Dalam sistem pengapian kendaraan, busi menjadi salah satu komponen penting yang sering disepelekan. Dari berbagai jenis busi yang ada, busi iridium makin populer karena diklaim lebih awet.
Busi iridium mobil adalah busi yang menggunakan elektroda berbahan logam iridium yang lebih keras dan tahan panas dibanding nikel atau platinum.
Artikel ini akan mengupas tuntas kelebihan, kekurangan, hingga perbedaan busi iridium dan busi biasa agar kamu tidak salah pakai.
Busi Iridium Cocok untuk Mobil Apa?

Secara umum, busi iridium mobil dirancang untuk mesin yang punya kebutuhan tinggi terhadap stabilitas pembakaran.
Itu sebabnya busi ini sering dipasang pada mobil sport, mobil performa tinggi, atau mobil dengan sistem pembakaran modern.
Kalau kamu pasang busi iridium pada mobil dengan mesin standar, efek peningkatannya tidak akan terlalu terasa. Meski ada sedikit perbaikan dari sisi efisiensi pembakaran, tapi jangan berharap akselerasi jadi melonjak drastis.
Kelebihan Busi Iridium Mobil
Banyak alasan kenapa busi iridium mobil diminati para penggemar otomotif. Supaya lebih jelas, berikut adalah kelebihan yang bisa kamu rasakan:
1. Umur Pemakaian Lebih Panjang
Iridium merupakan salah satu logam paling keras di dunia. Karena sifatnya yang sangat tahan aus, busi jenis ini bisa dipakai hingga lebih dari 100.000 km, jauh lebih lama dibanding busi standar.
Artinya, kamu tidak perlu sering-sering ganti busi, sehingga lebih praktis dalam jangka panjang.
2. Efisiensi Konsumsi Bahan Bakar
Dengan pembakaran yang lebih sempurna, penggunaan bahan bakar bisa jadi lebih irit.
Meski begitu, faktor lain seperti injektor, filter udara, dan kondisi mesin juga ikut memengaruhi efisiensi. Jadi, jangan berharap busi saja bisa jadi solusi hemat BBM.
3. Mesin Lebih Terjaga
Stabilnya percikan api membantu campuran udara dan bahan bakar terbakar merata. Dampaknya, risiko kerusakan pada komponen mesin akibat pembakaran tidak sempurna jadi lebih kecil.
Hal ini juga membantu menjaga performa mesin mobil dalam jangka panjang.
4. Percikan Api Lebih Konsisten
Elektroda tipis pada busi iridium membuat percikan api di ruang bakar lebih tajam dan stabil.
Moladiners yang sering ngebut di putaran mesin tinggi akan merasakan tenaga mobil tetap responsif karena pengapian berlangsung lebih presisi.
5. Emisi Lebih Rendah
Karena pembakaran berlangsung lebih sempurna, gas buang yang dihasilkan juga lebih bersih.
Beberapa studi menyebutkan bahwa busi iridium mobil bisa mengurangi emisi karbon monoksida maupun hidrokarbon secara signifikan.
Kekurangan Busi Iridium Mobil

Walaupun terlihat unggul, busi iridium mobil tetap punya beberapa kelemahan. Supaya lebih fair, berikut poin-poin yang perlu kamu tahu sebelum memutuskan pakai busi ini:
1. Harga Lebih Mahal
Tidak bisa dipungkiri, harga busi iridium jauh lebih tinggi dibanding busi standar. Hal ini wajar karena material iridium sendiri langka dan proses produksinya lebih kompleks.
Jadi, kalau kamu masih pakai mobil harian biasa, hitung-hitungan biaya perawatan tetap perlu dipertimbangkan.
2. Tidak Memberikan Lonjakan Akselerasi Instan
Banyak yang berharap tenaga mobil langsung melonjak hanya karena ganti busi. Faktanya, pada mesin standar, efeknya hampir tidak terasa.
Jangan sampai kamu terjebak dengan mitos bahwa busi iridium otomatis bikin mobil lebih kencang.
3. Potensi Penumpukan Karbon
Jika mobil sering dipakai jarak dekat atau macet-macetan, pembakaran bisa kurang optimal.
Akibatnya, ujung busi berpotensi mengalami deposit karbon. Kalau dibiarkan, hal ini bisa mengganggu performa mesin.
4. Risiko Misfiring pada Mesin Tertentu
Tidak semua mesin cocok dengan busi iridium. Pada mobil yang tidak dirancang dengan sistem pembakaran modern, ada kemungkinan terjadi misfiring atau kegagalan pembakaran.
Efeknya bisa bikin performa mobil jadi loyo atau bahkan konsumsi bahan bakar jadi boros.
Perbedaan Busi Iridium Mobil dengan Busi Biasa

Agar lebih jelas, mari kita bandingkan busi iridium dengan busi biasa. Melansir dari laman Suzuki, berikut ini perbedaan keduanya:
- Material Elektroda. Busi biasa menggunakan tembaga atau nikel, sementara busi iridium memakai logam iridium yang lebih tahan panas dan aus.
- Ketahanan. Busi biasa rata-rata bertahan hingga 20.000–30.000 km, sedangkan busi iridium bisa mencapai 80.000–100.000 km.
- Performa. Pada RPM tinggi, busi iridium lebih stabil dan mampu menjaga pembakaran tetap sempurna.
- Harga. Busi biasa lebih murah, cocok untuk pemilik mobil yang ingin hemat biaya perawatan. Sebaliknya, busi iridium lebih mahal tapi sebanding dengan umur pakai dan keunggulannya.
Dengan kata lain, busi standar lebih cocok untuk penggunaan harian yang tidak terlalu menuntut performa. Sementara busi iridium jadi pilihan tepat jika kamu ingin umur pakai lama dan efisiensi maksimal.
Cara Kerja Busi Iridium Mobil

Fungsi utama busi adalah menghasilkan percikan api yang menyalakan campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar mesin.
Nah, prinsip ini juga berlaku pada busi iridium mobil. Hanya saja dengan material yang lebih tahan lama dan presisi lebih tinggi.
Ketika arus listrik mengalir melalui elektroda, busi memantik percikan api. Percikan ini membakar campuran bahan bakar dan udara yang sudah dikompresi di dalam silinder. Proses inilah yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan mobil.
Kesimpulannya, busi iridium mobil memang punya banyak keunggulan, terutama dari sisi daya tahan dan kestabilan. Tapi, efek peningkatan performa tidak akan signifikan jika dipasang di mobil standar harian.
Buat kamu yang ingin terus update soal dunia otomotif, perawatan kendaraan, tips mobil bekas, hingga promo mobil baru, langsung aja cek Moladin sekarang juga!