Kejadian memprihatikan menimpa sebuah kendaraan pikap terbakar ketika tengah mengangkut 10 sepeda listrik. Berkaca dari pikap angkut sepeda listrik terbakar, ini hal yang perlu diparhatikan terkait potensi terbakarnya sepeda listik!
Mengutip akun Instagram @tmcpoldametro, pada 13 Juni lalu, diinformasikan sebuah pikap berikut muatan sepeda listrik terbakar di Tol Km 15.600.
Kejadian bermula saat kendaraan pikap bernomor Polisi B 9451 VAH yang dikemudikan Ahmad Hudori warga Tangerang, datang dari arah Muara Angke menuju Jatinegara. Di Km 15.600 Jalur B, pengemudi diteriaki pengendara lain bahwa muatan sepeda listrik yang diangkutnya mengeluarkan api.
Meski pengemudi langsung menepikan kendaraannya ke bahu jalan, 10 sepeda listrik terbakar tak bersisa. Petugas Kepolisian dari Ditlantas Polda Metro Jaya langsung mengamankan tempat kejadian dan melakukan pengaturan lalulintas dan menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran.
Meski sumber permasalahannya belum tentu terkait produk, ada beberapa hal yang perlu dipahami terkait penyebab sepeda listrik terbakar
1. Pemanasan Berlebihan (Overheating)
Sepeda listrik memiliki banyak komponen elektronik seperti transistor atau resistor normal yang berpotensi overheating, lantaran perangkat tersebut dapat melepaskan panas berlebihan.
Jika panas ini tidak diatur dengan baik atau terjebak di dalam perangkat, dapat menyebabkan potensi terbakar. Sekalipun perangkat listrik sudah dilengkapi dengan alat pencegahan pemanasan yang berlebihan, tetap saja resiko pelemahan komponen secara benar harus diperhatikan.
Baterai merupakan salah satu komponen pada sepeda listrik yang jika pemeliharaannya buruk dapat meningkatkan risiko kebakaran. Pastikan konsumen mengikuti panduan pemeliharaan yang direkomendasikan oleh produsen, mencakup pemantauan kapasitas baterai, pengisian baterai sesuai waktu yang benar (jangan terlalu lama diisi), dan menjauhkan baterai dari suhu yang ekstrem.
Poin terakhir disinyalir menjadi penyebab utama kejadian 10 sepeda listrik terbakar Ketika diangkut pikap. Lantaran sepeda tersebut terpapar suhu panas dengan posisi baterai terpasang.
Oh ya overheating juga bisa diakibatkan karena sepeda listrik mendapatkan muatan yang berlebihan. Hal tersebut memicu beban kinerja yang luar biasa pada motor dan baterai sehingga menjadi lebih panas. Rata-rata beban maksimal yang direkomendasi tidak lebih dari 100-120 kg (beban pengguna plus muatan)
2. Korsleting Listrik
Korsleting listrik terjadi ketika dua kabel atau jalur listrik yang seharusnya tidak bersentuhan berhubungan secara langsung, dapat menyebabkan lonjakan listrik dan percikan yang dapat menyebabkan kebakaran.
Perawatan sepeda listrik yang rutin adalah kunci untuk menjaga kinerja moped (motor pedal) dan mengidentifikasi potensi masalah sejak dini. Pastikan untuk menjadwalkan perawatan berkala sesuai dengan panduan produsen. Anda bisa memilih menyerahkan perawatan sepeda listrik Anda ke bengkel atau secara mandiri.
Anda bisa membuka dek bawah sepeda listrik atau penyimpanan baterai, kemudian mengecekya secara fisik. Periksa setiap bagian pada baterai, sekitar baterai, komponen kelistrikan dan jaringan kabel. Pastikan kondisi baterai dalam posisi yang stabil dan tidak goyang, biasanya produsen juga menyediakan material peredam khusus supaya baterai tidak mudah goyang.
Pastikan kabel dalam kondisi sempurna, tidak terkelupas dan bagian isolator tidak leleh Jalur kabel tidak saling tindih untuk menghindari potensi korsleting.
Baterai secara fisik harus dalam kondisi baik, tidak menggelembung, kering, dan tidak ada cairan/ gel yang membasahi. Wadah/ storage/ tempat baterai berada harus dalam keadaan kering, terdapat lubang untuk jalur keluarnya air jika kemasukan air.
3. Penggunaan Daya yang Berlebihan
Menggunakan charger yang tidak sesuai dengan spesifikasi produk elektronik dapat menghasilkan arus daya yang berlebihan, yang berpotensi meningkatkan risiko overheating atau kebakaran.
Jangan berpikir mengganti charger asli dengan tujuan mempercepat durasi pengecasan dengan cara memperbesar volatase, justru hal tersebut bisa menyebabkan overcharging dan overheating. Alih-alih memperpendek durasi pengecasan justru membuat komponen semakin panas dan memperbesar potensi terbakar.
4. Penggunaan Tidak Tepat dan Umur Produk
Penggunaan yang tidak tepat dari produk elektronik, seperti mengecas sepeda listrik di dekat bahan mudah terbakar, turut meningkatkan risiko kebakaran.
Pun dengan umur produk sepeda listrik. Yang semakin lama digunakan tentu berpotensi melemahkan berbagai komponen elektronil lainnya. Seiring berjalannya waktu, produk elektronik dapat mengalami degradasi komponen atau aksesori yang dapat meningkatkan risiko kebakaran, terutama jika perawatan tidak dilakukan.
5. Suhu Udara Ruang
Kondisi suhu lingkungan yang terlalu panas juga bisa menjadi pemicu jika produk kelistrikan ketika bekerja menghasilkan panas.
Suhu pada produk yang harusnya masih di ambang normal, bisa melonjak sangat panas jika suhu ruangan atau lingkungan luar panas. Parkir sepeda listrik di lokasi yang benar, pastikan tempat aman dan terhindar paparan sinar matahari langsung, terutama pada hari panas. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif