Review Toyota Corolla DX menarik untuk dibahas. Sebab mobil sedan lansiran 1980 – 1983 ini sampai sekarang masih banyak diburu kalangan pecinta otomotif, utamanya aliran retro.
Toyota Corolla DX pertama kali mengaspal di Indonesia pada tahun 1980. Kehadirannya meneruskan kesuksesan dua sedan Corolla yang mendapat julukan Corbet (Corolla Betawi) dan Corvet (Corolla Veteran).
Mobil sedan berlogo T ini punya tampilan didominasi model kotak yang cukup modern pada eranya. Begitu juga pada bagian interiornya, didominasi desain kotak pada dashboard dan speedometernya.
“Corolla DX modelnya tidak membosankan, mulai dari generasi awal yang masih mengusung lampu bulat hingga yang edisi terakhir yang menggunakan lampu berbentuk kotak. Bagian interior, tampilannya juga lebih modern dibandingkan Corbet atau Corvet,” ungkap Ali, pemilik Toyota Corolla DX lansiran 1981.
Lebih menarik lagi, harga Corolla DX sekarang sangat terjangkau cuma Rp 30 jutaan. Kemudian sparepart mobil ini pun mudah didapat, serta tidak mahal. Tertarik punya? Berikut bahasan lengkap untuk review Toyota Corolla DX:
Desain eksterior kental aura retro 1980 an
Review Toyota Corolla DX yang pertama adalah dari sisi desain eksteriornya. Seperti diinformasikan sebelumnya bahwa Toyota Corolla DX tampilan eksteriornya kental dengan aura retro. Dimana desain grill yang minimalis dikombinasikan dengan lampu bulat (edisi pertama) dan kotak (edisi facelift) serta bumper berbahan besi.
Selain itu, posisi spion yang berada di atas ban depan juga menguatkan kesan retronya. Pun begitu juga dengan tampilan bagian belakangnya, mengusung desain dominasi kotak untuk menyelaraskan bentuk mobilnya.
Toyota Corolla DX mempunyai dimensi panjang 4.050 mm, lebar 1.610 mm, serta tinggi 1.385 mm. Sementara untuk wheelbasenya di angka 2.400 mm.
Desain interior retro elegan
Review Toyota Corolla DX selanjutnya adalah dari sisi interior. Tampilan kabinnya terlihat elegan namun tidak menghilangkan kesan retro.
Dimana jok, doortrim dan plafonnya berkelir beige. Sementara bagian dashboard and setir serta konsol tengahnya mengusung warna coklat tua.
Joknya terbilang nyaman, ketebalan serta kualitas busanya empuk. Apalagi pada bagian jok belakangnya, busanya terasa lebih tebal dan empuk.
Untuk generasi pertama, speedometer belum mengusung tachometer, baru pada Corolla DX lansiran 1983 sudah dilengkapi.
Sementara untuk fitur hiburan terdapat radio tape dengan model tanam pada dashboard.
Mesinnya bandel
Review Toyota Corolla DX selanjutnya dari sisi sektor jantung alias mesin. Mobil pesaing ketat Mitsubishi Lanser SL ini mengadopsi mesin berkapasitas 1.300 cc berkode 4K dengan 8 klep serta noken-as tunggal alias SOHC.
Mesin ini di atas kertas mampu menghasilkan 74 tenaga kuda serta torsi maksimum 105 Nm dengan suplai bahan bakar karburator.
Mesin tersebut identik dengan durability yang handal, terbukti sampai saat ini masih banyak Toyota Corolla DX yang masih bisa diajak touring antar kota.
Meski demikian, pemilik Corolla DX tidak boleh telat ganti oli mesin serta rajin cek busi untuk dibersihkan. Tujuannya agar kinerja mesin optimal dan tidak brebet.
AC baiknya ganti kompresor baru
Untuk mendukung kenyamanan berkendara baiknya pemilik Toyota Corolla DX mengganti mesin kompresornya dengan yang baru. Selain itu saluran AC ke dalam kabin juga baiknya diganti juga.
Sebab AC bawaan dari pabrik kinerjanya sudah tidak optimal, hal tersebut masih terbilang wajar karena faktor usia pakai mobil.
“Saya ganti AC dan saluran untuk ke interior agar saat berkendara di siang hari tetap nyaman tidak panas. Beberapa Corolla DX AC nya memang masih mengeluarkan hawa dingin, namun kerap mengalami masalah, tentunya harus diperbaiki. Namun jika masalah tersebut kerap muncul biaya yang dikeluarkan banyak juga, jadi mendingan beli yang baru, hasilnya lebih jelas,” imbuh Ali.
Hal yang harus diwaspadai ketika beli Corolla DX
Ada beberapa hal yang harus diwaspadai saat akan membeli Toyota Corolla DX. Diantaranya adalah:
-
Jalur kelistrikan
Jalur kelistrikan Corolla DX sering kali bermasalah. Hal tersebut tentunya wajar karena faktor usia pakai.
“Sudah wajar jalur kelistrikan bermasalah, yak arena faktor usia mobil. Kabel-kabel yang ada biasanya kondisinya sudah tidak layak pakai. Lebih baik diurut ulang dan diganti dengan kabel yang baru dan berkualitas agar kelistrikan aman. Bahaya juga jika terjadi konsleting karena kabel yang terkelupas,” papar Ali.
-
Pastikan kondisi interior masih utuh
Kondisi interior memang tergantung dari pemilik mobil sebelumnya, namun mendapatkan mobil klasik dengan kondisi interior yang masih utuh tentunya akan lebih menyenangkan.
Sebab, meski sparepart mesin harganya tergolong murah, untuk sparepart interior harganya lebih mahal. Hal itu disebabkan karena barangnya jarang yang menjual.
“Nyari sarung asli jok atau plafon DX agak susah, misalnya Adapun copotan dan harganya lumayan mahal. Ini berlaku untuk yang hobi orisinil, berbeda dengan yang suka memodifikasi bagian interior, tentu tidak mempermasalahkan jika sarung jok atau plafonnya diganti sesuai selera dengan warna yang berbeda,” tutup Ali.
Moladiners, itulah ulasan mengenai Review Toyota Corolla DX. Mobil sedan klasik ini harganya tergolong murah, perawatan mudah, sparepart gampang dicari serta pajaknya murah.
Meski demikian, sebelum meminangnya alangkah baiknya mengecek semua bagian mobil serta keabsahan surat-suratnya.
Untuk inforamsi otomotif menarik lainnya, simak terus Moladin.com.