Australia bersiap menyambut kehadiran Toyota Fortuner 2025 yang dilengkapi dengan sistem mild-hybrid. Inovasi ini diharapkan dapat memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan mengurangi emisi gas buang dari mesin turbo-diesel yang terpasang.
Toyota baru saja meluncurkan Fortuner mild-hybrid di pasar roda kanan di Afrika Selatan pada awal tahun 2024. Sistem 48-volt yang digunakan pada model ini diyakini sama dengan yang ada pada Toyota HiLux, yang juga menjadi basis dari Fortuner dan ditenagai oleh mesin 2.8 liter turbo-diesel empat silinder yang sama.
Dalam uji coba, Toyota Australia mengklaim konsumsi bahan bakar sebesar 7.8 liter per 100 kilometer untuk HiLux Rogue V-Active dengan sistem mild-hybrid. Ini menunjukkan pengurangan sebesar 0.6L/100km dibandingkan dengan mesin standar.
Meskipun demikian, Toyota Afrika Selatan mencatat bahwa sistem ini dapat mengurangi konsumsi bahan bakar sebesar 0.3L/100km untuk Fortuner, meskipun angka tersebut didasarkan pada standar pengujian yang berbeda.
Awalnya, Toyota Australia memperkirakan bahwa sistem mild-hybrid ini akan meningkatkan efisiensi bahan bakar sekitar 10 persen, namun angka resmi yang terlihat lebih mendekati 7 persen untuk HiLux.
Data dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa emisi CO2 dari Fortuner mild-hybrid adalah 200g/km, lebih rendah dibandingkan dengan model non-hybrid yang mencapai 209g/km. Ini menjadikan SUV ini lebih dekat dengan batas emisi 199g/km yang ditetapkan oleh Pemerintah Australia mulai 2025.
Sistem mild-hybrid Toyota Fortuner 2025
Sistem mild-hybrid ini memanfaatkan motor-generator listrik untuk membantu menggerakkan mesin saat akselerasi melalui sistem sabuk. Energi disimpan dalam baterai kecil seberat 7.6kg yang dipasang di bawah kursi baris kedua.
Namun, berbeda dengan hybrid tradisional, Fortuner ini tidak dapat dikendarai hanya dengan tenaga listrik, melainkan berfungsi sebagai dukungan tambahan.
Dari segi performa, mesin 2.8 liter ini tetap menghasilkan daya 150kW dan torsi 500Nm, dipadukan dengan transmisi otomatis enam percepatan dan sistem penggerak empat roda sebagian. Di Afrika Selatan, tersedia juga varian penggerak roda belakang.
Meskipun banyak produsen mobil mempromosikan kendaraan mild-hybrid mereka sebagai ‘hybrid’, Toyota Australia lebih memilih untuk menyebut varian 48-volt HiLux-nya sebagai V-Active.
Ini dilakukan untuk menghindari kebingungan bagi konsumen yang mungkin lebih akrab dengan model hybrid tradisional seperti Prius, Camry, dan RAV4 yang menawarkan elektrifikasi yang lebih signifikan.
Menurut laporan dari Drive pada September 2024, Toyota Australia tidak memiliki rencana untuk menghentikan Fortuner dari jajaran produknya, meskipun model ini telah dihapus dari penjualan di Selandia Baru.
Hingga saat ini, Toyota belum mengeluarkan pengumuman resmi mengenai Fortuner mild-hybrid untuk pasar Australia. Namun, kehadirannya bisa menjadi kenyataan dalam beberapa bulan ke depan seiring dengan dimulainya Skema Standar Efisiensi Kendaraan Baru (NVES) oleh Pemerintah Federal pada 1 Januari 2025. Meskipun kredit dan penalti baru akan berlaku mulai 1 Juli 2025.
Peluang Fortuner Mild Hybrid Hadir di Indonesia
Melihat pasar SUV di Indonesia yang terus berkembang, ada peluang besar bagi Toyota Fortuner 2025 untuk masuk ke Tanah Air. Dengan Indonesia juga mengadopsi setir kanan, model ini akan sangat sesuai dengan kebutuhan konsumen di sini.
Dengan segala pembaruan ini, para penggemar Toyota Fortuner di Indonesia dapat berharap bahwa SUV ini akan menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mengutamakan efisiensi bahan bakar dan dampak lingkungan yang lebih rendah.
Demikian ulasan Toyota Fortuner 2025 Mild Hybrid. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.