Tren Otomotif

11 Jenis Komponen Kopling Mobil dan Tips Perawatannya

  • 270 Views
komponen kopling mobil - moladin

Daftar Isi

Dalam sistem penggerak mobil, komponen kopling mobil memiliki peran penting sebagai penghubung sekaligus pemisah antara mesin dan transmisi. 

Terutama pada kendaraan dengan transmisi manual, kopling membantu memastikan perpindahan gigi berjalan mulus dan responsif.

Agar mobil tetap nyaman dan aman digunakan, penting bagi kamu untuk mengenali komponen kopling mobil berikut beserta tips perawatannya.

11 Jenis Komponen Kopling Mobil

Ada berbagai jenis komponen kopling mobil yang perlu Moladiners kenali, antara lain:

1. Pedal Kopling

Pedal kopling adalah komponen pertama yang berinteraksi langsung dengan pengemudi. Letaknya berada di dalam kabin, tepatnya di sisi paling kiri dari pedal gas dan rem.

Fungsi utama pedal kopling adalah meneruskan tekanan dari kaki pengemudi ke sistem kopling yang kemudian diteruskan ke master clutch

Dengan menekan pedal ini, perputaran mesin bisa diputus sementara agar perpindahan gigi lebih mudah dilakukan.

Namun, pedal kopling hanya ada pada mobil dengan transmisi manual dan menjadi salah satu pengontrol utama sistem kopling secara keseluruhan.

2. Release Fork

Salah satu komponen kopling mobil yang tak kalah penting adalah release fork. Sesuai namanya, bentuknya menyerupai garpu dan bertugas mendorong release bearing saat pengemudi menekan pedal kopling.

Gerakan dorong-tarik dari release fork akan mengaktifkan clutch cover agar hubungan antara mesin dan transmisi bisa diputus sementara. 

Dengan kata lain, komponen ini menjadi pengatur utama saat kopling dioperasikan oleh pengemudi.

3. Plat Kopling

Plat kopling atau clutch disc merupakan komponen utama yang menerima putaran dari mesin untuk diteruskan ke transmisi.

Terletak di antara flywheel dan pressure plate, plat kopling ini dilapisi kampas berbahan tahan gesekan agar mampu menyalurkan tenaga secara efektif.

Ketika pedal kopling diinjak, clutch disc akan terlepas dari flywheel dan pressure plate. Sebaliknya, saat pedal dilepas, plat kopling akan terjepit sehingga tenaga mesin dapat diteruskan ke transmisi.

4. Plat Penekan

Pressure plate atau plat penekan berfungsi untuk menekan plat kopling ke flywheel agar tenaga mesin bisa dialirkan secara efisien.

Komponen ini berbentuk seperti piringan besi tebal dan dilengkapi lubang di bagian tengah.

Karena tugasnya menahan tekanan tinggi dari sistem kopling, pressure plate dirancang kokoh agar tidak mudah aus meski digunakan secara berulang.

5. Tutup Kopling

Moladiners, tutup kopling atau clutch cover adalah rumah pelindung bagi beberapa komponen kopling seperti pressure plate dan pegas diafragma. 

Letaknya berada di antara flywheel dan komponen luar sistem kopling. Saat pedal kopling ditekan, clutch cover akan melepaskan jepitan terhadap clutch disc.

Sebaliknya, ketika pedal dilepas, jepitan akan kembali dan tenaga mesin dapat diteruskan ke transmisi.

6. Master Silinder Kopling

Komponen kopling mobil yang satu ini berfungsi mengubah tekanan mekanis dari pedal kopling menjadi tekanan hidrolik. 

Master silinder juga menjadi bagian awal dari sistem hidrolik yang menggerakkan actuator cylinder.

Menariknya, pada master silinder juga terdapat water jacket sebagai jalur pendingin yang membantu menjaga suhu mesin agar tetap stabil.

7. Master Silinder Kopling Atas

Komponen ini juga dikenal dengan istilah master clutch. Terletak dekat ruang mesin, master silinder atas bertugas mengubah tekanan dari pedal kopling menjadi tekanan hidrolik. 

Tekanan ini kemudian dikirim ke master silinder bawah melalui cairan khusus. Master clutch tidak hanya meneruskan tekanan, tetapi juga memperbesar daya tekan agar kopling bisa bekerja dengan optimal. 

Komponen ini terhubung langsung ke pedal melalui batang pendorong dan dilengkapi dengan reservoir tank sebagai penampung fluida.

8. Master Silinder Kopling Bawah

Setelah tekanan dari master clutch diteruskan, master silinder kopling bawah atau power clutch berfungsi mengubah tekanan hidrolik menjadi tekanan mekanis. 

Komponen ini berada di dekat bagian transmisi dan menjadi penghubung penting dalam sistem hidrolik kopling.

Tekanan dari master bawah akan diteruskan ke release fork yang kemudian akan mengatur pergerakan kopling agar proses perpindahan gigi berjalan lancar.

9. Actuator Cylinder

Komponen kopling mobil lainnya yang juga penting adalah actuator cylinder

Komponen ini mengubah tekanan hidrolik menjadi tenaga mekanik dan langsung menggerakkan release bearing. Actuator cylinder terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Actuator cylinder dalam: Terletak di dalam clutch cover dan tidak menggunakan release fork. Tekanan hidrolik akan langsung disalurkan ke release bearing tanpa melalui adjuster.
  • Actuator cylinder luar: Terletak di luar rumah kopling dan umumnya dilengkapi dengan adjuster untuk mengatur ketinggian atau jarak gerak kopling secara manual.

10. Release Bearing

Release bearing bertugas untuk menyalurkan tekanan dari release fork atau actuator cylinder ke pegas diafragma.

Bentuknya menyerupai bantalan tebal atau cincin dan memungkinkan koneksi antara komponen yang diam (release fork) dengan pegas yang berputar.

Tanpa release bearing, proses pemutusan tenaga dari mesin ke transmisi tidak akan berjalan mulus.

11. Hydraulic Clutch Pipe

Komponen ini berbentuk pipa fleksibel yang berfungsi menyalurkan tekanan hidrolik dari master cylinder ke actuator cylinder.

Karena tekanan di dalam pipa ini cukup tinggi, hydraulic clutch pipe dibuat dari material fleksibel bertekanan tinggi, biasanya dilapisi logam atau plastik tahan panas.

Moladiners perlu hati-hati saat melepas atau memasang pipa ini, karena bagian ujungnya bisa saja rapuh jika terkena panas berlebih atau aus karena usia pemakaian.

Tips Perawatan Komponen Kopling Mobil

tips perawatan komponen kopling mobil - moladin

Agar kopling mobil tetap bekerja optimal, berikut perawatan yang perlu Moladiners lakukan:

1. Gunakan Kopling Hanya Saat Diperlukan

Salah satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan adalah menginjak kopling terus-menerus, terutama saat berhenti di lampu merah. 

Padahal, tindakan ini bisa mempercepat keausan kampas kopling. Disarankan untuk memindahkan transmisi ke posisi netral saat berhenti, agar kaki tidak terus menekan pedal kopling.

2. Jangan Terbiasa Menginjak Setengah Kopling di Tanjakan

Saat menghadapi jalan menanjak, banyak pengemudi yang menahan kopling setengah untuk mencegah mobil mundur. 

Kebiasaan ini justru bisa membuat kopling dan transmisi bekerja lebih berat dari seharusnya. 

Sebaiknya gunakan rem tangan untuk menjaga posisi mobil agar tetap diam dan tidak memaksakan kerja kopling.

3. Hindari Menggunakan Gigi Tidak Sesuai Kecepatan

Penggunaan gigi transmisi yang tidak sesuai dengan kecepatan kendaraan dapat meningkatkan beban kerja kopling. 

Misalnya, memakai gigi tinggi saat melaju lambat atau gigi rendah saat kecepatan tinggi. 

Untuk merawat komponen kopling mobil, pastikan kamu menyesuaikan perpindahan gigi dengan kecepatan kendaraan agar beban kopling tetap seimbang.

4. Lepaskan Pedal Kopling Secara Perlahan

Moladiners, saat memindahkan gigi, lepaskan kopling secara perlahan bukannya mendadak. 

Melepas kopling secara kasar akan menimbulkan gesekan yang lebih besar antara komponen, yang pada akhirnya mempercepat keausan kampas kopling.

5. Kenali Tanda-Tanda Kopling Harus Diganti

Merawat komponen kopling mobil juga berarti mengetahui kapan waktunya untuk melakukan penggantian.

Beberapa ciri yang perlu diperhatikan antara lain kopling terasa selip, bunyi mencuit saat pedal diinjak, atau tarikan mobil menjadi berat. 

Jika tanda-tanda ini muncul, segera bawa mobil ke bengkel untuk pengecekan lebih lanjut.

Memahami komponen kopling mobil sangat penting untuk memastikan sistem perpindahan tenaga kendaraan berjalan lancar.

Simak terus Moladin.com agar Moladiners tak ketinggalan nformasi terbaru dan terlengkap seputar dunia otomotif! 

Artikel Tren Otomotif
Rekomendasi Untuk Kamu

Lihat Artikel Terkait

Terpopuler di
Tren Otomotif