Kamu ingin menjual mobil kesayangan atau justru sedang berburu mobil impian bekas? Apapun posisimu, ada satu hal yang tak boleh terlewat, yaitu surat perjanjian jual beli mobil.
Dokumen ini adalah fondasi legalitas transaksi, memastikan perpindahan kepemilikan berjalan mulus tanpa kendala hukum. Mungkin terdapat beberapa pihak yang menganggap surat ini sebagai formalitas belaka, padahal fungsinya jauh lebih dari itu.
Keberadaan surat ini menjadi jaminan keamanan, memberikan kepastian hukum bagi kedua belah pihak, serta melindungi dari potensi penyalahgunaan atau penipuan di masa mendatang. Dengan memahami betul isi dan fungsi dokumen ini, kamu bisa bertransaksi dengan tenang dan percaya diri.
Yuk, pahami lebih dalam soal fungsi, isi, dan contoh surat perjanjian jual beli mobil supaya transaksi kamu aman dan tanpa drama!
Kenapa Surat Perjanjian Jual Beli Mobil Itu Wajib Ada?
Bagi kamu yang masih bertanya-tanya, “Apakah surat jual beli mobil itu penting?”, jawabannya adalah sangat penting! Yuk, simak alasan-alasan kuat mengapa kamu wajib menyusun dan memiliki dokumen ini dengan cermat pada penjelasan berikut ini:
1. Bukti Legalitas yang Kuat
Surat perjanjian jual beli mobil adalah bukti sah bahwa kendaraan telah berpindah tangan secara resmi.
Dokumen ini melindungi pembeli dari kemungkinan sengketa atau klaim kepemilikan ganda, dan sekaligus jadi tameng buat penjual jika mobil digunakan untuk hal-hal ilegal setelah dijual.
2. Menjamin Kondisi Mobil Sesuai Kesepakatan
Di dalam surat, penjual wajib menuliskan kondisi kendaraan dengan lengkap. Mulai dari merek, tipe, nomor rangka, hingga kondisi fisik mobil.
Ini menjadi hal yang wajib agar pembeli tidak merasa tertipu setelah transaksi selesai.
3. Jelas Hak dan Kewajiban
Surat perjanjian jual beli mobil juga menjelaskan hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Misalnya, penjual harus menyerahkan dokumen lengkap, sementara pembeli punya tanggung jawab untuk membayar sesuai perjanjian.
Hal ini juga berkaitan dengan pajak kendaraan atau biaya balik nama.
4. Dokumen Pendukung Dijamin Lengkap
Jangan sampai kamu menerima mobil tapi STNK atau BPKB-nya tidak ada.
Di dalam surat perjanjian, dokumen seperti STNK, BPKB, faktur, dan bukti pembayaran pajak kendaraan juga harus dicantumkan.
5. Keamanan Pembayaran Lebih Terjamin
Metode pembayaran, baik tunai, transfer, maupun cicilan, perlu dicatat dengan detail. Hal ini penting agar kedua belah pihak sama-sama memiliki bukti sah jika di kemudian hari muncul perselisihan.
Poin-Poin Penting dalam Menyusun Surat Jual Beli Mobil

Agar surat perjanjian jual beli mobil kamu memiliki kekuatan hukum yang sah dan bisa menjadi bukti transaksi yang valid, berikut beberapa poin kunci yang wajib kamu perhatikan dan masukkan dalam dokumen:
1. Identitas Penjual dan Pembeli
Pastikan identitas kedua belah pihak tercantum secara lengkap dan akurat. Ini termasuk:
- Nama Lengkap
- Pekerjaan
- Alamat Lengkap
- Nomor Identitas (KTP atau paspor)
- Nomor Telepon
Informasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa transaksi dilakukan oleh pihak yang benar-benar memiliki kewenangan atas kendaraan.
Adanya data identitas yang jelas akan meminimalkan risiko perselisihan di kemudian hari.
2. Detail Kendaraan
Semua spesifikasi mobil yang diperjualbelikan harus dicantumkan dengan sangat detail untuk menghindari kesalahpahaman. Informasi yang wajib ada:
- Merek dan Tipe Mobil
- Tahun Pembuatan
- Nomor Polisi (Plat Nomor)
- Nomor BPKB
- Nomor Rangka (VIN)
- Nomor Mesin
- Warna Mobil
- Kondisi Umum Mobil (baik, ada cacat, dll.)
Pencantuman detail ini memastikan mobil yang kamu terima sesuai dengan janji penjual dan memudahkan proses administrasi seperti balik nama.
3. Harga dan Metode Pembayaran
Jumlah harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak harus dicantumkan dengan jelas, baik dalam bentuk angka maupun terbilang.
Selain itu, metode pembayaran (tunai, transfer, atau lainnya) juga perlu dijelaskan secara rinci. Jika ada uang muka atau cicilan, rinciannya juga harus ada.
Kejelasan ini diperlukan untuk mencegah perselisihan terkait nominal pembayaran.
4. Tanggal dan Lokasi Transaksi: Jejak Resmi Perjanjian
Waktu dan tempat di mana transaksi serta penandatanganan perjanjian terjadi harus dicantumkan. Misalnya: “Jakarta, 6 Mei 2025”.
Informasi ini berfungsi sebagai catatan resmi dan bisa menjadi bukti sah jika ada masalah di kemudian hari, terutama saat mengurus administrasi kendaraan.
5. Pernyataan Kepemilikan: Pengalihan Hak yang Eksplisit
Surat perjanjian harus memuat pernyataan yang secara eksplisit menyebutkan bahwa kepemilikan kendaraan telah berpindah tangan dari penjual kepada pembeli.
Pernyataan ini memastikan bahwa hak dan kewajiban atas kendaraan kini secara sah berada di tangan pembeli, dan pembeli memiliki bukti kuat atas kepemilikan legal mobil tersebut.
6. Tanda Tangan dan Materai
Ini adalah elemen krusial yang memberikan kekuatan hukum pada surat perjanjian. Kedua belah pihak (penjual dan pembeli) harus menandatangani dokumen di atas materai.
- Tanda tangan: Menandakan bahwa semua ketentuan dalam perjanjian telah disetujui dan dipahami.
- Materai: Memberikan keabsahan hukum yang lebih kuat, menunjukkan bahwa kesepakatan dibuat secara sadar dan tanpa paksaan. Surat bermaterai ini dapat digunakan sebagai alat bukti di pengadilan jika diperlukan.
Contoh Singkat Struktur Surat Jual Beli Mobil
Berikut adalah gambaran umum bagaimana struktur surat perjanjian jual beli mobil bisa terlihat:

Surat perjanjian jual beli mobil menjadi salah satu fondasi penting untuk transaksi yang aman dan terpercaya.
Pastikan kamu memeriksa kondisi kendaraan secara menyeluruh, mencocokkan semua informasi dalam surat dengan dokumen fisik mobil, dan menyimpan salinan surat perjanjian dengan baik sebagai bukti sah kepemilikan.
Dengan begitu, transaksi jual beli mobil bisa berjalan lancar, dan kamu pun terhindar dari potensi masalah di kemudian hari.
Kalau kamu sudah menentukan pilihan dan ingin melihat berbagai opsi mobil, langsung saja cek Moladin! Kamu bisa menemukan berbagai penawaran mobil bekas, mobil baru, layanan konsultasi kredit, hingga proses pembelian yang mudah dan aman.