Penjualan Global Menurun, Nissan Serena Masih Andalan dan Didukung Livina

by Ivan
Nissan Wonderful December

Di tengah dinamika industri otomotif global, PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) menunjukkan sikap optimis dan adaptif. Salah satunya ialah dengan mendorong Nissan Serena sebagai pemain utama dan didukung juga LMPV Livina.

Beberapa waktu belakangan memang tengah menjadi sorotan bagi Nissan. Tidak saja penurunan angka penjualan secara global serta gagalnya rencana merger antara Nissan dan Honda. Hingga peralihan pabrik di India ke Renault, Nissan Indonesia tetap melaju dengan strategi kuat dan penuh harapan.

Pihak Nissan Indonesia menegaskan bahwa mereka tidak terpengaruh berita yang beredar di luar wilayah operasionalnya. “Apa yang terjadi di India atau Thailand tidak berdampak langsung terhadap kami di Indonesia. Kegiatan kami tetap berjalan normal,” ujar Bima Aristantyo, Head of Sales and Product Planning PT NMDI disela acara Halal Bihalal, Selasa (16/4).

Tak dipungkiri, penurunan penjualan selama periode 2022 hingga 2024 menjadi tantangan besar bagi Nissan. Namun alih-alih defensif, Nissan memilih untuk menyiapkan strategi comeback, yang salah satunya adalah dengan mengedepankan Nissan Serena e-Power sebagai model andalan.

Baca juga  4 Kekurangan Nissan Serena Dibanding Toyota Voxy, Masih Mau Beli?

“Dengan Serena, kami berupaya mengejar kembali pangsa pasar yang menurun. Serena menjadi backbone kami saat ini, khususnya dengan fitur e-Power yang menjadi daya tarik utama,” jelas pihak Nissan.

Meski masih berstatus CBU (Completely Built-Up) dari Jepang dan mengalami inden 3-4 bulan, permintaan untuk Serena e-Power tetap tinggi. Varian dua warna (two-tone) bahkan menjadi favorit dengan porsi permintaan hingga 75%, jauh melampaui varian satu warna.

Livina Masih Eksis, Penjualan Tetap Jalan

Nissan Livina masuk Filipina
Nissan Livina masih dipasarkan di Indonesia

Sementara itu, model lain seperti Nissan Livina masih tetap dipasarkan. Kembaran Mitsubishi Xpander ini diproduksi melalui sistem CKD (Completely Knocked Down) di fasilitas aliansi mereka dengan Mitsubishi di Indonesia.

“Antusiasme konsumen terhadap Livina masih cukup tinggi. Meski informasi detail terkait strategi ke depannya belum bisa kami sampaikan, yang jelas Livina masih ada dalam radar kami,” imbuh mereka.

Dalam hal distribusi dan pelayanan, Nissan Indonesia menunjukkan konsistensinya. Hingga saat ini, mereka memiliki dealer 3S (Sales, Service, Spare Parts) yang tersebar di seluruh Indonesia

Baca juga  Nissan Livina Masuk Filipina, Impor Dari Indonesia?

“After sales service tetap jadi prioritas kami. Kami ingin memastikan bahwa setiap pelanggan, di mana pun berada, bisa mengakses layanan Nissan dengan mudah,” ujar mereka.

Tantangan Ekonomi dan Strategi Harga

Satu isu yang tak bisa dihindari adalah tekanan ekonomi dan fluktuasi nilai tukar. Yen dan USD yang menguat menjadi faktor yang memengaruhi biaya impor dan operasional.

Meski demikian, Nissan Indonesia memilih untuk tidak menaikkan harga mobil mereka dalam waktu dekat.

“Kami belum melakukan studi untuk penurunan harga, tapi kami juga tidak menaikkan harga. Di tengah kondisi seperti ini, menjaga stabilitas harga adalah bentuk kontribusi kami terhadap pasar,” mantap Bima.

Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika
Edit Template