Banyak kejutan dihadirkan di perhelatan Final Customaxi tahun ini yang berlangsung di SPARK, Jakarta Selatan berbarengan dengan event Yamaha Rev Festival 2025, Sabtu (21/12). Tidak saja dari kemeriahan acara, tapi juga dari suguhan modifikasi yang ditawarkan oleh para peserta di babak pamungkas.
Gelaran akbar Yamaha Rev Festival yang digagas PT Yamaha Indonesia Motor Mfg menjadi ajang penutupan yang megah. Event dengan kemeriahan konser, bazaar produk otomotif roda dua hingga lapak kuliner menjadi bentuk apresiasi Yamaha bagi para konsumen setianya di Indonesia.
Acara yang dibuka untuk umum ini turut diwarnai event Zumba, beragam kompetisi lintas usia mulai lomba mewarnai hingga dance kategori SMA. Serta menjadi ajang kumpul ribuan anggota Yamaha Riders Federation Indonesia (YRFI) dari berbagai daerah di Indonesia.
Total ada 48 modifikator dari enam kota yakni Jakarta, Semarang, Bandung, Balikpapan, Aceh, dan Makassar yang beradu kreativitas terbaik akan modifikasi Maxi Yamaha miliknya.
Para finalis merupakan peserta terseleksi dari Customaxi regional yang mengerucut masing-masing menjadi delapan peserta. Dua kelas utama dilombakan, yaitu Super MAXI dan Street MAXI, dimana masing-masing memiliki empat kategori, yakni kategori Xmax, Nmax, Aerox dan juga Lexi.
Di kelas Super MAXI, peserta diberi kebebasan penuh melakukan ubahan ekstrem di berbagai sektor, mulai dari bodi, rangka, suspensi, sistem pengereman dan airbrush. Termasuk ubahan audio-video, lampu, penggunaan motorized dan penggantian panel instrumen. Sementara, Street MAXI mengakomodasi modifikasi ringan namun tetap mempertahankan karakter asli motor.
Modifikasi King of Maxi Tembus Rp 700 Juta
Dari sederet kategori yang tersedia, gelar King of Maxi menjadi yang paling pamungkas. Pemenangnya ialah In Greath Sitepu dengan Yamaha XMAX beremblem emas murni plus sederet inovasi modif yang bikin geleng kepala. Bahkan total biaya modifikasinya disinyalir menyentuh angka Rp 700 jutaan.
“Motor ini habis kurang lebih habis Rp 700 jutaan. XMAX ini 98 persen berubah mulai bodi, crankcase mesin, sudah monoshock dan pakai double disk depan, yang gak kita ubah cuma batang (rangka) sama kabel,” buka In Greath Sitepu.
Yamaha XMAX lawas ini terlihat lebih fresh dengan penampilan baru serba biru. “Bodi di airbrush mengambil konsep helm airbrush Ai Ogura di race Motegi Jepang.
Total pengerjaan bodi serta konsep semuanya hampir sebulan termasuk pasang crankcase. Juga ada part karbon kevlar di bodi bodi, ubahan kaki-kaki pakai MFZ, system pengereman Brembo GT 4 MX 108 original,” tambahnya.
Dari sederet modifikasi yang dilakukan, maka tembelan emblem emas dan crankcase menjadi ubahan yang paling hedon. “Paling mahal di (emblem) emas dan crankcase, suspensi pakai belakang monosok YSS dari motor TMAX, untuk breket dan dudukan semuanya kita tampa dari billet CNC jadi gak ada tempa dan potongan. Ban Pirelli diablo. untuk system penerangan kita custom projie. Lalu untuk kirain ada drycluth cuma untuk bunyi knalpot GP Racing full titanium, footstep, perbautan full titani, jok custom, hingga mesin full ambil blok S90 Thailand diameter 78 jadi 310cc” ujarnya.
Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.
