Perbedaan RX King Cobra dan RX King Master, Awas Salah!

by Reza Agis Surya Putra
Perbedaan RX King Cobra dengan RX King Master

Yamaha RX King merupakan salah satu motor 2 tak yang legendaris di Indonesia. Selama masa baktinya, ada dua varian terpopuler: RX King Cobra dan RX Master.

Keduanya kini begitu banyak diburu oleh pecinta. Secara garis besar, kedua model ini bisa dibedakan dari tahun produksinya. Meski demikian, ada beberapa perbedaan lain yang bisa kalian ketahui di sini.

Untuk mengupas perbedaan RX King Cobra dan RX King Master, kami coba menggali dari Inuk Blazer. Dia merupakan sosok mantap pebalap wanita yang menunggangi Yamaha RX King kala balapan di era 90-an.

Inuk tahu betul luar dalam soal RX King. Oleh karenanya, pantas untuk dijadikan narasumber dalam mencari perbedaan RX King Cobra dan RX King Master. Supaya tidak salah, berikut bahasan detailnya.

Ciri Khas RX King Cobra Ada di Mesin

RX King Cobra dan RX King Master

Blok mesin Y-1 dan Y-2 merupakan ciri khas RX King Cobra

Sebelum membahas perbedaan RX King Cobra dan RX King Master, mari kita simak dulu asal-usul motor jambret ini. Awalnya nama kuda besi dengan mesin 2 tak tersebut bukanlah RX King, melainkan RX-K135.

Pemasaran pertama kali di tanah air sekitar era 1981. Motor ini didatangkan oleh Yamaha langsung dari Jepang secara CBU (Completely Build Up). Hanya saja penjualannya tidak terlalu laris, sehingga tidak bertahan lama dan cuma sanggup eksis selama dua tahun, kisaran 1981-1982.

Informasinya, RX-K135 kurang diminati oleh pecinta roda dua saat itu. Akhirnya, motor ini pun sudah tidak dijual lagi oleh Yamaha pada kisaran tahun 1983.

Baca juga  Perbedaan All New Yamaha Nmax 2020 ABS Vs Standar

Sebagai gantinya, pada tahun 1983, Yamaha menghadirkan penerus Yamaha RX-K135 yaitu RX King Cobra. Motor ini diproduksi oleh Yamaha pada kisaran tahun 1983 sampai dengan tahun 1991.

Bukan tanpa sebab Yamaha memberikan nama Cobra di belakang sang raja. Desain stang motor yang mirip leher ular kobra yang sedang dalam posisi waspada, jadi alasan Yamaha memberikan nama Cobra dibelakang nama RX King.

Menurut Inuk Blazer, Yamaha RX King Cobra mengusung mesin 2 tak 135 cc dengan kode Y1 dan Y2. Dimana, mesin ini dianggap sebagai mesin terbaik untuk motor sejenisnya kala itu.

Jantung mekanis tersebut dikirim secara utuh oleh Yamaha dari Jepang. Sementara, untuk body, rangka, ban dan sebagainya dibuat dan dirakit di pabrik Yamaha di Indonesia.

Hadirnya motor generasi pertama Yamaha RX King ini, cukup populer. Mesin dengan kode Y1 dan Y2 dianggap sebagai mesin terkencang, dan hingga saat ini jadi barang yang paling dicari di kalangan pecinta Yamaha RX King.

RX King Master Sudah Seluruhnya Buatan Indonesia

RX King Cobra dan RX King Master

RX King Master dibuat di Indonesia

Hadir sebagai generasi kedua dari varian ini, Yamaha RX King Master hadir pada kisaran tahun 1992. Motor yang dikenal dengan sebutan “sang Raja” ini diproduksi pada tahun 1992 sampai dengan tahun 2001.

Baca juga  NMAX Turbo Libas Kalimantan, Touring 550 KM ke Pantai Jawai

Untuk model Master, Yamaha memberikan mesin dengan kode Y1-74. Kode ini juga sebagai pengenal bahwa jantung mekanisnya merupakan produksi dalam negeri alias di Pulogadung, Jakarta.

Pada tahun 1997, Yamaha menghadirkan terobosan baru pada varian ini. RX King Master hadir dengan footstep belakang yang terpisah dari swing arm. Sebagai informasi, sejak RX King Cobra sampai dengan RX King Master sebelumnya, footstep belakang terletak menyatu di swing arm.

“Sebetulnya tidak banyak perbedaan dari King Cobra sama versi King Master. Bedanya hanya di tahun produksi, kode mesin, sama penempatan footstep belakang,” beber Inuk.

Harga RX King Cobra dan RX King Master, Lebih Mahal Mana?

RX King Cobra dan RX King Master

RX King Cobra banyak diburu masyarakat

Setelah mengetahui perbedaan RX King Cobra dan RX King Master ini, tentunya kalian jadi paham alasan versi Cobra lebih banyak dicari. Harga bekas kuda besi tersebut saat ini juga sangat tinggi, bahkan ada yang membanderol hingga Rp 150 juta.

Ya, alasan tingginya harga RX King Cobra maupun suku cadangnya, diakibatkan oleh negara produksi. Mesin yang masih diimpor sepenuhnya dari Jepang, secara otomatis menyebabkan kualitas dianggap lebih baik dan bandel dibanding produksi Indonesia. Oleh karenanya, harga jadi mahal.

Alasan lain yang membuat harga RX King terutama versi Cobra menjadi mahal adalah faktor nostalgia. Banyak orang yang ingin mengenang kembali memori indah di masa lalu mereka pada saat menaiki sepeda motor tersebut.

Baca juga  10 Motor Yamaha Baru dengan DP Mulai Rp500 Ribuan, Apa Saja Sih?

Maklum secara tahun produksi, RX King Cobra dan RX King Master berbeda. Cobra lebih tua. Alasan nostalgia dengan motor yang lebih klasik inilah, juga kerap dianggap sebagai salah satu faktor harga RX King Cobra menjadi sangatlah mahal.

Walau demikian, bukan berarti RX King Master tidak diburu orang. Kuda besi ini tetap diminati, hanya saja banderol bekasnya tidak terlalu mahal seperti Cobra.

Sekarang pun, banyak orang pecinta Yamaha RX King yang melakukan restorasi total demi menyegarkan tampilan dan performa motor era 80-90an ini. Entah itu versi Master atau Cobra, pokoknya selama RX King, pasti keren.

Perlu jadi catatan kalian, untuk restorasi motor ini tidak mudah juga loh! Kesulitan mencari spare part asli dan mahalnya harga spare part pun jadi tantangan tersendiri, utamanya bagi para pemilik.

Sebagai gambaran saja, beberapa suku cadang untuk motor ini bahkan ada yang memiliki banderol di atas Rp 10 juta untuk satu item seperti blok mesin.

Contohnya untuk mengganti blok mesin Y1 dan Y2. Komponen ini dianggap sebagai barang sangat berharga untuk dipasang di RX King. Selain langka, blok mesin ini punya harga yang cukup gelap, alias sesuka penjual memberikan nominalnya. Blok mesin ini jika dijual, bahkan bisa mencapai Rp 20 jutaan. Gila!

Itulah tadi bahasan soal perbedaan RX King Cobra dan RX King Master. Jika kamu ingin mengetahui informasi terlengkap seputar dunia otomotif, pantau terus Moladin!

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika