiva bensin bekas selanjutnya berkaitan dengan sistem kelistrikan. Yaitu kondisi fuse box (rumah sekring) yang karatan alias korosi. Jika kerusakan pada komponen ini dibiarkan, tentu akan menyebabkan sistem kelistrikan mobil tidak optimal. Bahkan jika sudah parah mobil bisa mogok.

Baca juga  Ini Arti Kata RS di Wuling Almaz Terbaru

“Tanda fuse box bermasalah umumnya wiper mati atau jalan sendiri, lampu sein mati atau nyala sendiri, atau indikator sensor nyala sendiri. Bahkan jika tidak segera diperbaiki atau diganti, mobil bisa mogok,” tambah Said.

4. Kabel Kelistrikan Rusak

masalah chevrolet captiva bensin

Perhatikan kabel kelistrikan mobil

Masih berkaitan dengan kelistrikan. Masalah Chevrolet Captiva bensin bekas berikutnya adalah kabel-kabel kelistrikan yang sudah rusak.

Hal tersebut umumnya disebabkan karena faktor usia pakai. Jadi jika ingin meminang Chevrolet Captiva bensin bekas ada baiknya memeriksa kabel-kabelnya tersebut.

“Untuk memeriksa semua kabel kelistrikan memang tidak mudah, paling praktis adalah dengan cara membawa mobil ke bengkel spesialis Chevrolet untuk dicek kondisi kelistrikannya,” jelas Said.

5. Karet kaki-kaki Getas

masalah chevrolet captiva bensin

Tie Rod End mobil

Masalah Chevrolet Captiva bensin bekas pada bagian karet kaki-kaki umumnya terjadi pada Captiva generasi awal (2007).

Namanya mobil bekas dan umurnya sudah lebh dari 8 tahun tentunya bagian kaki-kaki dari Chevrolet Captiva bensin ini juga harus diwaspadai kondisi karet-karet yang sudah aus atau getas.

“Bagian kaki-kaki juga harus diperhatikan, seperti sokbreker dan karet-karet seperti engine mounting dan bushing kaki-kaki. Sokbreker belakang menjadi kasus khusus untuk Captiva karena fitur self-levelling yang biasanya bermasalah ketika kilometer kendaraan sudah mulai tinggi. Selain itu, perhatikan juga bagian karet-karet bushing, ball join, tierod serta bushing arm dan bagian karet-karet kaki-kakinya,” terang Said.

Baca juga  MG ZS Electric Siap Mengaspal di IIMS Hybrid 2021

6. Konsumsi BBM Boros

masalah chevrolet captiva bensin

Ilustrasi indikator bensin

Sudah bukan rahasia lagi bahwasanya untuk Captiva bermesin bensin konsumsi BBMnya boros. Hal tersebut pula yang membuat PT General Motors Indonesia (GMI) mendatangkan Captiva bermesin diesel di tahun 2008.

Konsumsi BBM boros tersebut banyak ditemukan pada Captiva bensin lansiran 2007 karena belum diadopsi fitur Eco Mode. Para pemiliknya mengklaim konsumsi BBM 1 liter untuk 6 sampai 7 kilometer.

“Untuk dalam kota kisaran 1 banding 6 sampai 7. Sedangkan untuk luar kota bisa 1 banding 10. Namun angka tersebut juga tergantung dari kaki pengemudinya, jika lihai ya bisa sedikit lebih irit,” ujar Seto, pemilik Chevrolet Captiva Bensin buatan 2007.

Seto juga mengungkapkan bahwa perawatan mobil juga berpengaruh pada konsumsi bahan bakar Captiva bensin.

“Kalau mobil jarang dirawat, servis berkala tidak rutin ya konsumsi BBM bisa lebih boros dan juga performa mesin loyo. Oh ya, gunakan juga bahan bakar dengan RON 92 alias Pertamax agar mesin bekerja optimal,” imbuh Seto.

Moladiners, itulah ulasan mengenai masalah Chevrolet Captiva bensin bekas. Meski populasinya tidak sebanyak Captiva diesel, namun masih ada beberapa pecinta otomotif yang memburunya.

Untuk informasi otomotif menarik lainnya, simak terus Moladin.com.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika