Menapaki 50 tahun kehadiran Isuzu di pasar Tanah Air, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) terus melihat berbagai peluang dan tantangan yang ada untuk bergerak semakin maju.
“PT IAMI akan meningkatkan bisnis dengan memperluas lingkup usahanya serta menggaet lebih banyak konsumen di tahun 2024. Langkah-langkah konkrit yang akan diambil meliputi peningkatan portofolio produk dan penyempurnaan layanan purna jual, memaksimalkan pabrik Isuzu di Karawang, memperbesar ekosistem dan stakeholder, sampai memperkuat pilar-pilar bisnis PT IAMI,” kata Yusak Kristian Solaeman, President Director PT IAMI di Jakarta (25/1).
Salah satu kisi-kisi yang dipersipkan oleh PT IAMI ialah kemungkinan hadirnya model baru i bulan Juli (GIIAS 2024) sebagi turunan produk dari model yang sudah beredar saat ini.
Isuzu masih tetap yakin jika produk-produk yang ada saat ini masih tetap memiliki pangsa pasar yang luas. Meski diketahui segmen pikap bakal kedatangan penantang baru yakni Toyota Rangga, dan juga ada nama Suzuki Carry pikap, Daihatsu Gran Max ataupun Mitsubishi L300 di segmen pikap low.
“Untuk segmentasi pikap Low atau segmen yang dihuni Suzuki Carry dan Gran Max, kita enggak ada produk yang compete ke situ. Kita harus lebih dulu belajar banyak agar bisa bersaing (jika) terjun di segmen itu. Jelas berbeda pasarnya, product lineup kita pakai mesin diesel, tenaga besar, nah kita tidak masuk kesana selain kita juga tidak memiliki pilihan mesin bensin,” urai Yusak Kristian Solaeman lagi.
“Nah untuk Toyota Rangga akan tetep masuk ke pikap Medium sepertinya. Tapi untuk Rangga head to head dengan Traga sepertinya juga enggak. Karena kapasitas daya angkut Traga lebih besar. Kami pastikan Rangga akan bersaing dengan kompetitor lain. Yang jelas pilihan semakin beragam baik untuk konsumen,” tambahnya.
Perkembangan Bengkel Isuzu Berjalan, 1 : 4,1 ?
Tidak hanya fokus terhadap peningkatan penjualan secara wholesales di tahun 2024, PT IAMI juga terus berupaya memaksimalkan layanan aftersales. Terlebih bagi Isuzu, produktivitas para pelanggannya tentu menjadi prioritas utama mengingat kendaraan niaga yang beroperasi hampir 24 jam setiap harinya.
Perlu ada penanganan yang baik dan cepat terkait penanganan kendaraan yang bermasalah atau dirawat di bengkel. Alih-alih tak ingin membuat pelanggannya mengeluarkan ekstra biaya atau menyewa unit pengganti, Isuzu jemput bola dengan menyediakan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB).
Layanan BIB menjadi bentuk servis purnajual Isuzu dan solusi tepat untuk menjawab kebutuhan kendaraan niaga yang beroperasi 24 jam. Dengan mekanisme praktis dimana mekanik Isuzu datang ke lokasi dan langsung melakukan layanan lengkap, mulai dari layanan emergency hingga ketersediaan spare parts.
“Intinya di tengah market yang kemungkinan stagna, Isuzu juga memilik cara bertahan. Salah satunya ialah memperhatikan kebtuhkan konsumen yakni adar kendaraan-kendaraan komersial pelanggan ini bisa tetap berproduksi. Selain menjual unit kami juga memperhatikan purnajual dengan menanmbah Bengkel Isuzu Berjalan dan Depo spare part,” kata Rahmat Samulo, Aftersales Director PT IAMI di Jakara (26/1).
“Konsep kita lebih ke bisnis solution kita fokus jemput bola. Pertama yang kita kembangkan ialah mobile workshop bukan hanya untuk emergency tapi kita datangkan mekani ke lokasi kendaraan bermasalah. Tahun ini kita akan agresif menambah BIB sementara untuk yang jauh seperti perusahaan tambang kita siapkan mekanik on site,” tambahnya.
Rahmat meyakini jika penyebaran depo spare part akan memperpendek lie time suku cadang. Diawali 2 tahun lalu, Depo spare part Isuzu berdiri di Makassar, kini juga sudah tersedia di Medan, Palembang dan akan terus ditambah. “Tahun ini kita akan tambah Depo Spare Part di Kalimantan dan di Surabaya,” tukas Rahmat Samulo lagi.
Yang menarik ialah dari produktivitas layanan BIB. “Produktivitas BIB saat awal kami buka itu perbandingannya masih 1:1,5. Nah hari ini kami sudah mendekati angka 4,1 artinya satu mobil BIB dalam sehari bisa melayani (servis) 4,1 mobil sehingga menambah produktivitas dan dipastikan akan semkin besar lagi” tukasnya.
Sejalan dengan penjualan dan aftermarket yang terus ditingkatkan, PT IAMI juga menggodok terus utilisasi pabrik mereka terkait peningkatan ekspor yang ditargetkan bertumbuh di level 10-15 persen. Sementara untuk market share diproyeksi bisa bertumbuh hingga 2 persen.
Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.