Berikut akan kami ulas mengenai beberapa pilihan radiator aftermarket yang bisa Anda beli di beberapa toko online dan toko sparepart offline terpercaya.
Kemacetan lalu lintas kerap menjadi momok bagi pengendara mobil di berbagai kota besar. Akibat jalanan macet, Anda harus menaruh perhatian lebih pada sistem pendingan mesin karena macet erat kaitannya bikin suhu mesin yang tinggi.
Efek kemacetan bisa meningkatkan suhu mesin karena air yang bersirkulasi di radiator tidak mendapatkan hembusan angin secara alami. Meski sebagian besar radiator sudah dilengkapi kipas tambahan, namun resiko panas mesin berlebih tetap bisa terjadi. Ujung-ujungnya sirkulasi air mulai terganggu akibat rongrongan korosi pada sistem pendingin mesin dan fatalnya berakibat overheat.
Tugas radiator sendiri merupakan salah satu komponen penting di mobil untuk menjaga suhu mesin agar tidak panas berlebih, jika rusak parah, radiator harus segera diganti agar mesin dapat selalu terjaga suhunya.
Semua pabrikan tentunya menjual radiator di jaringan bengkel resminya, namun begitu pemilik kendaraan juga bisa memilih opsi beli radiator aftermarket. Sebab umumnya harganya lebih terjangkau dan kualitasnya tidak kalah dengan sparepart OEM.
Namun begitu, membeli radiator aftermarket juga tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar tidak salah beli dan akibatnya bisa amsyong. Berikut tips memilih radiator aftermarket.
Tips Memilih Radiator Aftermarket
1. Cek Jarak Kisi-kisi Air Radiator
Hal pertama saat membeli radiator aftermarket adalah dengan memperhatikan jarak kisi-kisi air radiator. Kisi-kisi air atau radiator core adalah tempat air radiator mengalir yang kemudian didinginkan oleh embusan udara.
Perhatikan jarak antara kisi-kisi air, jika terlalu renggang dan jumlahnya sedikit, sebaiknya jangan dipilih. Radiator dengan kisi-kisi air sedikit kinerjanya kurang maksimal untuk mendinginkan air radiator, karena kapasitas air yang bisa melewati kisi-kisi jumlahnya sedikit.
2. Perhatikan Konstruksi Water Tank Radiator
Kemudian, perhatikan pula material water tank radiator, piih konstruksi yang kokoh dengan material yang berkualitas. Bukan tanpa alasan, water tank berfungsi sebagai wadah air radiator, dimana water tank akan menerima panas serta tekanan tinggi dari air radiator. Jika konstruksi dan material buruk, bagian ini rentan bocor atau bahkan pecah.
3. Perhatikan Jalur Oil Cooler
Tips saat membeli radiator aftermarket berikutnya adalah dengan memperhatikan jalur oil cooler. Bagian ini memang tidak terlihat dengan kasat mata, karena posisinya yang berada di dalam radiator.
Namun begitu, Kamu masih bisa memprediksi kualitasnya melalui review di youtube atau dengan melihat pipa oli cooler di radiator yang tersambung dengan selang oli matik. Jika konstruksi terlihat tidak berkualitas, jangan dipilih.
Sebab, jika jalur oil cooler di radiator bocor, air radiator bisa masuk ke jalur oli matik. Jika oli matik sudah bercampur dengan air, kerusakan fatal transmisi otomatis akan menyerang mobil dan tentunya membutuhkan biaya mahal untuk perbaikannya.
Nah, setelah mengetahui beberapa tips memilih radiator aftermarket, selanjutnya akan kita juga harus paham mengenai penyebab radiator rusak.
Pasalnya bukan saja dari faktor eksternal seperti kemacetan atau kurangnya perawatan radiator. Ternyata ada juga beberapa alasan internal yang bikin radiator menjadi rusak. Berikut beberapa indikator mengecek radiator yang rusak agar kondisi mobil tetap prima bahkan menjadi landasan bagi Anda untuk tidak perlu ganti radiator yang baru. Berikut ulasannya.
6 Penyebab Radiator Rusak
1. Radiator Termakan Usia
Salah satu penyebab radiator rusak adalah karena termakan usia alias radiator sudah tua. Sebab setiap komponen pada kendaraan bermotor memang memiliki usia pemakaiannya masing-masing, termasuk radiator.
Umumnya untuk radiator cukup lama usianya. Bahkan kalau dirawat dengan baik bisa sampai 10 tahun. Tapi tidak sedikit juga yang menginjak usia 5 tahun mulai bermasalah.
Dengan kata lain, meski radiator dirawat dengan baik, nantinya komponen itu juga tetap harus diganti dengan yang baru karena usianya. Sebab jika radiator sudah tua namun tidak diganti, kinerjanya menurun dan akibatnya bisa fatal ke komponen mesin lain.
2. Karet Tutup Radiator Sudah Aus
Karet tutup radiator aus juga bisa menjadi penyebab radiator rusak. Biasanya hal ini dikarenakan karena karet sudah aus atau retak. Kerusakan yang ada pada karet pada bagian tutup radiator dapat membuat air radiator lebih cepat habis dibandingkan biasanya.
Untuk mengatasinya tentu Kamu harus mengganti karet tutup radiator dengan yang baru.
3. Saluran Radiator Mampat
Penyebap radiator mobil rusak atau bocor berikutnya adalah disebabkan oleh saluran radiator mampat. Hal ini bisa terjadi jika kamu sering menggunakan air biasa dan tak rajin memperhatikan kondisi air radiator, lama kelamaan akan muncul kotoran yang bisa menghalangi jalur distribusi air radiator.
Ketika sudah terhambat, panas dari mesin tidak dapat disalurkan ke elemen pelepas panas radiator. Jika hal ini terjadi sebaiknya dicek kondisinya tiap 30.000 km atau 40.000 km, supaya radiator tetap dalam kondisi prima dan maksimal kinerjanya.
4. Komponen Karet dan Plastik Getas
Karet-karet yang sudah mulai getas menyebabkan radiator rusak atau bocor. Karena fungsi dan letak radiator yang selalu berdekatan dengan panas mesin membuat komponen pendukung lainnya juga bisa mengalami kegetasan.
Misalnya seperti selang radiator yang terbuat dari karet, serta tabung reservoir yang terbuat dari plastik. Tabung plastik yang terkena panas terus menerus bisa memicu keretakan dan akhirnya menyebabkan kebocoran pada sistem radiator.
5. Pengikat Selang Radiator Kendor
Pengikat selang radiator berperan penting yang beresiko lepas. Hal tersebut umumnya terjadi karena pengikat selang tidak terkait dengan maksimal yang berakibat kebocoran air radiator. Untuk mengatasi masalah ini dapat dilakukan dengan mudah yaitu dengan mengencangkan baut pengikat selang.
Namun begitu, jika ternyata pengikat selang ini sudah rusak maka untuk solusinya adalah dengan melakukan penggantian yang baru.
6. Tidak Pakai Air Khusus Untuk Radiator
Masih banyak pemilik kendaraan mengisi radiator dengan air biasa. Jika hal ini sering dilakukan maka imbasnya akan muncul korosi dan kerusakan lain pada komponen radiator. Seperti bagian bypass radiator yang kebanyakan terbuat dari plastik. Komponen itu jadi lebih cepat getas.
Adapun untuk menjaga kualitas kinerja dari radiator, disarankan menggunakan cairan khusus untuk radiator sesuai dengan anjuran pabrikan.
Selanjutnya, setelah mengetahui tips beli radiator aftermarket dan penyebab kerusakan radiator. Akan dilanjutkan membahas pilihan radiator aftermarket, mulai dan ri merek dan harganya.
Harga dan Pilihan Merek Radiator Aftermarket
Berikut beberapa daftar pilihan radiator aftermarket untuk beberapa model mobil seperti Avanza dan model mobil lain mulai dari merek serta harganya. Harga yang kami rangkum ini didapatkan dari beberapa toko onlie dan toko sparepart terpercaya.
Beberapa merek seperti Trivindo menjual harga radiator sekitar Rp 1,3 jutaan hingga Rp 2,5 jutaan. Kemudian ada juga merek Koyorad sekitar Rp 1 jutaan hingga Rp 1,8 jutaan. Bahkan, ada pula yang harganya tembus Rp 6 jutaan yakni untuk Big SUV Toyota Fortuner.
Pilihan radiator aftermarket juga ada yang menjual dengan banderol murah, yaitu kisaran mulai dari Rp 800 ribuan. Namun umumnya material dan kualitasnya kurang bagus. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.