Radiator merupakan salah satu komponen vital dalam sistem pendinginan motor modern. Fungsinya sangat penting untuk menjaga suhu mesin tetap stabil dan mencegah overheat, yang dapat merusak mesin motor.
Memahami cara kerja serta pentingnya perawatan radiator akan membantu pemilik kendaraan menjaga performa motor tetap optimal dalam jangka panjang.
Fungsi Utama Radiator pada Motor

Radiator memiliki peran utama sebagai sistem pendingin yang menjaga suhu mesin tetap dalam batas aman. Pada umumnya, suhu optimal mesin motor berada di sekitar 80 derajat Celcius. Jika suhu melebihi batas tersebut, overheat dapat terjadi dan berpotensi merusak berbagai komponen mesin.
Mekanik dari Satria Restoration, Jainur Rahim, menjelaskan bahwa motor dengan kompresi tinggi membutuhkan pendinginan yang lebih efisien dibandingkan hanya menggunakan sistem pendinginan udara biasa. Oleh karena itu, radiator dengan cairan pendingin lebih efektif dalam menjaga suhu mesin tetap stabil.
Menurut Jainur, pendinginan dengan radiator lebih baik dibandingkan pendinginan udara karena mampu menyerap panas lebih cepat dan menjaga kinerja mesin tetap stabil dalam kondisi penggunaan yang lama.
Cara Kerja Radiator pada Motor

Radiator bekerja dengan menggunakan cairan pendingin atau coolant untuk menyerap panas dari mesin dan mengalirkannya ke bagian radiator. Proses ini berjalan secara terus-menerus agar suhu mesin tidak melebihi batas maksimal.
Cairan coolant melewati water jacket yang berada di sekitar silinder dan kepala silinder untuk menyerap panas yang dihasilkan oleh mesin. Setelah menyerap panas, coolant akan mengalir ke radiator melalui upper tank, di mana panas dilepaskan ke udara melalui sirip radiator yang memiliki banyak pipa kecil untuk meningkatkan efektivitas pendinginan.
Agar sirkulasi pendinginan berjalan lancar, radiator dibantu oleh kipas radiator yang bekerja secara otomatis saat suhu mesin mencapai batas tertentu. Dengan kombinasi ini, suhu mesin dapat dijaga tetap optimal meskipun motor digunakan dalam perjalanan jauh atau kondisi macet.
Baca juga Waspada! Ini Penyebab Velg Mobil Retak
Komponen-Komponen Pendukung Radiator

Agar sistem pendingin bekerja secara maksimal, radiator dibantu oleh beberapa komponen pendukung.
1. Upper Tank dan Lower Tank
Upper tank adalah bagian atas radiator yang menjadi tempat masuknya cairan pendingin panas dari mesin. Setelah melalui proses pendinginan, coolant akan turun ke lower tank sebelum kembali disirkulasikan ke mesin.
2. Sirip Radiator
Sirip radiator atau fins berfungsi untuk meningkatkan area pelepasan panas. Sirip ini dibuat dari bahan aluminium yang ringan dan mampu menghantarkan panas dengan cepat.
3. Kipas Radiator
Kipas radiator bekerja secara otomatis ketika suhu mesin terlalu tinggi. Komponen ini membantu mengalirkan udara melewati sirip radiator untuk mempercepat proses pendinginan.
Kipas radiator sangat berguna saat motor berada dalam kondisi macet atau berhenti lama, di mana tidak ada aliran udara alami yang membantu proses pendinginan.
4. Thermostat
Thermostat adalah katup otomatis yang mengatur aliran coolant berdasarkan suhu mesin. Jika suhu mesin masih rendah, thermostat tetap tertutup sehingga cairan tidak mengalir ke radiator. Sebaliknya, jika suhu meningkat, thermostat akan terbuka untuk membiarkan coolant masuk ke radiator guna didinginkan.
5. Tutup Radiator
Tutup radiator memiliki fungsi penting dalam menjaga tekanan sistem pendinginan tetap stabil. Dengan adanya tutup radiator yang berfungsi dengan baik, cairan pendingin tidak akan mudah menguap dan sistem pendingin bisa bekerja lebih efisien.
6. Tabung Reservoir
Tabung reservoir adalah tempat cadangan cairan pendingin. Ketika suhu mesin naik, cairan akan mengembang dan sebagian akan mengalir ke tabung reservoir. Saat mesin kembali dingin, cairan akan disedot kembali ke dalam radiator untuk menjaga volume coolant tetap stabil.
Baca juga Cara Menggunakan Fitur i-Pedal pada Mobil Hyundai, Mudah dan Aman
Cara Merawat Radiator Agar Motor Tidak Overheat

Cara Merawat Radiator Agar Motor Tidak Overheat
Merawat radiator dengan baik akan membantu mencegah masalah overheat dan memastikan sistem pendingin bekerja secara optimal.
1. Rutin Menguras dan Mengganti Cairan Radiator
Cairan pendingin harus dikuras dan diganti setiap 10.000 – 15.000 km atau setiap dua kali ganti oli. Cairan yang sudah lama dapat mengandung kotoran dan endapan yang bisa menghambat aliran coolant dan menurunkan efisiensi pendinginan.
2. Gunakan Cairan Radiator Berkualitas
Gunakan coolant yang direkomendasikan oleh pabrikan motor. Coolant berkualitas memiliki titik didih lebih tinggi daripada air biasa, sehingga lebih efektif dalam menjaga suhu mesin tetap stabil dan mencegah korosi pada sistem pendingin.
3. Periksa Kapasitas Cairan di Tabung Reservoir
Selalu cek tabung reservoir untuk memastikan coolant tidak berada di bawah batas minimal. Jika volume cairan berkurang secara signifikan, bisa jadi ada kebocoran atau penguapan yang perlu segera diatasi.
4. Bersihkan Kisi-Kisi Radiator
Debu dan kotoran yang menumpuk pada kisi-kisi radiator dapat menghalangi aliran udara dan mengurangi efektivitas pendinginan. Bersihkan radiator secara berkala untuk menghindari penyumbatan.
5. Cek Thermostat dan Extra Fan
Pastikan thermostat berfungsi dengan baik dengan cara merendamnya dalam air panas. Jika thermostat tidak membuka saat air panas, maka perlu diganti. Selain itu, pastikan extra fan atau kipas radiator bekerja dengan baik, terutama jika sering terjebak macet di jalan raya.
6. Periksa Tutup Radiator
Tutup radiator yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan coolant cepat menguap dan menurunkan tekanan sistem pendinginan. Pastikan tutup radiator dalam kondisi baik untuk menjaga kestabilan tekanan di dalam sistem pendingin.
Baca juga Parkir Mobil Miring Ternyata Ada Risikonya
Tanda-Tanda Radiator Mengalami Masalah
Ada beberapa indikasi bahwa radiator mengalami masalah dan perlu segera diperiksa atau diperbaiki.
- Mesin motor cepat panas atau overheat
- Cairan coolant sering berkurang tanpa sebab yang jelas
- Adanya kebocoran cairan di sekitar radiator atau selang pendingin
- Kipas radiator tidak berfungsi saat suhu mesin tinggi
- Cairan pendingin berubah warna menjadi keruh atau kotor
Jika mengalami salah satu tanda di atas, segera lakukan pemeriksaan agar masalah tidak semakin parah dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada mesin motor.
Pentingnya Merawat Radiator untuk Kinerja Mesin yang Optimal
Dengan memahami fungsi radiator serta cara merawatnya, pemilik motor dapat memastikan kendaraan tetap dalam kondisi prima. Sistem pendinginan yang bekerja dengan baik akan membuat mesin lebih awet, meningkatkan efisiensi bahan bakar, serta memberikan kenyamanan saat berkendara.
Jangan lupa untuk selalu menggunakan cairan pendingin berkualitas, membersihkan kisi-kisi radiator, serta rutin memeriksa kapasitas coolant di tabung reservoir agar radiator tetap bekerja secara optimal. Dengan perawatan yang baik, motor akan selalu siap menemani perjalanan tanpa khawatir mengalami overheat.
Demikan ulasan Fungsi Radiator Motor. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.