Apa jadinya jika V-Belt motor matic putus? Motor matic kini raja jalanan. Namun, berbeda dengan motor bebek yang menggunakan rantai, motor matic mengandalkan komponen v-belt (sabuk penggerak) untuk menghubungkan tenaga dari mesin ke roda belakang.
Tanpa v-belt, motor tidak akan bisa berjalan. V-belt pada motor matic memiliki peran penting, yaitu sebagai penghubung antara mesin dan roda belakang.
Sayangnya, v-belt juga tidak luput dari masalah, salah satunya adalah keausan yang bisa menyebabkan v-belt putus. Jika hal ini terjadi, kamu harus siap menghadapi berbagai dampak buruk yang bisa mengganggu kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Ciri-Ciri V-Belt Bermasalah
Tanda pertama yang sering terjadi jika v-belt sudah mulai bermasalah adalah munculnya suara berdecit pada bagian transmisi CVT (Continuously Variable Transmission). Bunyi tersebut biasanya terdengar saat motor baru akan berjalan.
Selain itu, kamu juga akan merasakan performa dan kecepatan motor menurun drastis meski di speedometer sudah menunjukkan angka tinggi. Bahkan, saat gas dinaikkan dari rendah ke tinggi atau saat motor baru mulai berjalan, tarikannya bisa terasa tersendat.
Secara fisik, kamu juga bisa melihat apakah v-belt masih layak digunakan atau tidak. Jika terlihat ada retakan, artinya v-belt berisiko putus dan perlu diganti segera. Cek juga kondisi kawat yang terdapat pada bagian samping. V-belt yang masih bagus memiliki kawat yang tampak baik, sementara yang sudah berkarat menandakan risiko putus semakin besar.
Usia Pakai V-Belt
V-belt sebaiknya diganti setelah motor menempuh jarak sekitar 25 ribu hingga 30 ribu kilometer, atau setelah 2 tahun pemakaian. Jangan menunda penggantian v-belt, karena semakin lama digunakan, semakin berat tarikan gas motor, dan semakin besar pula risiko v-belt mengalami keretakan atau bahkan putus saat berkendara. Jika v-belt putus saat di jalan, bisa berbahaya dan mengganggu kenyamanan berkendara.
Jika v-belt putus, motor akan kehilangan tenaga yang mengalir dari mesin ke roda belakang. Tanpa v-belt, motor bisa tiba-tiba berhenti di tengah jalan, yang jelas sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan kecelakaan. Selain itu, kerusakan v-belt juga bisa mempengaruhi komponen lainnya pada sistem transmisi CVT motor.
Untuk menghindari kerusakan lebih lanjut, disarankan untuk mengganti v-belt sebelum batas jarak tempuh tersebut. Jika v-belt motor sudah putus, segera berhenti di tempat yang aman dan hubungi bengkel terdekat atau dealer resmi motor untuk melakukan perbaikan.
Dengan menjaga kondisi v-belt, motor matic kamu akan tetap optimal dalam memberikan kenyamanan dan performa terbaik. Demikian ulasan terkait resiko jika V-Belt Motor Matic Putus. Simak terus Moladin.com untuk update berita terburu seputar otomotif.