Masalah gas mobil tidak stabil saat berkendara tentu bisa sangat mengganggu dan berpotensi membahayakan keselamatan.
Penyebab gas mobil tidak stabil bisa berasal dari berbagai faktor, mulai dari kualitas bahan bakar hingga kondisi komponen mesin tertentu.
Dengan memahami penyebab gas mobil tidak stabil, kamu tentu akan lebih aware untuk melakukan perawatan yang tepat dan menghindari kerusakan lebih lanjut.
So, buat Moladiners yang sayang sama mobilnya, yuk simak informasi selengkapnya berikut ini tentang sejumlah penyebab gas mobil yang terasa tidak stabil supaya kamu bisa mencegahnya.
Penyebab Gas Mobil Tidak Stabil
Ketika gas mobil kamu tiba-tiba tidak stabil, mungkin beberapa penyebabnya ada di bawah ini.
Berikut adalah 5 (lima) hal yang menyebabkan gas mobil tidak stabil:
1. Menggunakan Bahan Bakar yang Tidak Sesuai
Penyebab paling umum dari masalah gas mobil yang tidak stabil adalah penggunaan bahan bakar dengan kualitas rendah atau tidak sesuai rekomendasi pabrikan.
Setiap mesin mobil dirancang untuk bekerja optimal dengan bahan bakar tertentu, baik itu Pertamax, Pertalite, atau jenis lainnya.
Kalau kamu menggunakan bahan bakar dengan oktan lebih rendah dari yang seharusnya, maka ini berpotensi membuat pembakaran di ruang mesin menjadi tidak sempurna sehingga menyebabkan akselerasi tersendat-sendat.
2. Memilih Oli yang Tidak Tepat
Faktor lain yang juga bisa menjadi penyebab gas mobil tidak stabil adalah penggunaan oli mesin yang tidak sesuai spesifikasi.
Oli berfungsi sebagai pelumas sekaligus pendingin untuk komponen mesin yang bergerak. Ketika viskositas oli terlalu kental atau terlalu encer dari yang direkomendasikan, maka ini bisa membuat gesekan antar komponen mesin menjadi tidak optimal sehingga mempengaruhi kinerja mesin secara keseluruhan.
Oli yang sudah terlalu lama tidak diganti juga bisa menjadi penyebab gas mobil tidak stabil karena kemampuannya dalam melumasi mobil sudah tidak berjalan dengan baik.
Kotoran dan partikel logam hasil gesekan yang bercampur dengan oli lama dapat menyumbat saluran-saluran kecil di mesin.
3. Busi dan Filter Udara Jarang Dibersihkan
Dua komponen penting yang sering menjadi penyebab dari masalah gas mobil yang tidak stabil adalah busi dan filter udara yang jarang dibersihkan atau diganti.
Busi yang sudah aus atau kotor tidak dapat menghasilkan percikan api yang optimal untuk proses pembakaran. Akibatnya, pembakaran bahan bakar menjadi tidak sempurna dan menyebabkan mesin tersendat terutama saat mobil berakselerasi.
Sementara itu, filter udara yang kotor akan membatasi aliran udara bersih ke ruang bakar. Padahal, perbandingan udara dan bahan bakar yang tepat sangat penting untuk pembakaran yang efisien.
Jika filter udara tersumbat, maka mesin akan kekurangan oksigen sehingga nmenyebabkan gas mobil tidak stabil.
4. Electric Injector Bermasalah
Pada mobil-mobil modern dengan sistem injeksi elektronik, masalah pada electric injector bisa menjadi penyebab gas mobil tidak stabil yang serius.
Injector bertugas menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar dengan tekanan dan waktu yang sangat pas atau presisi.
Jika salah satu atau beberapa injector bermasalah karena tersumbat atau kerusakan komponen elektriknya, maka penyemprotan bahan bakar menjadi tidak merata.
Masalah injector ini sering ditandai dengan mesin yang tersendat-sendat saat pedal gas ditekan. Bahkan dalam kasus yang lebih parah, mesin bisa mati mendadak.
5. Kebocoran pada Vacuum dan Intake Manifold
Penyebab gas mobil tidak stabil yang terakhir dan juga tidak kalah penting adalah adanya kebocoran pada sistem vacuum atau intake manifold.
Sistem vacuum pada mobil berfungsi untuk mengatur berbagai komponen seperti EGR valve, brake booster, dan kontrol idle.
Kalau selang vacuum mengalami kebocoran, maka rasio campuran udara-bahan bakar menjadi tidak seimbang.
Intake manifold yang retak atau gasket yang sudah rusak juga dapat menjadi penyebab gas mobil tidak stabil karena memungkinkan udara luar masuk ke sistem tanpa terukur oleh sensor MAF (Mass Air Flow).
Akibatnya, ECU (Engine Control Unit) menerima informasi yang salah tentang jumlah udara yang masuk sehingga pengaturan bahan bakar menjadi tidak tepat.
Kebocoran ini biasanya menimbulkan suara mendesis dan mesin yang tidak stabil terutama saat idle.
Cara Mengatasi Gas Mobil yang Tidak Stabil
Untuk mengatasi masalah gas mobil yang tidak stabil, berikut ada 3 (tiga) cara yang bisa kamu ikuti, diantaranya:
1. Gunakan Bahan Bakar yang Sesuai
Cara yang paling penting untuk mengatasi gas mobil yang tidak stabil adalah dengan selalu menggunakan bahan bakar yang sesuai rekomendasi pabrikan.
Bahan bakar dengan oktan rendah atau kualitas buruk dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna sehingga mesin bekerja tidak optimal.
Pastikan kamu selalu mengisi bahan bakar di SPBU terpercaya, ya Moladiners, dan selalu memilih jenis bahan bakar yang tepat sesuai petunjuk di buku manual kendaraan Anda.
2. Pilih Oli yang Berkualitas
Cara mengatasi gas mobil yang tidak stabil berikutnya adalah dengan memilih oli mesin yang berkualitas. Oli yang sudah kental atau tidak sesuai spesifikasi dapat membuat komponen mesin bekerja lebih berat.
Gunakan oli dengan grade yang direkomendasikan dan lakukan penggantian oli secara rutin setiap 5.000-10.000 km untuk memastikan pelumasan mesin tetap optimal.
3. Rutin Memeriksa dan Membersihkan Busi
Selain itu, cara mengatasi gas mobil tidak stabil yang tak kalah penting adalah rutin memeriksa dan membersihkan busi.
Busi yang kotor atau sudah aus dapat menyebabkan percikan api tidak sempurna sehingga pembakaran terganggu.
Lakukan pemeriksaan busi setiap 10.000 km dan bersihkan atau ganti jika sudah menunjukkan tanda-tanda keausan.
Itu dia 5 (lima) penyebab gas mobil tidak stabil yang perlu ketahui dan hindari.
Pastikan untuk selalu merawat mobil kamu, ya Moladiners supaya punya masa pakai yang lama dan harganya tidak jatuh saat kamu ingin menjualnya!
Nah, kalau kamu sedang mencari mobil baru, kunjungi saja Moladin! Ada banyak jenis mobil yang bisa kamu temukan~