Setiap pengendara tentu ingin transmisi mobil yang halus, responsif, dan efisien. Dua sistem yang sering dibandingkan adalah CVT (Continuously Variable Transmission) dan AT (Automatic Transmission).
Keduanya sama-sama otomatis, tapi punya karakter dan teknologi berbeda. Umumnya, perbedaan CVT dan AT terlihat dari cara kerja, efisiensi bahan bakar, hingga kenyamanan saat berkendara.
Lalu, apa saja aspek yang membedakan keduanya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini agar kamu bisa menentukan mana yang paling cocok untuk kebutuhanmu!
🔑 Key Takeaways
- CVT menawarkan kenyamanan dan efisiensi, karena sistem puli dan sabuknya membuat perpindahan rasio halus tanpa hentakan serta lebih hemat bahan bakar.
- AT unggul dalam kekuatan dan daya tahan, berkat penggunaan gigi planet dan torque converter yang cocok untuk mobil berbeban berat atau kebutuhan performa tinggi.
- Pemilihan transmisi tergantung kebutuhan berkendara/ CVT ideal untuk penggunaan harian di perkotaan yang butuh efisiensi, sedangkan AT lebih sesuai bagi pengemudi yang mengutamakan tenaga dan ketahanan jangka panjang.
Perbedaan CVT dan AT
Sebelum memilih mobil dengan transmisi tertentu, penting untuk tahu dari sisi mana saja perbedaan CVT dan AT bisa dilihat. Umumnya, perbedaan ini mencakup tujuh aspek utama berikut:
1. Cara Kerja
Melansir dari laman Suzuki, salah satu perbedaan CVT dan AT yang paling mendasar ada pada mekanismenya.
Transmisi CVT bekerja menggunakan puli dan sabuk baja yang terus menyesuaikan rasio tanpa perpindahan gigi nyata.
Artinya, kamu tak akan merasakan hentakan saat akselerasi karena sistemnya mengatur rasio putaran mesin secara halus.
Sementara itu, transmisi AT konvensional masih memakai set gigi planet dan torque converter. Mobil dengan AT akan berpindah gigi sesuai kecepatan dan beban mesin, misalnya melalui posisi tuas D, N, R, P, atau L.
2. Komponen Penyusun
Transmisi CVT tersusun dari dua puli utama dan sabuk baja fleksibel. Sistem ini digerakkan oleh tekanan fluida yang mengatur perubahan rasio kecepatan secara terus-menerus.
Sebaliknya, AT memakai torque converter yang bekerja menggunakan tekanan oli untuk menggerakkan input shaft.
Teknologi ini membuat tenaga tersalurkan secara langsung, tapi perpindahan kecepatan terasa lebih hentak.
3. Efisiensi Bahan Bakar
Inilah salah satu perbedaan CVT dan AT yang paling sering jadi pertimbangan para pengguna.
CVT dikenal lebih hemat bahan bakar karena mampu menjaga mesin tetap di putaran (RPM) optimal.
Sementara itu, transmisi AT sering kali membuat mesin bekerja lebih keras di RPM tinggi, terutama saat perpindahan gigi, sehingga konsumsi BBM jadi lebih boros.
4. Sistem Pengoperasian
Pada transmisi AT, kamu akan menemukan tuas dengan posisi seperti P (Park), R (Reverse), N (Neutral), dan D (Drive). Pengemudi perlu memahami kapan harus memindahkan tuas sesuai kebutuhan.
Sementara pada CVT mobil, sistem kerja dua puli (drive dan driven pulley) serta sabuk baja membuat proses perpindahan kecepatan terjadi otomatis tanpa hentakan.
Hal ini membuat pengalaman berkendara terasa lebih ringan dan praktis, terutama di lalu lintas padat.
5. Akselerasi
Dalam hal akselerasi, perbedaan CVT dan AT juga cukup terasa. CVT memberikan tarikan yang halus dan konsisten tanpa hentakan, cocok untuk perjalanan di perkotaan atau jalan tol yang mulus.
Sementara itu, AT menawarkan akselerasi yang lebih eksplosif di awal, tetapi perpindahan giginya dapat mengganggu kontinuitas tenaga.
Itulah sebabnya mobil dengan transmisi AT lebih cocok untuk penggunaan di medan berat atau beban besar.
6. Daya Tahan terhadap Beban Berat
Mobil dengan CVT sebaiknya tidak digunakan untuk menarik beban berat atau melaju di medan ekstrem. Sistem sabuk baja di dalamnya bisa cepat aus bila dipaksa.
Sementara AT punya kemampuan lebih tangguh dalam hal ini. Karena torsi dari torque converter lebih besar, transmisi AT sering dipilih untuk kendaraan SUV atau mobil niaga yang membawa banyak muatan.
7. Perubahan Percepatan
Pada jenis transmisi CVT, perubahan percepatan berlangsung konstan dan bebas hentakan, membuat mobil terasa lebih halus.
Sedangkan AT memiliki perpindahan gigi yang lebih terasa, dengan sedikit hentakan di setiap perubahan kecepatan. Namun, hal ini memberikan sensasi berkendara yang lebih “sporty”.
8. Perawatan
Karena mengandalkan teknologi yang lebih rumit, CVT butuh perawatan rutin yang lebih ketat.
Penggantian oli transmisi CVT tidak bisa sembarangan dan harganya lebih mahal.
Transmisi AT lebih mudah dirawat karena komponennya tidak serumit CVT. Interval servisnya juga lebih panjang, sehingga biaya jangka panjangnya bisa lebih ekonomis.
Kelebihan dan Kekurangan Transmisi CVT
Setelah tahu perbedaan CVT dan AT dari sisi teknis, sekarang mari bahas keunggulan dan kekurangan transmisi mobil CVT berikut:
Kelebihan CVT
- Perpindahan Gigi Sangat Halus
Tidak ada hentakan saat akselerasi, sehingga berkendara terasa mulus dan nyaman, terutama di kemacetan. - Efisiensi BBM Lebih Baik
CVT menjaga mesin di putaran ideal, membuat konsumsi bahan bakar lebih hemat. - Responsif dan Adaptif
Rasio gigi menyesuaikan kondisi jalan dan tekanan pedal gas dengan cepat, cocok untuk jalan perkotaan.
Kekurangan CVT
- Biaya Perawatan Lebih Mahal
Komponen puli dan sabuk membutuhkan perawatan khusus, dan penggantian komponennya tidak murah. - Kurang Cocok untuk Beban Berat
CVT mudah aus jika sering dipaksa menanggung beban berat atau medan berat. - Sensasi Berkendara Kurang “Nendang”
Tidak ada perpindahan gigi yang terasa, sehingga beberapa pengemudi merasa sensasinya kurang sporty.
Kelebihan dan Kekurangan Transmisi AT
Kalau kamu lebih suka sensasi berkendara konvensional dengan tenaga yang lebih terasa, sistem transmisi AT bisa jadi pilihan. Berikut kelebihan dan kekurangannya:
Kelebihan AT
- Lebih Tahan untuk Muatan Berat
Cocok untuk mobil besar seperti SUV atau MPV dengan kapasitas penumpang dan barang lebih banyak. - Akselerasi Responsif
Sistem perpindahan giginya memberikan dorongan nyata saat mobil berakselerasi. - Perawatan Mudah dan Umur Panjang
Karena komponennya lebih sederhana, biaya perawatan AT umumnya lebih terjangkau dibanding CVT.
Kekurangan AT
- Konsumsi BBM Lebih Boros
Perpindahan gigi yang tidak sehalus CVT membuat mesin lebih sering bekerja keras. - Ada Hentakan Saat Gigi Berpindah
Perpindahan gigi bisa menimbulkan hentakan kecil yang terasa pada kabin. - Kurang Efisien di Kecepatan Rendah
Mesin sering berpindah gigi di kecepatan rendah, membuat efisiensi tenaga berkurang.
CVT atau AT, Pilih yang Mana?
Baik CVT maupun AT, keduanya punya karakter dan keunggulan masing-masing. Kalau kamu mengutamakan efisiensi, kenyamanan, dan halusnya perpindahan gigi, maka CVT lebih cocok untukmu.
Namun, jika kamu sering membawa beban berat, suka akselerasi cepat, atau ingin biaya perawatan yang lebih terjangkau, maka sistem transmisi AT bisa jadi pilihan yang lebih realistis.
Pada akhirnya, pilihan akhir tergantung pada gaya berkendara kamu dan kebutuhan mobilitas sehari-hari. Pastikan juga kamu rutin melakukan servis berkala agar performa transmisi tetap optimal.
FAQ Seputar Perbedaan CVT dan AT
1. CVT sama AT apakah sama?
Tidak sama. CVT menggunakan sistem sabuk dan puli yang mengubah rasio tanpa gigi tetap, sedangkan AT memakai sistem gigi planet dan torque converter.
2. Apakah AT lebih baik dari CVT?
Tidak selalu. Transmisi AT unggul dalam daya tahan dan performa berat, sementara CVT unggul dalam hal efisiensi dan kenyamanan.
3. Apakah AT lebih boros dari CVT?
Ya, umumnya transmisi AT lebih boros karena sistemnya tidak seefisien CVT dalam menjaga putaran mesin di level optimal.
Kalau kamu ingin tahu lebih banyak soal berita otomotif terbaru atau rekomendasi kendaraan terbaik, langsung aja kunjungi Moladin.com untuk update otomotif terkini dan terpercaya!
