Kementerian Keuangan Berikan Stimulus Industri Otomotif Roda 4 di Tahun 2025, Cuma Modal Perbanyak Insentif?

by Firdaus Ali
roda 4 di tahun 2025

Kementrian Keuangan berikan stimulus untuk industri otomotif roda 4 di tahun 2025 demi mendongkrak daya beli masyarakat. Salah satu yang saat ini sudah dilakukan pada 2024 adalah memberikan insentif.

Sebagaimana diketahui bahwa target penjualan mobil secara nasional di tahun 2024 ini direvisi oleh Gaikindo (Gaungan Industri Kendaraan Bermotor). Yang awalnya 1 juta unit menjadi sekitar 800 an unit. Ini disebabkan beberapa faktor, sepreti pertumbuhan ekonomi yang belum stabil, suasana politik dan faktor lain.

“Dari Kemenkeu, industri otomotif termasuk industri yang menyumbang terhadap pengembangan ekonomi. Oleh karenanya saat Covid-19, diberikan insentif,” jelas Rustam, divisi Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan (21/11).

Rustam juga mengungkapkan bahwasanya pemerintah sangat concern terhadap sektor properti dan mobil. Kedua sektor itu sejak 2023 pun, 2024, diberikan keduanya (insentif). Memang perbedaan antara rumah, tidak ada permasalahan. dalam artian tidak ada subsitusi.

“Untuk mobil, saat ini kan trennya secara global menuju EV. Kemudian ada emisi, kemudian kita juga ada komitmen penurunan emisi global. Satu sisi, pasar eskpor juga mengarah ke EV. Sehingga pada saat pangsa ekspor mengarah ke EV, kemudian global juga EV, lalu juga kontribusi terkait dengan emisi diharapkan paling besar dari EV, kemudian terkait dengan mengapa EV bukan konvensional kita dorong, karena tadi juga terkait mobil EV menyelesaikan over supply dari listrik yang saat ini masih terjadi,” imbuh Rustam.

Baca juga  GIIAS 2020 Batal, Gaikindo Siapkan Event Baru

Industri Otomotif Jadi Salah Satu Pahlawan Devisa

roda 4 di tahun 2025
Omoda 5 rakitan Indonesia diekspor ke Vietnam

Penjualan roda 4 di tahun 2025 diprediksi menggeliat karena tren global dan juga ada beberapa insentif yang diberikan Pemerintah Indoneaia.

Industri otomotif tidak kalah hebat dari industri-industri lain yang bisa menyumbang devisa negara. Sebagai bukti, capaian produksi dari Januari sampai Desember 2023 lalu produksi hampir mencapai 900 ribu unit, di mana penjualan domestik 630 ribu penjualan Ekspornya kurang lebih 340 ribu unit. Ini menandakan sektor otomotif merupakan industri yang strategis sehingga kita harus jaga.

“Perkembangan market EV, kita bisa lihat secara total hybrid maupun EV mencapai 69 ribu atau sekitar 7 persen dari market nasional. Sedangkan tahun ini, Januari sampai Oktober 2024 porsinya meningkat menjadi 10 persen di mana total penjualan hybrid dan EV hampir menyamai yaitu 68 ribu. Kami masih percaya bahwa penjualan EV melebihi total penjualan di 2023,” terang Dodiet dari divisi IMATAP Kemenperin.

Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika