Moladiners mungkin sering mendengar kode seperti H4, H7, atau H11 ketika mencari lampu pengganti. Kode tersebut sebenarnya mengacu jenis soket lampu mobil yang digunakan.
Meski ukurannya kecil, soket lampu mobil adalah komponen yang berperan penting dalam menghubungkan lampu dengan sistem kelistrikan.
Tanpa sistem penerangan yang baik, pengemudi berisiko mengalami kesulitan melihat kondisi jalan, apalagi saat malam atau cuaca buruk. Apa saja jenisnya? Yuk, simak!
Jenis Soket Lampu Mobil

Ada cukup banyak variasi jenis soket lampu mobil yang beredar di pasaran. Masing-masing punya fungsi, bentuk, serta daya yang berbeda. Supaya lebih jelas, berikut pembahasan detailnya:
1. Soket Lampu H1
Soket H1 termasuk jenis soket lampu mobil yang fleksibel karena bisa dipakai untuk lampu jarak dekat (low beam) maupun lampu jarak jauh (high beam).
Jenis soket ini memiliki bentuk kaki menyerupai trapesium dan umumnya menggunakan lampu halogen.
Daya soket H1 berkisar 55W hingga 100W dengan tegangan 12V. Lampu H1 dikenal karena menghasilkan cahaya putih terang yang tajam, sehingga banyak diaplikasikan pada mobil sedan atau hatchback.
2. Soket Lampu H3
Berbeda dengan H1, soket H3 biasanya dipakai untuk fog lamp atau lampu sein tambahan. Bentuk kakinya sederhana dengan dua pin yang menyerupai segitiga sama sisi.
Lampu H3 punya daya 35-55W dengan tegangan 12V. Cahaya yang dihasilkan cenderung terfokus dan lebih sempit, sangat cocok untuk menembus kabut atau hujan.
Itulah sebabnya soket lampu H3 ini masih banyak dipilih untuk kendaraan penumpang kecil.
3. Soket Lampu H4
Soket H4 termasuk salah satu jenis soket lampu mobil yang paling banyak digunakan di Indonesia. Biasanya dipakai untuk lampu utama atau headlamp, baik low beam maupun high beam.
Soket ini dirancang untuk menampung lampu dengan dua filamen, sehingga satu lampu bisa difungsikan ganda.
Ciri khas soket H4 adalah adanya tiga plat pipih berbentuk huruf “U”. Satu berfungsi sebagai massa, sedangkan dua lainnya untuk memberikan tegangan pada masing-masing filamen.
Umumnya, daya lampu H4 berkisar 45/55W hingga 130/100W, cukup kuat untuk penerangan jalan gelap atau pegunungan.
4. Soket Lampu H7
Soket H7 juga populer sebagai jenis soket lampu mobil untuk headlamp. Bedanya, H7 hanya memiliki satu filamen. Soket ini umumnya berbentuk bulat dengan diameter sekitar 7 mm dan memiliki dua pin.
Daya lampu H7 biasanya sekitar 55-100W. Dengan cahaya terang dan fokus, soket ini banyak digunakan pada sedan hingga hatchback modern. Lampu H7 juga sering jadi pilihan untuk modifikasi karena pencahayaannya lebih stabil.
5. Soket Lampu H11
Jenis soket H11 sering digunakan untuk fog lamp. Karena lampu kabut harus tahan panas dan punya intensitas cahaya tinggi, soket ini dibuat dari bahan kuat seperti aluminium atau tembaga berkualitas.
Dengan daya sekitar 55W, lampu H11 mampu menghasilkan cahaya sekitar 1.350 lumen. Intensitas ini membuat visibilitas tetap terjaga meski berkendara di tengah hujan deras atau kabut tebal.
6. Soket Lampu H16
Sekilas mirip dengan H11, tapi soket H16 memiliki konsumsi daya lebih rendah, sekitar 19W dengan tegangan 12V. Cahaya yang dihasilkan mencapai 500 lumen, cukup terang untuk fog lamp standar.
Karena dayanya lebih kecil, material soket H16 biasanya terbuat dari mika yang tahan panas ringan. Mobil seperti Ayla, Sigra, atau Xenia sering memanfaatkan soket ini untuk lampu kabut berdaya rendah.
7. Soket Lampu HB3
Jenis soket HB3 dirancang khusus untuk lampu high beam. Soket ini banyak ditemukan pada mobil SUV atau pickup yang membutuhkan pencahayaan jarak jauh.
Lampu HB3 biasanya memiliki daya 60W dengan output cahaya sekitar 1.700 lumen. Dengan desain yang kokoh, soket ini dapat menahan panas tinggi sekaligus memberikan cahaya luas di medan jalan yang minim penerangan.
8. Soket Lampu HB4
Berbeda tipis dengan HB3, soket HB4 sering digunakan pada lampu low beam. Biasanya diaplikasikan pada sedan dan hatchback yang membutuhkan cahaya lembut untuk jarak menengah.
Daya lampu HB4 umumnya 51W dengan hasil cahaya sekitar 1.000 lumen. Kombinasi intensitas yang cukup terang tapi tidak menyilaukan menjadikannya pilihan ideal untuk berkendara di jalan perkotaan.
Fungsi Soket Lampu Mobil

Setelah mengetahui berbagai jenis soket lampu mobil, penting juga untuk memahami fungsinya. Berikut beberapa fungsi utamanya, seperti yang dilansir dari laman Daihatsu:
1. Menyalurkan Arus Listrik
Soket menjadi jalur utama yang menghubungkan arus listrik dari aki mobil atau alternator menuju lampu. Tanpa soket, lampu tidak akan bisa menyala karena tidak ada media penghubung arus.
2. Menjaga Keamanan Sistem Listrik
Soket dibuat dari material tahan panas dan tahan arus besar. Desain ini membantu mencegah korsleting atau risiko kebakaran saat lampu bekerja dalam waktu lama.
3. Mendukung Dual Fungsi Lampu
Pada soket tertentu seperti H4, desainnya memungkinkan lampu digunakan untuk dua fungsi sekaligus, low beam dan high beam. Hal ini memberi fleksibilitas bagi pengemudi dalam menyesuaikan kondisi jalan.
4. Menjamin Koneksi Stabil
Fungsi lain dari soket adalah memastikan lampu terpasang dengan erat dan tidak mudah goyang. Hal ini penting agar sambungan listrik stabil meski mobil melintasi jalan bergelombang.
5. Menyediakan Grounding
Setiap lampu butuh grounding untuk bekerja optimal. Soket berperan menyediakan jalur grounding agar aliran listrik mengalir sempurna tanpa hambatan.
Tips Memilih Soket Lampu Mobil yang Tepat

Soket yang tepat tidak hanya mendukung performa lampu, tapi juga menjaga sistem kelistrikan mobil tetap aman. Berikut tips memilih jenis soket yang tepat:
1. Sesuaikan dengan Spesifikasi Kendaraan
Setiap mobil sudah dibekali soket standar dari pabrik. Pastikan kamu mengecek tipe soket bawaan, mulai dari ukuran, voltase, hingga daya watt yang direkomendasikan.
Jika berbeda, risiko korsleting atau lampu tidak menyala optimal bisa saja terjadi.
2. Utamakan Kualitas Material
Jangan asal memilih soket lampu. Pilih soket dengan material tahan panas, tahan getaran, serta punya konektor yang dilapisi pelindung arus listrik.
Soket dengan kualitas rendah bisa cepat meleleh atau aus sehingga membahayakan kelistrikan mobil.
3. Perhatikan Jenis Fitting
Fitting soket sangat beragam, mulai dari H1, H4, H7, hingga khusus untuk lampu LED atau HID. Pilih fitting yang benar-benar cocok dengan model lampu mobilmu.
Dengan fitting yang pas, lampu akan terpasang kokoh tanpa mudah goyah ketika mobil melewati jalan bergelombang.
4. Pilih Produk Bergaransi
Beli soket lampu mobil yang disertai garansi resmi. Dengan adanya garansi, kamu punya jaminan jika soket rusak dalam jangka waktu tertentu. Produsen yang berani memberi garansi biasanya percaya diri dengan kualitas produknya.
Jadi, jangan asal pasang Moladiners. Pastikan kamu memilih jenis soket lampu mobil yang sesuai spesifikasi, kualitas terbaik, dan jika memungkinkan, pilih yang bergaransi.
Buat kamu yang ingin terus update soal dunia otomotif, perawatan kendaraan, tips mobil bekas, hingga promo mobil baru, langsung aja cek Moladin sekarang juga!