Citroen E-C3 Tes Tabrak Pasrah Raih 0 Bintang, Termasuk Unit di Indonesia?

Citroen Indonesia merangsek pasar mobil listrik berharga terjangkau dengan sebuah city car listrik Citroen E-C3. Diperkenalkan perdana pada GIIAS 2023 lalu, mobil ini dijual kompetitif di harga Rp 377-387 juta. Lantas bagaimana dengan ketangguhan Citroen E-C3 tes tabrak?

Jawabannya memprihatinkan! Berdasarkan hasil tes tabrak Citroen E-C3 terbaru yang dilakukan lembaga keselamatan Global NCAP memperlihatkan Citroen E-C3 hanya meraih 0 bintang. Mobil ini dinilai memiliki cangkang bodi yang stabil, tetapi tidak didukung fitur keselamatan utama.

Global NCAP yang melakukan tes tabrak pada Citroen E-C3, harus ‘tega’ memberikan peringkat 0 bintang yang agak mengecewakan untuk perlindungan penumpang dewasa dan peringkat 1 bintang untuk perlindungan penumpang anak-anak. Mobil yang diuji merupakan model buatan India.

Hasil Tes Tabrak Keseluruhan Pada Citroen E-C3

• Citroen E-C3 datang untuk diuji Global NCAP tidak sekadar modal nekat. Mobil ini sudah dilengkapi dengan 2 airbag depan, seat belt pretensioners, dan seat belt reminder hanya untuk dua kursi depan.
• Mobil ini tidak dilengkapi dengan Electronics Stability Control (ESC) bahkan sebagai pilihan. Tidak ada seat belt pretensioner, airbag samping, penahan ISOFIX, hingga seat belt reminder untuk orang yang duduk di jok baris kedua.
• Secara keseluruhan Citroen E-C3 mencetak total 20,86 poin dari 34 poin dalam perlindungan penumpang dewasa. Laporan ini merujuk pada pengujian benturan frontal dari depan, perlindungan kepala dan leher pengemudi dan penumpang dinilai baik, namun pada perlindungan terhadap dada dinilai lemah dan buruk bagi pengemudi dan penumpang.
• Terlebih lagi, perlindungan terhadap lutut pengemudi sangat terbatas karena dapat terkena dampak dari benda berbahaya di belakang dasbor, meskipun perlindungan terhadap lutut penumpang cukup baik.
• Pada uji benturan samping Citroen E-C3, pada bagian kepala menunjukkan perlindungan marginal. Sementara pada dada menunjukkan perlindungan yang memadai, dan perut serta panggul menunjukkan perlindungan yang baik. Namun Global NCAP mencatat perbedaan benturan depan dan samping membuat mobil tersebut kehilangan satu bintang pada hasil keseluruhan.
• Citroen E-C3 tidak menjalani uji benturan pilar samping karena tidak adanya airbag sisi. Hal ini juga tidak sesuai dengan norma perlindungan pejalan kaki meski pada laporan mencatat bahwa area lubang kaki dan cangkang bodi mobil stabil, dan mampu menahan beban lebih jauh.
• Pada uji perlindungan penumpang anak, E-C3 memperoleh nilai 10,55 dari 49. Kursi anak mulai usia 3 tahun dipasang menghadap ke depan menggunakan sabuk pengaman dewasa, dan tidak dapat mencegah gerakan maju yang berlebihan dan kontak kepala dengan interior kendaraan ketika disimulasikan terjadi r=tabrakan frontal.
• Kursi anak berusia 18 bulan dipasang menghadap ke belakang menggunakan sabuk pengaman, dan mampu mencegah paparan kepala selama benturan dari depan sehingga memberikan perlindungan hampir penuh. Namun, pada benturan samping, bagian kepala terekspos, sehingga menghasilkan skor yang buruk.
• Citroen E-C3 juga tidak mendapatkan sabuk pengaman 3 titik untuk kelima kursi. Meski terdapat sabuk pengaman untuk penumpang tengah belakang tapi tidak mendapatkan penahan ISOFIX. Juga tidak ada kemungkinan untuk melepaskan airbag penumpang jika Childseat yang menghadap ke belakang dipasang pada posisi tersebut, yang semuanya menyebabkan pengurangan poin hingga hanya bisa meraih 1 bintang

Komentar Global NCAP

“Ini adalah hasil yang buruk dari Stellantis (Peugeot-SA, selaku induk Citroen). PSA pernah menjadi pemimpin dalam hal keselamatan, namun sekarang, sebagai bagian dari grup Stellantis, pabrikan tersebut tampaknya telah mengambil langkah mundur yang besar,” kata Alejandro Furas, Sekretaris Jenderal Global NCAP. “Kami berharap tren negatif ini dapat diperbaiki secara global sebagai hal yang mendesak.”

Hal ini kemungkinan besar segera ditindaklanjuti oleh Citroen yang resmi mengumumkan jika awal bulan Maret lalu mereka akan menambahkan 6 airbag sebagai kelengkapan standar pada C3, E-C3, dan C3 Aircross mulai paruh kedua tahun 2024. Jadi, harapannya Citroen E-C3 akan segera mendapatkan keuntungan dari hal tersebut, dan juga mendapatkan penahan jok ISOFIX dan seat belt reminder untuk penumpang belakang sebagai kelengkapan standar

Citroen E-C3 Indonesia Buatan Mana? Sama Buruknya?

Faktanya Citroen E-C3 yang dirilis di Indonesia merupakan CBU India. Artinya mobil ini secara kualitas produk termasuk dengan fitur didalamnya, jika dihadapkan pada tes uji tabrak dengan metode yang sama dari Global NCAP akan mendapatkan hasil yang sama.

Namun langkah maju sudah dikukuhkan oleh Citroen dimana mereka akan segera merakit mobil listrik ini di Indonesia. Salah satu lokasi yang bakal dipilih diproyeksi akan memanfaatkan salah satu fasilitas pabrik milik induk perusahaannya di sini yakni Grup Indomobil, di pabrik yang berada di Purwakarta, Jawa Barat.

Dan semoga Citroen E-C3 versi CKD ini jauh lebih kokoh dan memperhatikan kelemahan E-C3 versi India. Jadi tak hanya lebih murah karena dirakit lokal, maka salah satu upaya untuk merebut hati konsumen ialah memberikan fitur keselamatan yang jauh lebih optimal

Skema Kredit Citroen E-C3

Citroen E-C3 One Tone (Rp 377 juta)

Citroen E-C3 Two Tone Plus (Rp 388 juta)

Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.