BYD kembali mengguncang dunia otomotif dengan meluncurkan seri terbaru dari sub-brand mereka, Fang Cheng Bao (FCB), bernama “Titanium.” Seri ini dirancang khusus bagi konsumen keluarga, mengusung konsep revolusioner berfokus pada kenyamanan dan teknologi modern.
Produk pertama dalam seri ini, BYD Titanium 3, adalah SUV listrik dengan sistem penggerak AWD dan fitur opsional berupa atap ala drone.
Diumumkan secara resmi pada 10 Desember 2024, Titanium 3 rencananya akan debut pada paruh pertama tahun depan dengan harga sekitar Rp426 juta (dengan kurs 1 Yuan = Rp2.130).
Menariknya, SUV ini membawa warisan desain dari Super 3 Concept Car dengan konstruksi unibody, berbeda dengan seri Bao yang menggunakan struktur body-on-frame.
Dimensi dan Performa
Titanium 3 hadir dengan dimensi panjang 4.605 mm, lebar 1.900 mm, dan tinggi 1.720 mm untuk varian standar. Jika memilih opsi kabin drone, tinggi kendaraan bertambah hingga 1.930 mm. Cukup setara dengan dimensi rivalnya Chery J6 yang memiliki panjang 4.406mm, lebar 1.910 mm, dan tinngi 1.715 mm, serta ground clearance 190 mm (170 mm saat muatan penuh),
Dengan bobot masing-masing 2.170 kg untuk trim standar dan 2.265 kg untuk trim drone, mobil ini mampu menghadapi medan berat berkat approach angle 25° dan departure angle 28°.
Kendaraan ini dilengkapi motor listrik depan dengan tenaga maksimal 110 kW (148 hp) dan motor belakang 200 kW (268 hp). Dengan kecepatan puncak mencapai 201 km/jam, Titanium 3 mengandalkan teknologi Blade Battery dari BYD untuk daya tahan baterai dan keamanan yang optimal.
Titanium 3 tidak hanya fokus pada performa, tetapi juga menawarkan kenyamanan premium. Trim standar dilengkapi sunroof panoramik, sementara trim kabin drone menawarkan kabin tanpa awak untuk membawa peralatan tambahan.
Pilihan lainnya termasuk desain warna bumper, kaliper rem, hingga model pelek yang bisa disesuaikan dengan selera konsumen.
Langkah BYD ini sekaligus menjadi sinyal persaingan ketat di segmen SUV listrik. Dengan fitur canggih dan desain yang futuristik, Titanium 3 siap menantang model seperti Chery J6 yang telah lebih dulu eksis.
Apakah ini akan menjadi penantang serius bagi Chery J6 khususnya di Indonesia? Kita tunggu gebrakannya di pasar tahun depan.