Amunisi baru Chery Tiggo 8 PHEV atau disebut Chery Tiggo 8 CSH (Chery Super Hybrid) bikin PT Chery Sales Indonesia (CSI) mengatur ulang strategi mereka. Termasuk dengan investasi tambahan agar model hybrid pertama Chery di Indonesia ini bisa melenggang mulus di pasar otomotif Indonesia.
“Untuk investasi tambahan iya ada, jadi kita ada modifikasi bentuk production line jadi ada beberapa alat yang kita tambahin untuk produksi plug in hybrid disini untuk model baru,” terang Zeng Shuo, Executive Vice President PT CSI.
“Dan untuk angka konsumen BBM 76 km/l itu sudah dikalkulasi mengikuti standar NEDC yang di Cina. Kombinasi fuel consumption khusus untuk jenis PHEV,” tambahnya.
Dengan rencana hadirnya Chery Tiggo 8 CSH, Chery mengklaim tidak serta-merta meninggalkan mesin ICE yang dimiliki. Teknologi CSH akan menjadi batu lompatan terbaik menuju adaptasi mobil listrik sepenuhnya.

“Jadi karena Chery kuat di teknologi untuk engine kita bilang Super Hybrid kita juga ada teknologi sama productionnya bagus. Itu satu alasan kenapa kita mau bawa CSH ke Indoneisa karena menurut kita itu cocok untuk pasar Indonesia. Customer yang kaku langsung ke EV karena SPKLU atau infrastruktur untuk charging (minim) mereka bisa pakai Chery Super Hybrid model dulu terkhusus (pelanggan) di luar Jawa,” urai Zeng Shuo.
“Kedepan tetap ada ICE, kita ada engine yang 1.6 TGDI, 2.0 TGDI, sama kita juga ada 1.5 Turbo Charge. Itu engine sudah kompetitif terkait power, konsumsi BBM, dan performa itu sangat bagus,” tukasnya lagi.
Berbekal pengalaman tersebut, Chery berupaya menghadirkan satu model yang lebih memenuhi celah diantara pasar ICE dan EV. Hingga lahirlah spesifikasi Chery Tiggo 8 CSH.
“Untuk Chery Tiggo 8 CSH baterai bisa dicharge berapa lama. Karena ini produk benar-benar baru saya lihat 20 menit bisa untuk charge dari 30-80% pakai DC fast charging,” terang Zeng Shuo.
Indonesia Basis Chery Tiggo 8 CSH Pertama di Dunia

Seperti sudah diutarakan dalam peluncuran resmi Chery Super Hybrid beberapa waktu lalu. Indonesia dipilih menjadi negara pertama yang memproduksi Chery Tiggo 8 CSH dengan format setir kanan (RHD).
“Kita negara pertama Tiggo 8 CSH RHD tapi untuk ekspor kita masih belum tentu karena kita berusaha untuk memenuhi demand domestik dulu. Sampai sekarang domestik demand kita belum bisa selesai semua. Jadi untuk saat ini kita lebih prioritas fokus ke demand domestik,” jelas Zeng Shuo.
“Karena Indonesia kita lihat ada salah satu market strategi kita pikir paling penting jadi produk yang ini, teknologi paling baru yang semua market setir kanan. Indonesia yang pertama launching Chery Tiggo 8 CSH. Jadi setelah launching di Indonesia baru menyusul ke market Malaysia, Afrika Selatan, Australia, Inggris. Untuk Tiggo 8 CSH ini kisaran harga mungkin Rp 600 juta kecil atau Rp 600 jutaan untuk model FWD. Jadi FWD dan AWD itu yang sudah fix dan akhirnya berapa varian nanti tunggu launchingnya,” tutupnya.
Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.