Perbedaan Tune-up dan Servis Motor, Kapan Waktu yang Tepat?

by Tigor Sihombing
Perbedaan Tune-up dan Servis Motor

Mungkin sebagiandari kamu masih bingung antara perbedaan tune-up dan service motor. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni menjaga performa motor, tapi prosesnya sangat berbeda.

Menurut sumber dari Astra Honda Motor, tune-up adalah proses untuk mengembalikan performa motor seperti baru keluar dari pabrik. Tune-up bertujuan untuk menstandarisasi kondisi motor, sehingga kembali nyaman dikendarai dan akselerasinya tetap bertenaga.

Sedangkan servis hanya mengganti atau memperbaiki komponen motor tertentu yang rusak, baik karena pemakaian atau kecelakaan.

Dalam tune-up, banyak aspek mesin yang dicek dan disetel ulang. Misalnya, karburator atau injektor dibersihkan, filter udara diperiksa, serta penyetelan katup dilakukan.

Proses ini sangat penting karena pemakaian motor sehari-hari menyebabkan perubahan pada komponen, khususnya di area mesin. Dengan tune-up, performa motor bisa dikembalikan ke kondisi optimalnya.

Selain itu, tune-up juga melibatkan pembersihan area ruang bakar, termasuk carbon chamber dan jalur injektor. Ini dilakukan agar ruang bakar bebas dari kotoran akibat pembakaran, sehingga motor tetap nyaman dan lebih irit bahan bakar.

Baca juga  Ini yang Harus Dilakukan Jika Bensin Motor Sudah Tiris Saat Riding

Servis lebih bersifat perawatan rutin, misalnya penggantian oli atau pengecekan rem. Biasanya, servis tidak menyentuh aspek penyetelan mesin secara mendalam seperti pada tune-up. Fokus servis lebih pada memastikan kondisi motor tetap aman dan layak digunakan, sementara tune-up bertujuan untuk mengoptimalkan performa mesin secara keseluruhan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Tune-up?

Perbedaan Tune-up dan Servis Motor
Lakukan servis berkala di bengkel terpercaya agar motor tetap sehat

Waktu yang tepat untuk melakukan tune-up sangat tergantung pada intensitas penggunaan motor. Umumnya, tune-up dilakukan setiap 3 bulan sekali atau setelah motor menempuh jarak sekitar 2.000 km, terutama bagi pengendara yang sering melewati jalur berdebu. Jika motor jarang digunakan atau sering berjalan dengan kecepatan lambat, interval tune-up bisa lebih lama, yakni setiap 3.000 hingga 4.000 km.

Selain itu, ada tanda-tanda lain yang mengindikasikan bahwa motor perlu ditune-up, seperti:

  • Tenaga mesin berkurang.
  • Mesin terasa brebet.
  • Konsumsi bahan bakar lebih boros.
  • Keluar asap dari knalpot.

Tune-up bukan hanya membuat motor kembali bertenaga, tapi juga mencegah kerusakan lebih parah pada mesin. Pengendara akan merasakan motor lebih halus dan nyaman saat dikendarai setelah proses tune-up dilakukan. Selain itu, tune-up membantu menjaga keandalan motor dalam jangka panjang, sehingga pemilik motor bisa terhindar dari perbaikan yang lebih mahal di kemudian hari.

Baca juga  4 Konsep Modifikasi CBR 150, Bisa Jadi Refrensi!

Demikian ulasna perbedaan Tune-up dan servis motor. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika