Tren Otomotif

Ini Alasan Aletra L8 EV Masih Mempertahankan Banyak Tombol Fisik di Dashboard

  • 295 Views
Aletra L8 EV Masih Mempertahankan Banyak Tombol Fisik
Aletra L8 EV Masih Mempertahankan Banyak Tombol Fisik

Daftar Isi

Perjalanan Aletra Media Heritage Drive 2025 yang digagas Aletra Indonesia pada 8-10 Oktober 2025 berjalan seru. Tidak sekadar mengunjungi area bersejarah seperti Candi Borobudur dan menikmati kuliner lokal khas Magelang, namun terpenting ialah membedah detail mobil listrik Aletra L8 EV.

Aletra L8 EV merupakan mobil pertama dari PT Aletra Mobil Nusantara. Perusahaan lokal yang bekerjasama dengan Livan Auto di bawah naungan Geely Auto Group.

Embrio Aletra L8 EV didasari pada Geely VF11 Concept yang pertama rilis di Shanghai Auto Show 2017. Dalam proses lanjutan L8 EV dibangun sebasis dengan Geely Jiaji dan Livan Maple 80V yang teruji memiliki jarak tempuh panjang.

dasbor aletra 6
Berpose di depan Candi Borobudur

Namun begitu PT Aletra Mobil Nusantara mengklaim jika riset, pembaruan, dan penyesuaian pada Aletra L8 EV dilakukan secara masif dan lebih komprehensif demi menyesuaikan pasar otomotif di Indonesia.

Mulai dari penyesuaian format setir kanan, redesigned konsol tengah, desian ulang interior dengan sentuhan material soft panel dan warna labih berkelas.

Perubahan komposisi ban yang aslinya pakai ban Sailun jadi Hankook ION ST AS ukuran 225/55 R18, tuning ulang suspensi, ubahan port GBT ke CCS2, 6 in 1 Motor dengan efisiensi tinggi, upgrade Short Blade Bulletproof Battery, pengembangan baru AC pada atap merata hingga jok baris ketiga, hingga kalibrasi charger.

aletra 3ev
Port sudah menggunakan CCS2

“Yang istimewa sebenarnya kita melakukan charger calibration. Jadi ini sebenarnya merupakan protoype ketiga atau yang terakhir, dan kami keliling selama 2 bulan seluruh SPKLU yang ada di Indonesia dan jenis mesin (berbeda-beda) kita tes menggunakan alat yang berfungsi untuk membaca dari mesin-mesin charging,” terang Christo Antyo selaku Product Manager PT Aletra Mobil Nusantara.

“Karena kita tahu DC charging itu sangat high voltage jadi di charger itu sangat sensitif terhadap keselamatan dan alat ini membantu untuk menemukan solusi untuk diinput ke software charging management. Jadi dipastikan seharusnya bisa kecuali memang chargernya trouble koneksi atau pasokan listriknya itu sendiri tapi pada dasarnya kini 90 persen lebih bisa,” urai Christo lebih lanjut.

Tombol Fisik Tetap Dipertahankan

dasbor aletra 2 scaled
Layout dashboard Aletra L8 EV masih didominasi tombol-tombol fisik

Satu hal menarik yang tetap diperhankan pada Aletra L8 EV ialah keberadaan tombol-tombol fisik di area dashboard dan konsol tengah untuk mengakses berbagai fitur berkendara. Hal ini tentu berbeda dengan adaptasi mobil-mobil listrik Cina lain yang cenderung “Screen Oriented” alias menempatkan berbagai pengaturan pada layar Utama.

“Kita waktu itu memang ada opsi untuk menggunakan layar seperti yang lain, karena Chinese brand sudah ngarah ke sana semua. Tapi waktu itu kita putuskan market Indonesia tetap butuh tombol fisik. Orang Indonesia tuh masuk mobil, pencet AC langsung. Nah bayangkan kalau misalnya masuk mobil, screennya loading dulu, aduh udah sauna duluan deh,” kata Niken Maharani, General Manager Marketing Department Aletra.

dasbor aletra 7
Tuas persneling otomotis L8 EV

“Kita juga pertimbangkan berbagai masukan yang selalu komentarnya, aduh ini harus ke layar, aduh setting spion harus ke layar, segala macam. Nah itu yang menjadi patokan, oh ternyata kita itu masih membutuhkan tombol, apalagi saat driving itu berbahaya lo. Dan kita rasa tombol-tombol itu masih dibutuhkan, terutama tombol penting, seperti transmisi, audio, AC, spion jadi lebih utama dari sisi keamanan dan kenyamanan,” tandas Niken lagi.

Hal senada juga diungkapkan terkait ADAS yang belum sepenuhnya diterapkan pada Aletra L8 EV ini. “Soal ADAS, produk ini sebenarnya ada ADASnya, tapi, ADAS yang diciptakan adalah yang dikalibrasi dan disetting berdasarkan kondisi jalan di China, itu totally different dengan yang ada di Indonesia,” terang Christo lagi.

dasbor aletra 3 scaled

“Kita juga mendengarkan kembali beragai masukan ternyata banyak juga fitur ADAS yang akhirnya banyak dimatikan (saat melaju di Indonesia), dan banyak kejadian kecelakaan justru karena itu. Fitur yang harusnya jadi safety, malah jadi kecelakaan, tentu itu bertolak belakang. Kalaupun kita mau, tentu Aletra gak diem tanpa ADAS, gak kita lupakan, kita sedang mengerjakan itu, dengan catatan kita mau, kalibrasi, dan sistem semuanya itu dilakukan disini termasuk pengetesannya,” urainya lebih lanjut.

Bagi konsumen yang berminat Aletra L8 EV dijual seharga Rp 488 juta tersedia dalam 3 pilihan warna Silk White, Titanium Grey dan Onyx Black. Harga pembelian tadi sudah termasuk Garansi baterai selama 8 tahun (atau 500.000 km), 8 tahun drive unit, 6 tahun garansi kendaraan. Plus gratis Wall Charger, 3 tahun gratis maintenance, dan 1 tahun assistance.

Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Artikel Tren Otomotif
Rekomendasi Untuk Kamu

Lihat Artikel Terkait

Terpopuler di
Tren Otomotif