Sekarang membuat surat Izin Mengemudi (SIM) bisa bayar pakai sampah. Menarik bukan? Hanya saja ini belum berlaku nasional, melainkan cuma di Cirebon, Jawa Barat. Programnya sendiri bernama Green Service yang diusung oleh Polresta Cirebon.
Dilansir dari laman Korlantas Polri, Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Polresta Cirebon menggelar program Green Service sejak 2022. Program ini merupakan pelayanan pembuatan SIM mobil dan motor yang dibayar menggunakan sampah.
Untuk merealisasikan program bikin SIM bisa bayar pakai sampah ini, Satpas Polresta Cirebon bekerja sama dengan 10 titik bank sampah. Menariknya, hal tersebut bukan sekadar ide. Polresta Cirebon bahkan sudah melayani sekitar 49 warga yang membuat SIM dengan membayar pakai sampah.
Meski pembuatan SIM yang dibayar menggunakan sampah ini memiliki jalur khusus, warga tetap harus melewati prosedur pembuatan SIM. Seperti uji teori, uji praktik, dan lainnya.
“Jadi program itu dilaunching oleh Kapolresta Cirebon 6 bulan yang lalu, dan sampai sekarang masih tetap berjalan. Konsep ini, ingin mengajak masyarakat agar peduli dan sadar akan kebersihan lingkungan, dengan cara masyarakat dapat menggunakan sampah plastik dengan jumlah tertentu untuk pembayaran PNBP SIM,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Cirebon, Kompol Galih Raditya.
Cara Bikin SIM Bayar Pakai Sampah
Program bikin SIM bisa bayar pakai sampah tentu sangat menarik dan spektakuler. Lalu bagaimana caranya untuk bisa mengikuti program ini? Apakah benar tidak pakai uang?
Bila warga Cirebon mau ikutan, cukup kunjungi bank sampah terdekat. Salah satunya ada di SMP Negeri 1 Talun, Jalan Nyi Arumsari, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Sudah lebih dari 3 tahun, SMPN 1 Talun ini membuka bank sampah. Saat ini, bank sampah SMPN 1 Talun dipercaya oleh Satpas Polresta Cirebon untuk melayani masyarakat yang ingin menjual sampah untuk pembuatan SIM.
Cara menjual sampahnya adalah warga terlebih dahulu mengumpulkan sampah non-organik yang mempunyai harga jual, seperti botol plastik, besi, tembaga dan lainnya. Nantinya sampah-sampah tersebut disetorkan ke bank sampah dan ditimbang seberapa berat sampah yang diterimanya.
Setelah itu, penyetor diberi buku tabungan yang akan ditulis besaran uang dari hasil penjualan sampah. Jika sudah terkumpul dan cukup untuk membayar biaya pembuatan SIM, warga bisa langsung datang ke Satpas Polresta Cirebon untuk diproses.
Bambang, salah satu warga Cirebon yang bikin SIM dengan program Green Service mengungkapkan proses pembuatannya. Kurang lebih dia membutuhkan waktu tiga bulan, dari mulai mengumpulkan sampah, hingga SIM jadi.
“Awalnya di perumahan kami, menabung biasa memanfaatkan bank sampah, memilah sampah-sampah yang bisa diuangkan, jadi mengubah sampah menjadi berkah. Kemudian Polresta Cirebon mengadakan pembuatan SIM menggunakan saldo yang ada di bank sampah. Kami membuat SIM dengan nominal saldo yang ada di bank sampah. Jadi kami membuat SIM tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Sampah yang kami tabung, bisa menjadi SIM,” ungkap Bambang.
Moladiners, itulah informasi mengenai bikin SIM bisa bayar pakai sampah yang sudah berjalan di Cirebon Jawa, Barat. Semoga saja, program Green Service ini bakal menyebar di berbagai kota lain. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.