Mobil listrik kini memasuki babak baru di pasar otomotif nasional. Pertumbuhan permintaan yang pesat mendorong industri kendaraan elektrifikasi bergerak jauh lebih agresif daripada tahun-tahun sebelumnya.
Data penjualan mobil listrik di Indonesia yang terus meroket sepanjang 2025 menjadi bukti bahwa masyarakat mulai melihat EV bukan lagi sekadar tren, tetapi solusi mobilitas yang relevan.
Moladin bakal mengulas perkembangan pasar terkini, termasuk data penjualan mobil listrik serta faktor pendorong di balik kenaikannya. Yuk, simak!
🔑 Key Takeaways:
- Pertumbuhan EV di Indonesia memasuki fase akselerasi besar, terlihat dari lonjakan penjualan 2025 yang sudah melampaui total penjualan sepanjang 2024 hanya dalam 10 bulan.
- BYD mendominasi pasar mobil listrik nasional dengan Atto 1 jadi penyumbang terbesar dan memuncaki daftar mobil listrik terlaris 2025.
- Infrastruktur, regulasi, dan kesadaran konsumen menjadi tiga pilar utama yang mendorong peningkatan permintaan kendaraan listrik di Indonesia.
Data Penjualan Mobil Listrik di Indonesia 2025
Berdasarkan rilis wholesales Gaikindo, data penjualan mobil listrik di Indonesia pada Januari-Oktober 2025 menembus 69.146 unit.
Lonjakan ini menempatkan mobil listrik sebagai salah satu segmen dengan pertumbuhan paling agresif di industri otomotif nasional.
Sebagai pembanding, total penjualan sepanjang 2024 hanya mencapai 43.188 unit. Artinya, pasar EV mencatat peningkatan yang sangat signifikan dalam kurun satu tahun.
Puncak penjualan terjadi pada Oktober 2025 dengan 13.867 unit, naik drastis dibanding September 2025 yang hanya 4.097 unit. Lonjakan 238% ini jadi sinyal kuat bahwa adopsi mobil listrik menuju fase akselerasi massal.
Segmen plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) turut mencatat kinerja positif. Sampai Oktober 2025, distribusi PHEV menembus 3.798 unit dan menunjukkan bahwa konsumen semakin terbuka terhadap pilihan kendaraan listrik.
Dengan performa seperti ini, jelas bahwa 2025 menjadi momentum paling penting bagi pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Penjualan Mobil Listrik Terlaris 2025
Dari total 69.146 unit yang terdistribusi sepanjang 2025, BYD menjadi merek yang paling dominan.
Produsen asal Tiongkok ini mencatat penjualan 30.670 unit, sedangkan lini mewahnya, Denza menambahkan 6.967 unit melalui model premium Denza D9.
Model yang paling berperan dalam pertumbuhan ini adalah BYD Atto 1. Berdasarkan data penjualan mobil listrik di Indonesia, Atto 1 membukukan distribusi 9.396 unit pada Oktober 2025.
Capaian tersebut menjadikannya mobil listrik terlaris dan memperkokoh posisi BYD sebagai pemimpin pasar EV nasional.
Model BYD lainnya ikut menguat, seperti M6 (516 unit), Sealion 7 (347 unit), dan Atto 3 (242 unit). Keragaman lini produk ini semakin memperluas jangkauan BYD di berbagai segmen harga.
Dari merek lain, Binguo EV berada di posisi kedua dengan 625 unit, kemudian Chery J6 dengan 386 unit. Aion V mengamankan penjualan 339 unit.
Sementara itu, Wuling Cloud EV (188 unit) dan Mitra EV (185 unit) menutup daftar model populer dengan performa yang cukup kompetitif.
Data Penjualan Mobil Listrik di Indonesia 5 Tahun Terakhir
Perkembangan mobil listrik selama lima tahun terakhir menunjukkan pola pertumbuhan yang konsisten, mulai dari fase perkenalan hingga menuju tahap akselerasi.
Melansir dari laman Bisnis Otomotif, berikut ini data penjualan mobil listrik Tanah Air dari tahun 2020-2024:
| Tahun | Penjualan EV | Total Wholesales Nasional | Persentase dari Total Wholesales |
|---|---|---|---|
| 2020 | 125 unit | 532.027 unit | 0,02% |
| 2021 | 687 unit | 887.202 unit | 0,07% |
| 2022 | 10.327 unit | 1.048.040 unit | 0,98% |
| 2023 | 17.051 unit | 1.005.802 unit | 1,69% |
| 2024 | 43.188 unit | 865.723 unit | 4,98% |
Melihat tren lima tahun terakhir, kenaikan nilai data penjualan mobil listrik di Indonesia pada tahun ini jadi sinyal positif bahwa adopsi EV telah memasuki fase percepatan.
Faktor Pendorong Meningkatnya Data Penjualan Mobil Listrik di Indonesia
Ada banyak alasan mengapa angka distribusi mobil listrik di Indonesia meningkat signifikan. Pertama, harga mobil listrik kini jauh lebih kompetitif.
Produsen yang masuk ke Indonesia menawarkan model dengan rentang harga yang lebih luas, sehingga konsumen dapat memilih sesuai kebutuhan.
Kedua, kepercayaan publik meningkat seiring hadirnya teknologi baterai yang lebih aman, jarak tempuh lebih panjang, serta fitur keselamatan modern.
Dorongan ini semakin kuat ketika data penjualan mobil listrik di Indonesia pada tahun 2025 menunjukkan tren positif dan stabil.
Kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan juga memainkan peran besar. Mobil listrik menawarkan emisi nol, perawatan lebih sederhana, dan efisiensi biaya penggunaan yang lebih baik dibanding kendaraan bensin konvensional.
Peran Infrastruktur Charging dalam Kenaikan Penjualan
Pertumbuhan jumlah SPKLU di berbagai kota besar ikut menjadi salah satu penyebab melonjaknya data penjualan mobil listrik di Indonesia.
Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Bali, hingga Medan memiliki jaringan pengecasan publik yang lebih merata.
Selain itu, beberapa brand menyediakan home charging sebagai paket pembelian. Ini membuat pengguna makin nyaman, karena proses isi daya bisa dilakukan dari rumah seperti mengecas smartphone.
FAQ tentang Penjualan Mobil Listrik di Indonesia
1. Apakah mobil listrik di Indonesia semakin diminati?
Ya. Data penjualan menunjukkan lonjakan signifikan terutama pada 2025, didorong harga kompetitif, teknologi baterai yang makin baik, dan infrastruktur charging yang berkembang.
2. Merek mobil listrik apa yang paling laris di 2025?
BYD menjadi yang paling dominan, terutama lewat model Atto 1 yang mencatat penjualan tertinggi sepanjang Oktober 2025.
3. Apa faktor terbesar yang mendorong penjualan mobil listrik naik?
Kombinasi harga yang makin terjangkau, pilihan model yang lebih variatif, kesadaran lingkungan, serta ketersediaan SPKLU yang semakin luas.
Kalau kamu ingin mengikuti perkembangan terbaru seputar otomotif, langsung saja kunjungi Moladin.com untuk informasi paling aktual dan up to date.
